Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghadapi Atasan yang Punya Sikap Micromanaging, Ketahui!

Ilustrasi bos marah(pexels.com/Yan Krukov)
Ilustrasi bos marah(pexels.com/Yan Krukov)

Memiliki atasan yang terlalu mencampuri dan mengamati pekerjaanmu secara berlebihan memang dapat membuat risih. Bahkan, hal itu dapat berdampak buruk bagi para karyawan, termasuk kamu.

Dilansir Gartner, micromanaging atau manajemen mikro adalah pola perilaku manajer yang ditandai dengan pengawasan dan kontrol yang berlebihan terhadap pekerjaan dan proses karyawan. Gak hanya itu, ada pula pendelegasian tugas atau keputusan yang terbatas kepada staf.

Tentu, hal itu dapat membuatmu stres dan tidak nyaman dalam melakukan pekerjaan, bukan? Gak perlu khawatir, atasan yang micromanaging dapat diatasi dengan beberapa cara seperti berikut.

1. Pahami pemicunya

Ilustrasi bos (pexels.com/Sora Shimazaki)
Ilustrasi bos (pexels.com/Sora Shimazaki)

Dilansir seek, seorang pelatih karier, Leah Lambart, mengatakan orang mungkin melakukan micromanage karena sejumlah alasan dan bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka melakukannya. Jadi, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencoba memahami mengapa mereka mengatur kamu secara mikro.

"Mereka merasa sulit untuk percaya bahwa orang lain dapat melakukan pekerjaan sebaik mereka, atau dalam jangka waktu yang mereka harapkan," katanya.

Kemungkinan atasanmu kurang percaya diri atau pernah memiliki situasi karyawan sebelumnya di mana ada beberapa masalah kepercayaan. Mungkin sulit, tetapi jika kamu mencoba memahami pemicu micromanaging atasanmu, maka kamu akan lebih siap untuk menghadapi situasi tersebut.

2. Bangunlah kepercayaan

Ilustrasi bos (pexels.com/@jonathanborba)
Ilustrasi bos (pexels.com/@jonathanborba)

Kepercayaan adalah kunci untuk setiap hubungan yang sehat, baik itu pribadi atau profesional. Tetapi ketika atasanmu micromanaging, itu menjadi sangat penting. Alasan umum seseorang melakukan micromanage kepada karyawannya adalah karena mereka berjuang untuk memercayai mereka.

Dilansir Hive, pendiri dan CEO Green Lion Search Group, Michael Moran, menyarankan untuk melakukan hal-hal dengan cara mereka terlebih dahulu untuk membangun kepercayaan. Ada kemungkinan bahwa metode mereka sebenarnya lebih efisien dan efektif walaupun seringkali tidak demikian.

Jadi, beri mereka keuntungan dari keraguan itu dan lakukan pekerjaanmu, seperti yang atasanmu inginkan untuk sementara waktu. Ini menunjukkan kepada mereka bahwa kamu mampu dan dapat diandalkan, serta akan membangun kepercayaan yang cukup sehingga mereka mundur.

3. Tanyakan apa yang dapat kamu lakukan lebih baik

Ilustrasi bos (pexels.com/@rodnae-prod)
Ilustrasi bos (pexels.com/@rodnae-prod)

Berani bertanya langsung adalah yang terbaik. Tanyakan apa yang dapat kamu lakukan untuk memenuhi kebutuhan atasanmu dengan lebih baik.

"Setelah menetapkan niat untuk meningkatkan kolaborasi dan dukungan, beri tahu manajermu bahwa kamu paling produktif saat diberi waktu dan otonomi untuk memenuhi kebutuhan tersebut," Joyel Crawford, Strategi Kepemimpinan Crawford, LLC dilansir Forbes.

Kamu pun dapat menjadwalkan check-in mingguan untuk meringankan hubunganmu dengan atasan. Ini membuat kamu dan atasanmu pasti menjadi lebih nyaman.

4. Mintalah pedoman dan garis waktu yang jelas

Ilustrasi bos (pexels.com/@mart-production)
Ilustrasi bos (pexels.com/@mart-production)

Micromanaging menjadi masalah besar ketika atasanmu tidak mengomunikasikan apa yang mereka ingin kamu lakukan. Saat kamu mengambil tindakan sendiri dan mencoba memberikan hasil yang baik, kamu mungkin dibutakan oleh atasan yang terus-menerus mengubah ekspektasi mereka.

Dilansir scienceofpeople, Henry Steward, penulis bisnis dan CEO perusahaan konsultan, mengatakan manajemen mikro adalah frustrasi nomor satu yang dihadapi karyawan. Saran utamanya ialah agar para manajer membuat pedoman yang lebih eksplisit dan memberi orang kebebasan untuk melaksanakannya.

Saat pengawasan mereka yang berlebihan meningkat, hal ini dapat menciptakan siklus yang membingungkan. Selain itu, hal tersebut juga dapat membuat para karyawan frustasi.

5. Tetapkanlah batasan

ilustrasi bos perempuan (pexels.com/Cottonbro)
ilustrasi bos perempuan (pexels.com/Cottonbro)

Terlepas dari segala upaya terbaikmu, terkadang pasti kamu tetap akan merasa frustrasi. Kamu mungkin juga perlu menetapkan beberapa alasan agar tidak stres dan menambah beban pikiran. Cobalah jadwalkan waktu dengan atasanmu ketika kamu akan menanggapi pesan tertentu.

"Tetapkan batasan komunikasi dan jelaskan mengapa itu diperlukan. Seringkali, micromanagers bos akan mengirimi anda pesan lima kali dalam satu jam, mengharapkan balasan segera untuk masing-masing, lalu menuntut untuk mengetahui mengapa kamu tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu," jelas Michael Moran, pendiri dan CEO Green Lion Search Group dilansir Hive.

Jelaskan bahwa menjadwalkan waktu membalas pesan akan memungkinkan waktu kerjamu tidak terganggu hingga bisa menghasilkan pekerjaan yang lebih baik.  Buktikan juga kemampuanmu dengan selalu mengirimkan pembaruan kemajuan.

Itu tadi merupakan cara yang dapat membantumu untuk menghadapi atasan yang micromanaging di tempat kerja. Selamat mencoba!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aprodithe Kyrie
EditorAprodithe Kyrie
Follow Us