5 Cara Mengingatkan ketika Atasan Berbuat Kesalahan, Perlu Strategi

Menghadapi situasi ketika atasan melakukan kesalahan adalah tantangan yang tidak mudah. Sebagai bawahan, kamu memiliki keinginan untuk mengingatkan atasan yang berbuat kesalahan demi kelancaran proses kerja. Namun akan muncul perasaan canggung dan kekhawatiran jika atasan akan tersinggung ketika diingatkan oleh bawahanya.
Perlu dipahami bahwa setiap individu memiliki potensi untuk melakukan kesalahan, tak terkecuali atasan kita. Sebagai anggota tim, kamu memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan atasan jika ia berbuat kesalahan yang dapat berdampak pada keseluruhan hasil kerja.
Mengingatkan atasan yang berbuat kesalahan memang bukan hal yang mudah. Diperlukan kehati-hatian dan strategi khusus agar apa yang kamu sampaikan pada atasan dapat dipahami dengan baik dan tidak membuatnya tersinggung. Berikut adalah cara mengingatkan atasan ketika berbuat kesalahan. Kamu wajib membacanya!
1. Sampaikan secara pribadi

Ketika atasan berbuat kesalahan, maka jangan pernah menyampaikanya di depan umum. Misalnya dalam forum rapat yang dihadiri banyak anggota. Hal ini dapat membuatnya merasa malu dan bisa jadi malah mengelak.
Sebaiknya sampaikan pada atasan secara personal tentang kesalahanya. Selain untuk menjaga reputasi atasan, menyampaikan kesalahan secara personal juga bisa mengurangi kesalahpahaman. Kamu bisa mendiskusikan secara detail dan mendalam dengan atasan tanpa adanya gangguan dari orang lain.
2. Pilih waktu yang tepat

Pilihlah waktu yang tepat saat ingin mengingatkan kesalahan atasan. Misalnya pada saat atasan dalam kondisi tenang, tidak dalam tekanan menyelesaikan target kerja maupun dalam kondisi terburu-buru.
Berbicara dengan atasan pada waktu yang tepat memungkinkan atasan untuk bisa bersikap tenang dan menghindari reaksi emosional akibat tersinggung karena kesalahanya diungkit. Diharapkan ia dapat lebih fokus mendengarkan dan memahami poin apa yang disampaikan.
3. Fokus pada solusi, bukan masalah

Ingat bahwa tujuanmu menyampaikan kesalahan atasan adalah untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Maka, fokuslah pada solusi bukan pada masalahnya. Tunjukan bahwa kamu berusaha untuk membantu memperbaiki situasi, bukan hanya menunjukan kesalahan atasan semata.
Dengan berfokus pada solusi, kamu mengarahkan percakapan ke depan dan berusaha mencari jalan keluar tanpa menimbulkan perasaan negatif. Sebaliknya, jika percakapan hanya berfokus pada masalah maka diskusi yang dilakukan tidak akan menghasilkan perubahan yang berarti.
4. Gunakan fakta, bukan sekadar opini

Pastikan kesalahan atasan yang kamu sampaikan merupakan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan, bukan sekadar opini atau persepsi subyektif. Fakta yang berdasarkan pada data yang jelas akan sulit dibantah maupun diabaikan karena memiliki bukti yang nyata. Hal ini juga dapat membantu atasan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk memperbaiki kesalahanya.
Menyampaikan kesalahan atasan berdasarkan fakta dan data yang jelas menunjukan sikap profesional dan kemampuan analitismu yang baik. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitasmu di mata atasan. Kamu tidak hanya mengandalkan opini pribadi, melainkan telah melakukan riset dan analisis yang matang.
5. Gunakan bahasa yang sopan

Sampaikan dengan bahasa yang sopan, penuh rasa hormat dan hindari sikap menggurui atasan. Sikap menggurui dapat membuat atasan tersinggung karena merasa direndahkan oleh bawahanya. Hal ini dapat merusak profesionalisme dan mengganggu hubunganmu dengan atasan.
Menggunakan bahasa sopan dan tidak bersikap menggurui atasan menunjukan penghargaanmu terhadap posisi dan otoritas atasan. Hal ini menciptakan rasa saling menghormati dan suasana yang nyaman untuk berdiskusi secara produktif.
Kemampuan untuk memberikan masukan secara bijak demi memperbaiki kesalahan adalah ketrampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Lima cara di atas diharapkan bisa menjadi referensi ketika ingin mengingatkan kesalahan atasan. Sekarang kamu tak ragu lagi, kan?