Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Gemar Flexing di Media Sosial, Caper?

ilustrasi seorang perempuan berada di dalam jet pribadi (pexels.com/RODNAE Productions)

Flexing atau memamerkan kekayaan dan gaya hidup mewah, telah menjadi tren yang semakin populer di media sosial. Banyak orang suka memamerkan kemewahan mereka di platform seperti Instagram dan TikTok.

Ada beberapa alasan seseorang gemar flexing di media sosial. Beberapanya adalah memperkuat citra diri hingga menarik perhatian. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut alasan seseorang gemar flexing di media sosial, adakah orang di sekitarmu yang seperti ini salah satunya?

1.Mencari pengakuan dan validasi dari orang lain

ilustrasi seorang pria dengan mobil mewahnya (pexels.com/Erik Mclean)

Mencari pengakuan dan validasi dari orang lain adalah salah satu alasan orang gemar flexing di media sosial. Alasan ini muncul karena banyak orang merasa senang dan dihargai ketika seseorang memberikan perhatian positif dan pujian pada pencapaian mereka. Dengan mengunggah pencapaian di media sosial, mereka berharap mendapatkan pengakuan dari orang lain dan merasa dihargai.

Media sosial memberikan cara mudah untuk menunjukkan pencapaian dan mendapatkan pengakuan dari orang lain. Dengan hanya mengunggah foto atau video, orang dapat membagikan pencapaian mereka kepada teman-teman di media sosial. Selain itu, media sosial juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang-orang yang belum mereka kenal.

2.Memperlihatkan gaya hidup yang mewah

ilustrasi gaya hidup mewah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam masyarakat modern yang serba materialistik, memiliki barang-barang mewah seperti mobil, pakaian mahal, atau perhiasan dapat menjadi simbol status sosial yang tinggi dan prestise. Oleh karena itu, banyak orang yang merasa bangga dan ingin membagikan kebahagiaan mereka dengan orang lain melalui media sosial.

Ada juga keinginan untuk menunjukkan keberhasilan dan kemampuan finansial. Dengan memperlihatkan gaya hidup mewah, seseorang mungkin ingin membuktikan kepada diri sendiri atau orang lain bahwa mereka telah sukses dalam hidup dan dapat membeli barang-barang mahal yang diimpikan. Ini dapat menjadi cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dan merasa dihargai oleh orang lain.

3.Meningkatkan citra diri

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Joe Matouk)

Setiap orang memiliki citra diri yang ingin mereka tampilkan kepada orang lain, baik itu tentang kepribadian, gaya hidup, atau keberhasilan dalam hidup. Dengan memamerkan gaya hidup mewah, seseorang dapat menciptakan citra diri yang menarik dan terkesan sukses.

Namun, perlu diingat bahwa menunjukkan citra diri yang terlalu dibuat-buat atau tidak autentik dapat memberikan kesan yang salah kepada orang lain. Terlalu sering memamerkan barang-barang mewah atau gaya hidup mewah dapat memberikan kesan sombong atau tidak sederhana. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan bijak dan seimbang.

4.Menarik perhatian

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Safa Bakırcı)

Dalam masyarakat yang serba kompetitif, seseorang mungkin merasa perlu untuk menunjukkan keberhasilan mereka dalam hidup agar diakui dan dihargai oleh orang lain. Dengan memamerkan barang-barang mewah atau tempat-tempat mewah yang dikunjungi, seseorang dapat menarik perhatian dan mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Keinginan untuk menarik perhatian berkaitan erat dengan rasa ingin terkenal. Dalam era media sosial yang serba terhubung, menjadi terkenal atau memiliki banyak pengikut dapat memberikan keuntungan tertentu, seperti penghasilan dari iklan atau kesempatan untuk mempromosikan merek atau produk tertentu.

Oleh karena itu, dengan memamerkan gaya hidup mewah di media sosial, seseorang dapat menarik perhatian dari orang banyak dan meningkatkan kesempatan untuk menjadi terkenal atau memiliki banyak pengikut.

5.Menginspirasi orang lain

ilustrasi sekelompok perempuan naik kapal pesiar (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Salah satu alasan mengapa orang gemar flexing atau memamerkan gaya hidup mewah mereka di media sosial adalah karena keinginan untuk menginspirasi orang lain. Dengan menunjukkan apa yang dapat dicapai dengan kerja keras dan usaha, seseorang bisa menginspirasi orang lain untuk berusaha lebih keras dalam mencapai tujuan mereka.

Namun, perlu diingat bahwa menginspirasi orang lain harus dilakukan dengan bijak dan seimbang. Menunjukkan prestasi dan keberhasilan di media sosial dapat memotivasi orang lain, tetapi juga dapat menimbulkan perasaan tidak adil atau tidak terjangkau bagi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan perasaan orang lain dan tetap rendah hati dalam memamerkan prestasi dan keberhasilan di media sosial.

Terlepas dari alasan seseorang gemar flexing, penting untuk mempertimbangkan dampak dari tindakan tersebut. Alangkah baiknya, kita tetap bersikap rendah hati dalam menunjukkan keberhasilan, ya, agar tidak menimbulkan iri dan dengki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us