5 Kesalahan saat Menawarkan Produk, Bikin Penjualan Seret

Bekerja sebagai bagian dari tim penjualan memang penuh tantangan. Kamu menjadi ujung tombak perusahaan yang memercayakan pemasaran produknya padamu. Pastinya, selalu ada target yang harus kamu capai.
Bila target berhasil dipenuhi, biasanya kamu memperoleh banyak bonus. Sebaliknya apabila gagal, penghasilanmu dapat langsung berkurang. Meski begitu, jangan sembarangan ketika menawarkan produk pada calon pembeli, ya! Hindarilah lima kesalahan berikut ini:
1. Kurang menguasai detail produk

Bila kamu tidak hafal di luar kepala tentang detail produk yang ditawarkan, dirimu bakal kesulitan menjelaskannya pada para calon pembeli. Makin repot lagi jika kamu sampai tidak mampu menjawab pertanyaan mereka.
Ini tentunya mengurangi ketertarikan mereka terhadap produkmu. Bahkan mereka dapat merasa tak percaya pada setiap perkataanmu. Kamu kudu mempelajari dulu setiap produk yang hendak dipromosikan.
2. Main 'keroyokan' dan seperti memaksa orang untuk membeli

Walaupun kamu sedang bersama teman yang sama-sama bertugas untuk memasarkan produk, sebaiknya bekerjalah sendiri-sendiri saat menghadapi calon pembeli. Kalau calon pembeli yang menghampiri hanya satu lantas kalian seakan-akan 'mengeroyoknya', ini membuatnya tidak nyaman.
Kamu dan temanmu mungkin bahu-membahu untuk mencetak penjualan. Akan tetapi, yang dirasakan calon pembeli justru seperti ditekan agar membeli produk tersebut. Alih-alih leluasa bertanya dan memilih, ia hanya mendengarkan kamu serta temanmu bergantian bicara sebelum akhirnya dia pergi juga.
3. Mejelekkan produk lain yang serupa

Banyaknya produk lain yang sejenis dengan produkmu jangan menjebakmu buat menjatuhkannya. Sudah semestinya untuk kamu menyebutkan keunggulan-keunggulan produk yang ditawarkan.
Namun hati-hati, menjelek-jelekkan produk lain malah bisa bikin calon pembeli ilfil. Apalagi apabila ia pernah menggunakan produk tersebut dan merasa perkataanmu tidak benar.
4. Bersikap sinis dengan orang yang tak kunjung memutuskan buat membeli

Sabar menjadi kunci keberhasilanmu dalam menjual produk. Sebagus apa pun presentasimu, bila attitude-mu minus, calon pembeli akan cenderung membatalkan niatnya buat membeli produkmu.
Kamu harus mengerti bahwa membeli atau tidak merupakan hak seseorang. Ia tak punya kewajiban untuk membeli produk yang kamu tawarkan. Kalau sikapmu sinis, orang yang sesungguhnya hanya menunda pembelian pun bisa benar-benar kehilangan minatnya.
5. Tidak menyiapkan cara pembayaran yang fleksibel

Walau kamu hanya ditugaskan untuk menjaring pembeli, jangan abaikan soal cara pembayaran yang disediakan kantormu. Sebagai orang yang bertemu langsung dengan para calon pembeli, kamu pasti tahu cara pembayaran seperti apa saja yang mereka inginkan.
Jika ada cara pembayaran yang diinginkan calon pembeli tetapi saat ini belum tersedia di kantormu, lekaslah berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kewenangan untuk memutuskannya. Sebab makin banyak pilihan cara pembayaran yang disediakan, makin mudah juga buat calon pembeli.
Adanya target yang tinggi dalam penjualan produk terkadang memang membuatmu panik. Sikapmu terhadap para calon pembeli pun menjadi sembarangan. Kamu bahkan dapat marah ketika mereka menolak membeli.
Sikap-sikap negatif seperti di atas harus kamu hindari. Jadilah sales yang ramah dan tak hanya memahami produkmu melainkan juga karakter serta kebutuhan calon pembeli. Semoga kamu dapat mencapai target penjualan dan banjir bonus!