5 Kesalahan Fatal untuk Penulis Pemula yang Wajib Dihindari!

- Plagiarisme adalah kesalahan fatal yang harus dihindari oleh penulis pemula karena dapat merusak reputasi, membuat pembaca kehilangan kepercayaan, dan berisiko dikenakan sanksi hukum.
- Riset merupakan bagian penting dalam proses menulis untuk menghasilkan tulisan informatif dan dipercaya, serta memahami karakter dan detail cerita dengan baik.
- Menerima kritik secara terbuka dan tidak menyerah terlalu cepat adalah hal yang penting bagi penulis pemula, begitu juga dengan melakukan revisi untuk meningkatkan kualitas tulisan.
Setiap penulis profesional mengawali karier sebagai penulis pemula yang pernah dan bahkan sering membuat kesalahan. Hal ini memang wajar karena membuat kesalahan adalah bagian alami dari proses pembelajaran dalam menulis. Dengan adanya kesalahan, memungkinkanmu sebagai penulis pemula untuk mengidentifikasi kelemahan dan berusaha untuk memperbaikinya, yang pada akhirnya meningkatkan keterampilan menulismu.
Namun, ada beberapa kesalahan yang bisa berakibat fatal dan menimbulkan konsekuensi buruk bagi penulis pemula. Mulai dari mendapat kritik dari pembaca, reputasi menjadi jelek, sanksi hukum, dan bahkan bisa mendorongmu untuk berhenti menulis. Jika kamu penulis pemula, berikut ini adalah beberapa kesalahan fatal yang harus kamu hindari untuk bisa menjadi seorang penulis profesional.
1.Melakukan plagiasi

Plagiarisme adalah tindakan mengambil ide, kata-kata, atau karya orang lain tanpa mencantumkan kredit yang sesuai. Di dunia kreatif, plagiarisme merupakan tindak kejahatan pelanggaran hak cipta yang sangat fatal dan sulit untuk dimaafkan. Namun, meskipun berisiko, tindakan plagiarisme ini masih sering dilakukan sebagai jalan pintas.
Padahal, setiap penulis sudah seharusnya paham bahwa ide itu mahal dan proses menulis itu tidaklah gampang. Karena itu, sudah seharusnya penulis sebagai pemilik karya mendapat apresiasi atas karyanya. Sehingga, melakukan plagiarisme berarti telah melanggar etika dengan tidak menghormati hak cipta penulis asli. Selain itu, melakukan plagiarisme juga dapat merusak kepercayaan pembaca, merusak reputasi, dan bahkan pelakunya bisa dikenakan sanksi hukum.
2. Kurang riset

Riset merupakan bagian yang harus selalu ada dalam proses menulis. Bagi penulis artikel, riset sangat membantu penulis dalam memahami topik sehingga bisa menghasilkan isi tulisan yang informatif dan dapat dipercaya.
Sementara itu, bagi penulis novel, riset sangat diperlukan untuk lebih memahami keinginan pembaca, memahami karakter yang ditulis, dan penggambaran cerita yang detail. Misalnya, kamu ingin menulis cerita tentang tokoh yang berprofesi sebagai dokter, tapi kurang riset tentang hal tersebut. Hal ini tentu berisiko membuat penggambaran ceritamu kurang detail atau bahkan bisa salah menuliskan informasi.
3.Merespons kritik dari pembaca secara negatif

Menerima kritik secara terbuka memang terdengar mudah, tetapi nyatanya sulit untuk diterapkan. Ketika kamu mengalaminya langsung, ternyata ada berbagai emosi yang bisa membuatmu lupa cara merespons dengan benar. Kesal, marah, heran, dan bingung, semua jadi satu. Kritik memang tidak selalu menyenangkan, tapi kritik menjadi bagian dari proses belajar dan tumbuh seorang penulis.
Kritik yang membangun dapat membantu penulis untuk melihat kelemahan dalam karya mereka sehingga bisa meningkatkan kualitas tulisan mereka. Dengan menerima kritik, penulis bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan pembaca, melihat karya dari sudut pandang baru, dan mengembangkan kemampuan. Sebaliknya, dengan merespons kritik secara negatif justru akan merusak reputasimu, membuatmu tidak disukai pembaca, dan membuat tulisanmu tidak berkembang.
4.Mudah menyerah

Salah satu kesalahan terbesar bagi penulis pemula adalah menyerah terlalu cepat. Perjalanan penulis dari seorang pemula hingga karyanya dikenal banyak orang terkadang bisa memakan waktu yang singkat. Namun, banyak juga penulis yang membutuhkan waktu lama dan melewati proses panjang. Bahkan, penulis itu sendiri tidak tahu karya mana yang akan membawa namanya dikenal atau karya mana yang bisa membuatnya dikritik.
Oleh karena itu, sifat mudah menyerah hanya akan membatasimu dalam menulis dan menutup peluang untuk karyamu semakin dikenal. Sebaliknya, seorang penulis seharusnya memiliki kesabaran, konsistensi dan dedikasi yang besar dalam menulis.
5.Malas melakukan revisi

Salah satu bagian penting dari proses penulisan yang tidak boleh dianggap remeh oleh penulis, baik pemula maupun berpengalaman, adalah revisi. Hal ini untuk membantu penulis meminimalkan kesalahan dalam tulisan. Bisa berupa kesalahan ejaan, tanda baca, dialog yang terpotong, salah informasi, dan berbagai kesalahan lainnya. Bayangkan saja kalau sebagai penulis kamu malas revisi, pasti pembacamu pun akan bingung membaca tulisanmu.
Selain memperbaiki kesalahan, revisi juga menjadi kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan plot, karakter, dan gaya penulisan mereka. Malas melakukan revisi berarti kamu kehilangan kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan tulisan menjadi versi terbaik. Oleh karena itu, revisi harus dianggap sebagai bagian esensial yang tidak dapat diabaikan oleh penulis.
Nah, itu adalah beberapa kesalahan fatal yang harus kamu hindari sebagai penulis pemula. Untuk bisa menjadi seorang penulis profesional, memang diperlukan jam terbang dan pengalaman yang panjang. Nikmati prosesnya dan tetap semangat dalam meningkatkan kemampuan menulismu.