5 Pendapat Salah Kaprah tentang Penulis Freelance. Pernah Mikir Begini?

“Bayarannya dari mana?” Itu yang kerap ditanyakan kepada seorang penulis freelance. Namun tak peduli sampai berbusa penulis menjelaskan asal pendapatan mereka, sebagian orang tetap akan berpikir, “Ah, pekerjaan macam apa itu?”

Faktanya, penulis freelance mendapat bayaran yang lumayan kok meski tidak dalam jumlah yang tetap setiap bulan.

Ini yang paling menyakitkan. Penulis freelance bisa bekerja di rumah dan mengatur sendiri jadwal menulis mereka tanpa dibatasi jam kantor. Tapi hanya karena mereka tak perlu berangkat pagi-pagi ke kantor, mereka sering disalahartikan sebagai pengangguran.

Duh, please! Ada proses panjang di balik satu artikel yang bisa sekejap habis dibaca dengan tiduran. Penulis harus mengumpulkan data, memeriksa kebenarannya, menerjemahkan kalau sumbernya berbahasa asing dan mengolahnya menjadi tulisan yang enak dibaca.

Memiliki jam kerja fleksibel bukan berarti penulis freelance punya banyak waktu buat bersantai. Ketika seseorang memutuskan menjadi seorang penulis freelance, mereka mendedikasikan segenap waktu mereka untuk pekerjaan mereka. Dan ingat, pekerjaan mereka tak mudah. Sering kali butuh waktu tak sebentar untuk menyelesaikan satu artikel.

Bekerja di media online sekalipun tak membuat penulis freelance bisa sembunyi dari publik. Perlu diketahui, penulis harus selalu siap menghadapi netizen dengan segala komentar mereka. Saat netizen tak sepakat dengan apa yang kita tulis, bersiaplah untuk menerima saran, kritik hingga makian.

Pada dasarnya, tidak ada pekerjaan yang mudah di dunia ini. Hargailah mereka yang sudah bekerja keras. Ada banyak orang yang ingin mereka bahagiakan dengan pekerjaan mereka.

Bagi kalian yang berminat menjadi penulis freelance, tidak perlu down memikirkan kata-kata orang yang belum tentu mengerti diri kalian. Bekerja sambil melakukan apa yang kita suka itu tak ternilai harganya.