5 Kesalahan Umum yang Dilakukan Content Creator Pemula, Hindari!

Banyak content creator pemula yang memulai tanpa tujuan yang jelas. Mereka hanya mengikuti tren tanpa memahami apa yang ingin dicapai dari konten mereka. Tanpa tujuan yang jelas, sulit untuk menyusun strategi dan mengukur keberhasilan mereka.

Maka dari itu, tentukanlah tujuan yang spesifik dan niche yang ingin didalami. Apakah kamu ingin menjadi influencer di bidang beauty, travel, lifestyle, food, atau ingin melakukan personal branding untuk menjual kemampuan dan pengalaman lewat media sosial. Buatlah rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk membuat konten yang berkualitas, kamu memang membutuhkan sejumlah peralatan pendukung. Misalnya tripod, ringlight, stand holder, HP, dan mikrofon. Tapi kalau kamu masih pemula, sebaiknya mulai dengan peralatan yang basic terlebih dahulu sebelum membeli yang lebih profesional seperti kamera atau lampu studio.

Ketika kamu sudah terbiasa dengan proses produksi konten, kamu baru boleh upgrade peralatan sesuai kebutuhan dan bujet. Sebaiknya jangan langsung kalap di awal karena khawatir gak terpakai dan jadi mubazir. 

Banyak content creator yang selalu mantengin views dan engagement akunnya. Gak sedikit dari mereka yang merasa down karena performa akunnya stuck atau menurun. Hal ini sebenarnya wajar karena algoritma media sosial sangat dinamis. Saat baru mulai membuat konten juga normal banget kalau belum masuk for you page.

Menganalisis performa akun memang penting, tapi lakukanlah sesekali. Misalnya setiap minggu atau bulan. Kalau kamu memantau setiap saat, kamu justru bisa merasa tertekan dan gak enjoy saat membuat konten. Ingat, views hanyalah angka. Yang terpenting, kamu sudah melakukan yang terbaik. Dengan konsistensi, jerih payahmu pasti membuahkan hasil, kok!

Rajin posting merupakan salah satu strategi untuk memperbesar peluang masuk FYP. Tapi, kamu gak boleh mengabaikan kualitas konten. Ini adalah faktor penting dalam menarik dan mempertahankan audiens. Mengabaikan kualitas, baik dari segi visual, audio, maupun isi, dapat membuat audiens gak tertarik.

Karena itu, kamu bisa menyesuaikan frekuensi upload dengan kemampuan. Pastikan untuk memperhatikan kualitas konten agar target audiens merasa nyaman untuk melihatnya. Dengan ini, kesempatan kamu untuk meraup views dan engagement yang tinggi juga semakin besar. 

Barter value atau menerima produk dari brand untuk di-review tanpa memperoleh imbalan. Bagi content creator pemula, hal ini bisa membantu meningkatkan portofolio agar dilirik oleh brand yang lain.

Namun sebaiknya jangan selalu menerima tawaran dengan skema ini, apalagi kalau kamu sudah memiliki performa akun yang baik. Mulailah menerapkan rate card yang sesuai agar kamu bisa memperoleh pendapatan dari kerja keras yang dilakukan.

Menjadi content creator yang sukses membutuhkan waktu dan usaha. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu dapat meningkatkan kualitas konten dan meningkatkan performa akun. Ingatlah untuk selalu belajar dan berkembang, serta beradaptasi dengan perubahan yang ada.