Perjalanan Vanesya dan Via Jadi Idol KPop, Larangan Pacaran Masuk Kontrak
- Vanesya dan Via menceritakan perjalanan masuk agensi KPop
- Keduanya menjalani latihan intens, larangan pacaran, dan kesulitan sebagai orang asing di Korea
- Via pernah merasakan perlakuan berbeda, namun kini bersyukur dengan agensi sekarang
Jakarta, IDN Times - Cuaca Jumat siang (18/7/2025) sedang cerah, secerah dua perempuan muda Indonesia, Vanesya dan Via, yang datang ke kantor IDN Times kala itu. Keduanya memakai baju biru muda senada dengan riasan dan aksesori khas idola. Mereka menyapa ceria dengan senyum lebar yang penuh antusias.
Meski orang Indonesia, Vanesya dan Via merupakan bagian dari NWH:I, grup KPop di bawah payung Na Entertainment yang akan debut pada Desember mendatang. Dalam wawancara bersama kami, mereka menceritakan perjalanan hingga bisa masuk industri KPop di Korea. Dari latihan intens hingga proses debut yang tak selalu mulus, Vanesya dan Via saling melengkapi cerita pengalaman mereka. Di balik kerasnya latihan, tersimpan perjuangan yang mereka dambakan.
1. Jalan Vanesya dan Via untuk masuk agensi KPop
Vanesya dan Via terbuka membagikan perjalanan mereka menuju dunia KPop. Meski keduanya melalui jalur berbeda, tapi sama-sama penuh tantangan.
Vanesya mengungkapkan, ia termasuk yang sering mendapat tawaran untuk terjun ke dunia modeling. Hingga akhirnya bisa terlibat di ajang survival Korea, UNIVERSE TICKET, kesempatannya untuk masuk ke industri KPop makin terbuka. Setelah ajang tersebut, ia pun dikontak langsung oleh Na Entertainment untuk debut di grup NWH:I.
Di sisi lain, Via menempuh rute yang lebih panjang dengan mengikuti berbagai audisi dan aktif mengirimkan video perkenalan ke puluhan agensi. Ia mengingat masa-masa ketika mengirim 100 email yang berisi CV dan portofolio, dalam sebulan ke berbagai agensi, dalam maupun luar negeri, berharap satu di antaranya memberikan balasan.
“Jangan takut nge-spam email,” katanya sambil menirukan gerakan mengetik dan melanjutkan, “Per dua minggu mau videonya sama, keluarin aja terus. Kirim ulang aja," tambahnya dengan nada yang mantap.
Cerita Via sontak membuat seisi ruangan terkejut. Bahkan, Vanesya sendiri ikut melongo mendengar perjuangan gigih rekan satu grupnya itu.
2. Kehidupan sebagai trainee KPop: latihan intens hingga larangan pacaran
Lolos audisi bukan garis finish bagi mereka. Sebaliknya, ini merupakan awal perjalanan panjang untuk debut. Vanesya dan Via kompak setuju kalau latihan yang mereka lalui tak seindah yang dibayangkan oleh orang-orang.
“Mungkin menurut orang, latihan kita main-main, tapi sebenernya, kita latihan dari pagi sampai malam. Cuma ada satu hari libur. Setiap minggu gitu,” ujar Vanesya dengan nada serius.
Keduanya mengaku menjalani latihan olah vokal, menari, hingga bahasa. Namun, Via menimpali, tak selalu ada pelatih yang mendampingi. “Kadang ada guru datang sekali atau dua kali dalam seminggu, tapi sisanya kita latihan sendiri,” ucapnya.
“Bahasa juga belajar sendiri,” sahut Vanesya cepat, menegaskan betapa mandirinya proses yang mereka jalani.
Kami juga bertanya soal aturan ketat di dunia idola, dari jaga badan hingga larangan pacaran. Vanesya mengiyakan, mereka rutin menimbang untuk menjaga berat badan. Jika melebihi batas, mereka akan diminta diet. Sementara untuk larangan berpacaran, keduanya mengungkap aturan ini bahkan tertulis dalam kontrak mereka.
“Gak boleh dating kalau satu company,” kata Via sambil membuat gerakan X dengan tangannya. Ia lalu menambahkan, “Gak ada yang dating di kita. Tapi kayaknya kalau kita umur 30 juga bakalan (boleh)," sambil ditutup dengan tawa kecil.
3. Pernah kesulitan sebagai orang asing di Korea
Sudah sempat berpindah-pindah agensi sebelum akhirnya debut, Via menyimpan cerita yang tak selalu manis. Ia mengaku pernah merasakan perlakuan berbeda, terutama saat berada di lingkungan di mana ia menjadi minoritas.
“Aku sebelumnya udah beberapa company, kan. Tanpa spesifik yang mana company-nya, sebetulnya ada kesenjangan, perbedaan gimana orang Korea di-treat dengan orang yang bukan Korea,” ujar Via pelan, agak sendu.
Menurutnya, perbedaan perlakuan itu bukan karena bahasa, melainkan komentar-komentar yang dianggap menyinggung.
“Mereka suka komen dikit-dikit yang mungkin menurut mereka gak rasis, tapi jatuhnya tetap rasis. Kayak, ‘Oh kamu kan dari Indonesia, makannya pakai tangan ya,’” ucapnya sambil menirukan gerakan mengibas rambut.
Walau begitu, kini Vanesya dan Via mengatakan, mendapat perlakuan yang baik dari agensi mereka sekarang. Mereka juga bersyukur, karena para member berasal dari berbagai negara yang membuat mereka semakin beragam.
Keduanya tengah bersiap untuk debut di grup campuran NWH:I. Semangat serta sukses selalu, Via dan Vanesya!
