Lee Junho 2PM melewati masa pelatihan yang panjang sebelum debutnya. Meskipun sulit, dia juga menyimpan banyak momen berharga dan menyenangkan dalam ingatannya. Ia pun membagikan kenangan itu di berbagai wawancara.
Nah, berikut deretan pengalaman Junho yang menyenangkan selama trainee. Bintang drakor Typhoon Family (2025) ini sering menghabiskan waktu ngobrol dengan rekan grupnya di sela-sela latihan, lho. Untuk lebih detailnya, yuk, simak!
Dalam wawancara dengan Rankingbox, Junho mengatakan, “Superstar” dari Ruben Studdard termasuk lagu yang memengaruhinya sebagai artis. Ia pertama kali mendengarnya saat ngobrol dengan orang-orang yang tinggal di asrama untuk ikut audisi. Ia tak bisa melupakan melodinya sampai menjelang tidur.
Setelah kejadian ini, Junho jadi terobsesi dan berlatih dengan lagu itu untuk digunakan dalam evaluasi bulanan. Baginya, lagu itu merupakan lagu yang memberinya pelajaran berharga pertama sebagai trainee. Maka dari itu, lagu itu memiliki makna yang dalam untuknya.
Masih dalam wawancara yang sama, Junho mengungkap, “Love” dari Musiq Souldchild juga bermakna untuknya. Ia ingat, saat trainee dan menerima pelajaran dari guru untuk evaluasi akhir bulan, ia berharap dapat menyanyikan lagu itu dengan alami seperti penyanyi aslinya. Ia pun membawakannya saat evaluasi bulanan.
Junho menilai, bagian bridge yang dibawakan dengan falsetto sepenuhnya sungguh menakjubkan. Ia mempelajari keindahan sebagai kekuatan untuk menyanyikannya, tanpa memaksakan diri melampaui jangkauan vokal alami. Ia merasa belum menguasai teknik itu, tapi ia bertekad untuk berusaha keras untuk mencapainya.
Dalam wawancara dengan majalah Dazed pada 2015, Junho mengaku mempunyai masa di mana dia punya momen menyedihkan dalam hidupnya. Masa itu adalah ketika dia masih trainee. Ia merasa wajahnya tampak menyedihkan.
Bahkan, dia merasa foto paspornya tampak seperti catatan sejarah yang memalukan di masa itu. Meskipun begitu, dalam lubuk hatinya terdalam, dia tak sungguh menganggapnya sebagai masa yang buruk.
Dalam wawancara dengan BAILA Magazine pada 2013, Junho mengaku banyak hal yang ingin dia lakukan. Ia ingin menciptakan lebih banyak lagu, pergi keluar, dan bersepeda dengan bebas. Ia menganggap, kegiatan itu menyenangkan.
Junho bahkan sangat merindukan momen saat bersepeda setelah melihat properti sepeda di studio saat itu. Bukan tanpa alasan, karena dia sering naik skuter sewaktu masih trainee. Namun, dia biasa melakukannya sendiri. Sebab, dia merasa bersepeda dengan orang lain akan berbahaya.
Melalui wawancara dengan BAILA Magazine pada 2012, Junho mengaku menjadi trainee di JYP Entertainment dalam tahun pertamanya SMA. Saat itu, dia harus bolak-balik antara sekolah dan gedung perusahaan.
Junho berlatih tanpa henti terus-menerus dengan rekan grupnya sampai keesokan paginya. Ia pun jadi sering ngobrol dengan mereka dalam proses tersebut. Ia merasa, rutinitas ini tak banyak berubah meski sudah debut.
Melalui wawancara dengan K-Pop Boys+, Junho menyatakan, para trainee tidak menganggap satu sama lain sebagai saingan. Hanya ada pemikiran seperti, “Kalau orang itu bisa, aku juga pasti bisa.” Mereka pun berkembang dengan saling mengkritik, hingga lebih pantas disebut rekan ketimbang saingan.
Junho menambahkan, bahwa percintaan tidak terlintas di pikirannya sewaktu trainee. Bukan karena tidak diperbolehkan, melainkan karena semua orang terlalu fokus latihan hingga tak punya waktu memikirkannya. Ia juga tidak hanya belajar menyanyi dan menari. Sebab, dia ikut kelas akrobatik dengan 2AM saat trainee.
Ada begitu banyak pengalaman menyenangkan yang tidak terlupakan dari benak Junho 2PM. Idol sekaligus aktor ternama ini tetap menganggap masa itu sebagai kenangan yang patut untuk dikenang. Ia ternyata telah melewati banyak suka dan duka sebelum debutnya.