Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita merenung (pexels.com/Padli Pradana)

Lama sekolahnya sama, kemampuan pun tak jauh berbeda, tapi mereka sudah menggapai cita-cita, sementara kamu masih di sini-sini saja. Ada rasa bahagia, ketika melihat teman sudah sukses duluan. Tapi, ada pula berbagai perasaan lain yang berkecamuk dalam diri yang tak bisa kamu bohongi.

Seperti berbagai perasaan berikut ini, yang kerap kamu alami ketika menyadari bahwa teman-temanmu sudah sukses lebih dulu. Apa saja?

1. Dibalik senyum kamu, terlintas rasa iri di hati

ilustrasi ngobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Kamu pasti turut berbahagia ketika mendapati kabar temanmu yang telah dapat beasiswa atau mendapat kenaikan jabatan kerja. Namun, tak bisa dimungkiri, dibalik senyum dan ucapan selamat yang kamu berikan pada dia, kadang timbul rasa iri yang gak bisa kamu sangkal.

Tak perlu mengutuk dirimu karena sudah memiliki perasaan itu. Yang penting, bagaimana tindak lanjutnya saja. Meski telah timbul rasa iri, jangan dipelihara, karena bisa mengubahmu jadi pribadi yang sinis. Cukup yakinkan dirimu, bahwa akan tiba masanya impianmu bisa terlaksana.

2. Merasa kalau hidupmu belum juga berubah

ilustrasi wanita merenung (pexels.com/Alina Vilchenko)

Ketika berselancar di media sosial, kamu tak sengaja melihat unggahan tentang kehidupan teman-temanmu yang tampak bahagia dengan pencapaian-pencapaian yang luar biasa. Hal tersebut kerap membuat pikiran berkata, ”Kok, hidupku belum berubah juga, ya?"

Daripada terus larut dalam kegalauan yang sia-sia, mending jadikan momen tersebut menjadi trigger positif buat diri kamu. Coba evaluasi lagi, aspek-aspek apa saja dalam hidup kamu yang mesti diperbaiki, supaya kamu bisa segera menggapai cita-cita.

3. Semakin membuatmu minder untuk diajak kumpul bareng

ilustrasi mengecek HP (pexels.com/Eren Li)

Sudah jadi rahasia umum, ajang kumpul bareng gak hanya digunakan untuk temu kangen, tapi juga pamer kesuksesan. Ini tak jarang akan membuatmu risi.

Capaianmu yang biasa-biasa saja, dibanding pencapaian mereka yang sudah melanglang buana, terasa seperti bumi langit. Tak pelak, ada rasa minder yang membuatmu menjadi malas ketika diajak kumpul bareng. 

4. Rasa sesal karena dulu tak berjuang lebih keras

ilustrasi pusing (pexels.com/Kelly Lacy)

Ada rasa sesal dalam hati, saat melihat teman yang lain sudah mapan dan banyak pengalaman. Lantas kamu berpikir, "Kenapa, ya, aku dulu gak berjuang lebih keras?"

Kamu pun mengenang kembali berbagai kesempatan yang terlewat begitu saja. Harus diakui, kerap kali godaan untuk santai dan pasrah jauh lebih besar dibanding semangat untuk menjadi lebih baik.

5. Muncul harapan bahwa jika mereka bisa, mengapa kamu tidak?

ilustrasi wanita merenung (unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Meski ada berbagai gejolak emosi negatif yang mewarnai saat melihat teman-teman sudah sukses duluan, timbul pula secercah harapan. Hey, ternyata mereka yang dulunya sama-sama cupu kayak kamu, bisa berubah sosok yang hebat, kok.

Tentu saja ini menimbulkan semangat baru. Bahwa kamu pun jika meniru kerja keras dan dedikasi mereka, bisa pula memiliki pencapaian layaknya mereka. Impianmu bisa segera tercapai!

Bila muncul berbagai perasaan salah, iri hati, minder, dan sebagainya, tak perlu menyangkal dan berpura-pura bahwa kamu baik-baik saja. Dari situ, kamu jadi lebih mengenali dirimu sendiri, dan mencari solusi supaya perasaan itu gak lagi menghantui. Fokuskan saja pada pencapaian kamu sendiri dan jadikan kesuksesan mereka sebagai cambuk untukmu semakin berusaha. Kamu pasti bisa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorL A L A .