Mempunyai seseorang yang kita jadikan panutan dalam dunia kerja adalah hal yang biasa dan sangat disarankan. Selain sebagai inspirator, mentor juga dapat membantu dalam permasalahan yang kita hadapi kelak.
Setiap orang memiliki kriteria dan karakteristik tersendiri perihal mentor seperti apa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan untuk menjadikan seseorang sebagai mentor, pertimbangkan lima hal di bawah ini terlebih dahulu.
Orang yang nantinya akan menjadi mentor akan membagikan informasi sesuai dengan pengalamannya sendiri. Nah, tanyakan pada diri sendiri apakah kamu mengagumi pencapaian dan kinerja dari orang ini atau gak? Hal itu nantinya akan berpengaruh pada pelajaran yang kamu dapatkan.
Jika mentor bukan seseorang yang kita kagumi dan jadikan panutan, maka kamu tidak akan merasa enjoy dalam proses mentoring. Dampaknya, beberapa arahan dan nasihat bisa saja kamu abaikan begitu saja.
Ketika kamu sudah memiliki mentor, akan ada proses komunikasi yang intens antara kalian. Pastikan kamu memiliki hubungan yang baik dengannya sehingga tidak ada celah untuk miskomunikasi.
Inspirasi dan arahan akan diterima dengan baik jika dikomunikasikan dengan baik. Selain adanya komunikasi yang lancar, kalian juga akan dekat secara personal akibat dari hubungan yang baik-baik saja.
Memiliki seorang mentor tidak hanya semata-mata untuk dijadikan contoh atau diikuti perjalanan kariernya. Seorang mentor yang baik akan membantu dalam perkembangan ke arah yang lebih baik sesuai dengan perjalanan yang kita hadapi, lho!
Pertimbangkan apakah calon mentor memahami kondisi atau permasalahan yang tengah kita hadapi. Ini akan berguna ketika ada suatu hal yang terjadi diluar ekspektasimu.
Mencari sebuah mentor bertujuan untuk membantu mengarah pada karier yang baik dan menguntungkan untuk diri sendiri. Oleh karenanya, perhatikan apakah calon mentor merasa bahagia dengan posisi kariernya saat ini atau tidak.
“Saya lebih suka mengajak seseorang yang telah "berada di sana, melakukan itu" dan dapat membantu saya berada di sana dan melakukannya juga,” ujar Scott Mautz, penulis buku dan penasihat bisnis, dilansir Inc.
Mengikuti seseorang yang merasa tidak cocok atau bahagia dengan pilihan kariernya sama saja dengan membawa kita ke arah yang tidak benar. Meskipun banyak hal yang telah dicapai, tapi tidak akan berarti apa-apa jika merasa tertekan.
Terdapat persamaan yang dekat antara seorang mentor dan sponsor. Seseorang yang menjadi mentor tidak bisa memberikan sebuah pekerjaan baru, tetapi sponsor dapat melakukan hal tersebut.
“Jangan berharap mentor menjadi sponsor, tetapi mereka tetap dapat menghubungkan kamu dengan sponsor,” ujar Anjuli Sastry Krbechek & Andee Tagle, dilansir NPR.
Pastikan bahwa seseorang yang hendak kamu jadikan calon mentor bukan karena alasan kamu menginginkan link-nya, tetapi arahannya. Seorang mentor berada di kehidupan untuk jangka panjang, sementara seorang sponsor hanya jangka pendek.
Memilih seseorang untuk memberikan arahan-arahan dalam dunia kerja harus diperhatikan secara baik. Meskipun begitu, pilihan tetap berada di tangan diri sendiri. Hanya saja, dukungan dari arahan yang benar akan sangat membantu dalam perjalanan karier ke depannya.