5 Boy Group KPop yang Dituduh Menggunakan Noise Marketing 

Mereka dituduh promosi dengan cara yang licik 

Noise marketing merupakan salah satu strategi promosi berkonotasi negatif yang dilakukan agensi demi menarik perhatian publik pada artisnya. Agensi tak segan memanfaatkan hal kontroversial yang membuat artisnya memiliki reputasi buruk. Biasanya, hal ini dilakukan pada momen yang tepat, seperti saat idol KPop tersebut debut atau akan comeback

Strategi tersebut sebetulnya berhasil menarik atensi publik, tetapi menghasilkan tanggapan yang negatif. Strategi ini juga dinilai licik, hingga deretan boy group ini sempat menuai kritikan saat dituduh menggunakannya. Yuk, simak!

1. Road Boyz 

5 Boy Group KPop yang Dituduh Menggunakan Noise Marketing momen encore di Inkigayo (youtube.com/officialpsy)

Pada tahun 2015, member Road Boyz terlihat berdiri dan berusaha menunjukkan diri mereka di kamera saat EXO tengah dinominasikan pada program Inkigayo. Bagi publik, tindakan ini disebut tidak sopan karena seharusnya mereka membiarkan idol yang dinominasikan menjadi sorotan kamera. 

Road Boyz tetap berdiri di tengah-tengah, sedangkan beberapa member EXO berdiri di belakangnya. Mereka seolah menghalangi sang senior dan membuat publik geram akan perbuatannya yang dianggap sebagai noise marketing. Pada akhirnya, agensi meminta maaf akan tindakan kontroversial artisnya tersebut.

2. BEAST/HIGHLIGHT

5 Boy Group KPop yang Dituduh Menggunakan Noise Marketing Highlight (instagram.com/highlight_auent)

Lagu bertajuk "Shock" di album milik BEAST (sekarang HIGHLIGHT) sempat bocor secara online sebelum resmi rilis pada tahun 2010. Hal ini sempat ramai dan publik menuding agensi melakukan noise marketing untuk mempromosikan comeback

Namun akhirnya perwakilan dari Cube Entertainment mengatakan bahwa mereka akan melacak sumber kebocoran lagu tersebut dan akan mengambil tindakan tepat bagi pelakunya. Selain itu, perwakilan tersebut juga menegaskan bahwa kebocoran lagu ini bukanlah noise marketing. Mereka juga merasa kecewa karena albumnya jadi tak bisa dirilis sesuai ekspektasi. Lagu tersebut dibocorkan di YouTube tepat sehari sebelum rilis resminya.

Baca Juga: 6 Idol KPop Cewek yang Pernah Mentraktir Makanan untuk Fansnya 

3. M to M 

https://www.youtube.com/embed/7Ubg38qn7fE

Pada tahun 2010, agensi mengumumkan bahwa Junghwan M to M putus dari pacarnya yang merupakan member sebuah girl group setelah 2 tahun bersama. Alasannya, karena mereka sama-sama sibuk dengan kariernya. Kabar itu justru membuat album baru M to M mendapatkan lebih banyak perhatian dari publik. 

Terlebih, dikabarkan bahwa Junghwan menciptakan lagu "Letting Go" dengan menjadikan pengalamannya kencan itu sebagai inspirasinya. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa kabar perpisahan ini dimanfaatkan sebagai noise marketing demi perilisan album grup.

4. ZEST 

https://www.youtube.com/embed/MuZUXmAHd9E

Tuduhan pemerkosaan member ZEST sempat beredar dan menghebohkan masyarakat umum pada tahun 2015. Akibatnya, agensi dituding sengaja memanfaatkannya sebagai noise marketing. Namun, tuduhan itu dibantah Zenith Media Contents yang berharap publik berhenti membuat spekulasi akan kasus ini.

Pada akhirnya, Choi Go yang dituduh sebagai pelaku pemerkosaan dinyatakan tidak bersalah. Sayangnya, ia memutuskan hengkang karena trauma berkarier di industri hiburan. Sementara perempuan yang menuduhnya dijatuhi hukuman penjara selama 6 bulan dengan masa percobaan 2 tahun.

5. VIXX 

5 Boy Group KPop yang Dituduh Menggunakan Noise Marketing VIXX (instagram.com/vixx_stargram)

Pada tahun 2013, VIXX terjerat beberapa kontroversi. Ini dimulai dari Ken yang mengaku akan memukul kepala penggemar jika mereka beralih mengidolakan grup lain di sebuah program. Selain itu, Ravi dan N sempat menggunakan topi yang seolah menunjukkan kalimat "Jepang adalah #1". 

Topi itu juga menunjukkan gambar bendera kekaisaran Jepang. Bendera itu mengingatkan publik akan masa di mana masyarakat Korea Selatan menderita di bawah pemerintahan Jepang pada masa lalu. Oleh karena itu, hal ini menjadi isu sensitif dan membuat publik geram. 

Pada akhirnya, Jellyfish Entertainment meminta maaf atas tindakan artisnya itu. Sementara itu, netizen dan jurnalis berspekulasi bahwa ini menjadi bagian dari noise marketing untuk comeback mereka yang semakin dekat. Banyak yang menyayangkan strategi promosi negatif tersebut.

Tuduhan noise marketing terhadap artis di atas sempat beredar dan menghebohkan publik. Jurnalis hingga masyarakat umum menuding mereka menggunakan strategi tersebut saat akan merilis lagu atau album baru. Namun, tentu tidak semua tuduhan dapat dipercaya mengingat beberapa di antara mereka pun sudah membantahnya.

Baca Juga: 9 Girl Group KPop Ini Dituduh Menggunakan Noise Marketing, Tuai Kritik

Fina Efendi Photo Verified Writer Fina Efendi

WINNER. DAY6.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya