Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Asumsi Salah yang Sering Dipercaya Job Seeker

ilustrasi asumsi salah job seeker (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi asumsi salah job seeker (pexels.com/Thirdman)

Dalam mencari pekerjaan, banyak orang yang terjebak dalam berbagai asumsi dan keyakinan yang sebenarnya tidak selalu benar. Asumsi-asumsi ini sering kali membuat proses pencarian kerja menjadi lebih sulit dan penuh tekanan.

Padahal, dengan memiliki pemahaman yang lebih tepat, kalian bisa lebih percaya diri dan efektif dalam menemukan pekerjaan yang diinginkan. Di bawah ini akan dibahas lima asumsi salah yang sering dipercaya job seeker, serta bagaimana cara mengatasinya. 

1. Hanya perusahaan besar yang bisa memberikan karier bagus

ilustrasi job seeker cari kerja di job portal (pexels.com/Darlene Alderson)
ilustrasi job seeker cari kerja di job portal (pexels.com/Darlene Alderson)

Salah satu asumsi yang sering dipercaya oleh job seeker adalah bahwa hanya perusahaan besar yang bisa memberikan karier yang bagus dan menjanjikan. Banyak orang yang merasa bahwa bekerja di perusahaan multinasional atau perusahaan terkenal adalah satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Hal ini membuat mereka cenderung mengabaikan peluang dari perusahaan kecil atau startup yang sebenarnya bisa menawarkan banyak keuntungan.

Padahal, perusahaan kecil atau startup sering kali memberikan kesempatan lebih besar untuk berkembang. Di perusahaan kecil, kalian bisa lebih cepat belajar banyak hal, terlibat dalam berbagai aspek bisnis, dan mendapatkan pengalaman yang lebih beragam. Selain itu, kalian juga bisa memiliki pengaruh yang lebih besar dalam perusahaan, dibandingkan dengan bekerja di perusahaan besar di mana tanggung jawab sering kali lebih terbatas. Jangan takut untuk menjelajahi peluang di perusahaan kecil, karena mereka juga bisa menjadi batu loncatan yang kuat dalam karier kalian.

2. Pendidikan formal adalah segalanya

ilustrasi job seeker cari kerja di job portal (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)
ilustrasi job seeker cari kerja di job portal (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Banyak job seeker yang percaya bahwa pendidikan formal adalah kunci utama untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Mereka berpikir bahwa gelar akademik dari universitas ternama adalah satu-satunya hal yang dihargai oleh perusahaan. Asumsi ini bisa membuat orang merasa minder jika tidak memiliki latar belakang pendidikan yang kuat atau sesuai dengan posisi yang diinginkan.

Faktanya, banyak perusahaan saat ini yang lebih mengutamakan keterampilan praktis dan pengalaman kerja daripada pendidikan formal. Kemampuan untuk berpikir kritis, beradaptasi dengan cepat, dan bekerja secara efektif dalam tim sering kali lebih berharga daripada sekadar memiliki gelar tinggi. Kalian tidak perlu merasa terbatas oleh latar belakang pendidikan kalian. Fokuslah pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan posisi yang kalian inginkan dan tunjukkan bahwa kalian memiliki kemampuan untuk berkontribusi secara nyata di tempat kerja.

3. Pengalaman kerja adalah segalanya

ilustrasi asumsi salah job seeker (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi asumsi salah job seeker (pexels.com/Thirdman)

Selain pendidikan formal, pengalaman kerja juga sering dianggap sebagai faktor penentu utama dalam mendapatkan pekerjaan. Banyak job seeker yang merasa minder atau tidak percaya diri karena kurangnya pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi yang mereka lamar. Mereka cenderung berpikir bahwa tanpa pengalaman yang cukup, peluang untuk diterima sangat kecil.

Meskipun pengalaman kerja memang penting, itu bukan satu-satunya faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan. Banyak perusahaan yang juga menghargai potensi, motivasi, dan kecocokan budaya dalam memilih kandidat. Jika kalian tidak memiliki banyak pengalaman, cobalah untuk menunjukkan bahwa kalian adalah pembelajar cepat yang siap untuk menghadapi tantangan. Sertakan pengalaman sukarela, proyek pribadi, atau kursus tambahan yang relevan untuk menunjukkan bahwa kalian berusaha untuk terus belajar dan berkembang.

4. Harus memenuhi semua kualifikasi di lowongan pekerjaan

ilustrasi asumsi salah job seeker (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi asumsi salah job seeker (pexels.com/MART PRODUCTION)

Banyak job seeker yang merasa bahwa mereka harus memenuhi semua kualifikasi yang tercantum dalam lowongan pekerjaan untuk dapat melamar. Asumsi ini sering kali membuat mereka ragu atau bahkan tidak jadi melamar jika merasa ada satu atau dua kualifikasi yang tidak mereka miliki. Hal ini bisa membatasi peluang kalian untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya sesuai dengan kemampuan dan potensi kalian.

Pada kenyataannya, tidak semua kualifikasi yang tercantum dalam lowongan pekerjaan adalah keharusan. Banyak perusahaan yang bersedia memberikan kesempatan kepada kandidat yang menunjukkan potensi kuat meskipun tidak memenuhi semua kualifikasi. Yang penting adalah kalian memiliki keterampilan dasar yang relevan dan menunjukkan keinginan untuk belajar serta beradaptasi. Jangan takut untuk melamar pekerjaan hanya karena merasa belum memenuhi semua kualifikasi. Ingat, sering kali kualifikasi hanyalah gambaran ideal dan tidak selalu menjadi faktor penentu utama dalam keputusan rekrutmen.

5. Proses rekrutmen cepat adalah tanda perusahaan yang baik

ilustrasi job seeker buat CV (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi job seeker buat CV (pexels.com/Mikhail Nilov)

Beberapa job seeker percaya bahwa perusahaan yang baik akan memiliki proses rekrutmen yang cepat dan efisien. Mereka berasumsi bahwa semakin cepat mereka mendapatkan jawaban, semakin baik perusahaan tersebut. Hal ini sering kali membuat mereka merasa cemas atau kecewa jika tidak mendapatkan tanggapan dalam waktu singkat setelah melamar.

Namun, proses rekrutmen yang cepat tidak selalu menunjukkan kualitas perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih kandidat sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk memastikan bahwa mereka memilih orang yang tepat. Proses yang lebih lambat bisa jadi merupakan tanda bahwa perusahaan tersebut benar-benar memperhatikan kecocokan antara kandidat dan posisi yang mereka tawarkan. Daripada fokus pada seberapa cepat kalian mendapatkan tanggapan, lebih baik perhatikan bagaimana perusahaan tersebut berkomunikasi dengan kalian dan bagaimana mereka menilai kemampuan kalian.

Dalam proses pencarian pekerjaan, penting untuk menyadari bahwa banyak asumsi yang selama ini dipercaya oleh para job seeker sebenarnya tidak selalu benar. Mengatasi asumsi-asumsi ini dan memiliki pemahaman yang lebih tepat akan membantu kalian untuk lebih percaya diri dan efektif dalam mencari pekerjaan.

Ingatlah bahwa kesuksesan karier tidak hanya tergantung pada perusahaan besar atau pendidikan formal, tetapi juga pada kemampuan kalian untuk terus belajar, beradaptasi, dan menunjukkan potensi yang kalian miliki. Jangan biarkan asumsi salah yang sering dipercaya job seeker menghalangi kalian meraih kesempatan yang lebih besar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
YOOL ✶
EditorYOOL ✶
Follow Us