5 Cara Atasi Konflik dengan Orang Lain Tanpa Emosi

16 Feb 2024, 11:10 WIB

Rina DA

ilustrasi terlihat konflik dengan rekan kerja(pexels.com/Yan Krukau)

Intinya sih...

Menenangkan diri saat konflik terjadi dengan tarik napas dalam-dalam dan fokus pada pernapasan.
Mendengarkan penuh perhatian apa yang disampaikan lawan bicara tanpa interupsi.
Hindari saling menyalahkan, gunakan kata ganti "saya" untuk menyampaikan perasaanmu dengan bertanggung jawab.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Konflik merupakan bagian tak terhindarkan dari kehidupan. Adanya perbedaan pendapat, ekspektasi, dan kebutuhan dapat memicu perselisihan dengan orang lain, baik itu teman, keluarga, rekan kerja, ataupun pasangan.

Menghadapi situasi ini tanpa terbawa emosi memang tidak mudah, bahkan terkadang kita bisa bertindak impulsif tanpa menyadarinya. Saat kita terbawa emosi bukan tidak mungkin justru akan memperburuk konflik yang terjadi. Untuk itulah penting bagi kita untuk dapat mengatasi konflik dengan baik tanpa emosi.

Berikut 5 cara yang dapat membantu kamu mengatasi konflik dengan orang lain tanpa terbawa emosi:

1. Tenangkan diri

ilustrasi bertengkar(pexels.com/Liza Summer)

Saat dihadapkan dengan situasi konflik, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam dan fokuslah pada pernapasan.

Hitunglah dalam hati satu hingga 10 dan rasakan tubuhmu mulai rileks. Hindari langsung bereaksi atau mengeluarkan kata-kata yang justru dapat memperkeruh suasana.

2. Dengarkan baik-baik yang disampaikan lawan bicaramu

ilustrasi bertengkar(pexels.com/Liza Summer)

Sangat penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang disampaikan lawan bicaramu. Berikan mereka kesempatan untuk menjelaskan sudut pandang mereka tanpa diinterupsi.

Tunjukkan bahwa kamu benar-benar ingin memahami apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Berikan jawaban yang relevan dan nada yang rendah agar dia tidak tersinggung.

3. Gunakan kata ganti yang tepat saat bicara

ilustrasi terlihat konflik dengan rekan kerja(pexels.com/Yan Krukau)

Penting untuk menggunakan kata ganti yang tepat saat terlibat konflik. Gunakan kata ganti "saya" pada awal kalimat saat kamu bicara dan mengungkapkan perasaanmu. Hal ini akan membantu kamu untuk menyampaikan perasaanmudengan lebih bertanggung jawab dan tidak menyalahkan lawan bicara.

Contohnya, "Saya merasa kecewa ketika kamu..." daripada "Kamu selalu membuat saya kecewa!".

4. Cari solusi bersama

ilustrasi bertengkar(pexels.com/Liza Summer)

Saat terlibat konflik, sebisa mungkin hindari saling menyalahkan.Fokuslah pada mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Cari titik temu dan kesamaan dalam sudut pandangmu dan lawan bicara. Bersikaplah fleksibel dan terbuka untuk berkompromi. Sadari bahwa perbedaan akan selalu ada dan itu wajar.

5. Maafkan

pexels.com/Budgeron Bach

Jika konflik telah terselesaikan, belajarlah untuk memaafkan dan melupakan. Memaafkan bukan berarti kamu harus melupakan apa yang terjadi, tetapi kamu melepaskan dendam dan amarah yang dapat membebani mental kamu.

Mengatasi konflik tanpa emosi membutuhkan latihan dan kesabaran. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki cara komunikasi dan sudut pandang yang berbeda.

Dengan menerapkan 5 cara di atas, kamu dapat belajar untuk menyelesaikan konflik dengan lebih konstruktif dan menjaga hubungan baik dengan orang lain

Jika kamu merasa emosi mulai memuncak, ambil waktu jeda untuk menenangkan diri sebelum kembali melanjutkan pembicaraan. Jika konflik sudah berlangsung lama dan sulit diselesaikan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari mediator atau pihak ketiga yang netral.

Percayalah, dengan komunikasi yang baik dan kemauan untuk saling memahami, kamu dapat mengatasi konflik dengan orang lain tanpa terbawa emosi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.