Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri Perusahaan di Ambang Kehancuran, Tempat Kerjamu Aman?

ilustrasi atasan sedang stres (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi atasan sedang stres (pexels.com/Vlada Karpovich)
Intinya sih...
  • Perusahaan yang stabil diisi oleh pengambil keputusan bijak dan memiliki visi misi yang jelas.
  • Karyawan sering resign, gaji rendah, manajemen berselisih paham, dan ketidakpuasan konsumen bisa menjadi indikasi perusahaan tidak sehat.
  • Konsentrasi pada masalah internal, mengabaikan kompetitor, dan terlalu sibuk dengan operasional perusahaan juga bisa menjadi ciri perusahaan yang sedang di ambang kehancuran.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Zaman terus berubah, perusahaan yang dulunya berjaya bisa jadi kini tinggal nama. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang dulunya gak ada nama, kini jadi penguasa pasar.

Sebelum perusahaan benar-benar collapse sebenarnya ada banyak tanda yang bisa dicermati. Hal ini patut kamu pahami supaya bisa lebih aware dengan kondisi tempat kerja. Setidaknya jika memang perusahaan tampak sudah tidak bisa jadi naungan bisa segera gerak cepat untuk cari tempat kerja baru.

Lalu, seperti apa ciri-ciri perusahaan yang berada di ambang kehancuran? Ada beberapa kondisi yang patut kamu perhatikan.

1. Sering mengambil keputusan yang tidak tepat

ilustrasi rencana (pixabay.com/742680)
ilustrasi rencana (pixabay.com/742680)

Perusahaan yang stabil biasanya diisi oleh orang-orang yang mampu mengambil keputusan bijak dan tepat. Kondisi ini sebenarnya bisa jadi indikator suatu perusahaan sehat atau enggak. Saat para pengambil kebijakan sering memilih keputusan yang berujung pada masalah, maka kamu patut waspada karena bisa jadi tempat kerjamu sudah gak lagi seaman dulu.

2. Anggota perusahaan sudah tidak solid lagi

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/fauxels)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/fauxels)

Tiap perusahaan pasti punya visi misi yang mesti jadi panduan bagi tiap anggotanya. Visi misi inilah yang kemudian jadi guidelines bagi tiap anggota seberagam apa pun mereka.

Nah, perusahaan yang baik-baik saja biasanya mampu tetap solid walaupun berbeda pandangan. Ini disebabkan tiap tindakan selalu disesuaikan dengan target perusahaan.

Beda halnya perusahaan yang tidak sehat, di mana masing-masing hanya memikirkan kepentingan pribadi. Akibatnya, target bersama gak tercapai, dan ini bisa jadi indikasi jelas kalau tempat kerjamu sedang bermasalah, lho.

3. Tingginya tingkat turnover karyawan

ilustrasi stres kerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA)
ilustrasi stres kerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Sejatinya seorang karyawan tentu bakal betah jika tempat kerjanya nyaman. Maka itu, kamu patut berhati-hati ketika sering banget terjadi resign. Itu artinya, banyak karyawan yang sudah tidak betah dan ini bisa mengindikasikan kondisi perusahaan yang banyak masalah.

Pembayaran gaji yang lebih rendah dari seharusnya, kondisi manajemen tingkat atas yang selalu berselisih paham, kompetisi tidak sehat, atau budaya ‘menjilat’ adalah beberapa sebab kenapa tingkat turnover karyawan bisa tinggi. Terus bekerja di perusahaan seperti ini selain bisa menguras mental, risiko PHK akibat performance perusahaan yang terus merugi juga tinggi, lho.

4. Tingginya tingkat ketidakpuasan konsumen

ilustrasi customer service (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi customer service (pexels.com/Antoni Shkraba)

Konsumen bisa dibilang merupakan ‘nadi’ perusahaan. Oleh sebab itu, tingginya ketidakpuasan konsumen sebenarnya bisa jadi sinyal kuat bahwa kondisi tempat kerjamu sudah tidak sekondusif dulu.

Banyaknya masalah internal perusahaan bisa menyebabkan konsentrasi para anggotanya terpecah. Akibatnya, fokus yang mestinya tercurah pada pemuasan kebutuhan konsumen jadi teralihkan pada situasi internal. Kualitas produk atau jasa pun jadi tidak lagi diperhatikan. Bila hal ini terus terjadi, cepat atau lambat perusahaan bakal hancur, lho.

5. Abai dengan kompetitor

ilustrasi santai (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi santai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terlalu sibuk dengan operasional perusahaan sampai-sampai abai memperhatikan para kompetitor juga bisa jadi ciri perusahaan yang sedang di ambang kehancuran. Fokus pada kekuatan produk atau layanan sendiri memang penting, tapi bukan berarti kehadiran kompetitor bisa diremehkan.

Bagi perusahaan yang berjalan dengan baik, justru kehadiran kompetitor ini bisa jadi suntikan perusahaan untuk terus berinovasi. Sebaliknya, perusahaan yang tergilas dengan kompetitor biasanya disebabkan arogansi atau ignorance, merasa produk atau jasanya bakal selalu jadi nomor satu.

Kalau bisa memilih, tentunya seorang karyawan bakal malas untuk mencari tempat kerja baru jika tempat kerja sekarang sudah memberi kepuasan. Akan tetapi, kalau ciri-ciri tadi sudah tampak pada perusahaan tempatmu bernaung sekarang, gak ada salahnya untuk mulai cari-cari tempat kerja lain sebagai antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, PHK misalnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us