Meski hubungan di dunia kerja bersifat profesional, tetap saja ketika menyangkut interaksi dengan manusia. Sebisa mungkin kamu harus pintar membawa diri. Jangan sampai karena sikap, kamu jadi tak disukai oleh rekan kerja.
Ketika ada satu dua rekan kerja yang membenci, bisa jadi itu bukan salahmu. Tapi kalau sudah banyak orang, maka kamu harus mulai refleksi diri. Karena bisa jadi tanpa sadar, ada banyak perangaimu yang bikin mereka tak menyukai. Seperti alasan yang akan dikemukakan berikut ini!
Sangat manusiawi, ketika kamu begitu bahagia saat kinerjamu bagus dan berprestasi. Tapi, jangan sampai lupa diri, apalagi bersikap sombong.
Misalnya saja, mengklaim bahwa prestasi itu adalah murni hasil kerja kerasmu. Padahal kenyataannya, banyak pihak yang berkontribusi. Terlena dengan pujian, membuat orang yang tadinya simpati, malah berubah jadi benci.
Kalau punya hobi, tuh, yang bermanfaat. Minimal, bisa menghibur diri sendiri. Misalnya hobi menonton drama, baca buku, atau hobi gardening.
Jangan mengeluh yang dijadikan hobi. Bikin orang pusing, tau! Bukannya kamu gak boleh mengeluh sama sekali. Duh, manusia mana sih, yang begitu kuat mental sampai gak pernah mengeluh sepanjang hidupnya? Gak ada pastinya. Asalkan, jangan jadi kebiasaan.
Mengeluh sepanjang waktu, selain bisa menularkan aura negatif ke lainnya, juga dapat membuat orang muak. Dikasih tugas sedikit, mengeluh, katanya kok kerjaannya cuma dikit doang. Eh, pas dikasih tugas yang lebih banyak, mengeluh lagi, merasa kalau sedang dimanfaatkan. Lha, maunya bagaimana, sih?
Memang ada, tipe orang yang demi menghindari drama kantor, lebih memilih gak terlalu akrab dengan rekan kerja. Apalagi kalau lingkungan kerjanya toksik, artinya penuh tukang gosip.
Akan tetapi, kamu mesti bijak juga. Jangan sampai keenggananmu untuk akrab dengan mereka, sampai tak mau bersosialisasi sama sekali. Makan siang, selalu sendirian. Acara kumpul kantor, ada aja alasannya untuk gak datang. Orang akan sebal, lho, dan lama-lama kamu bakal dikucilkan.
Dunia kerja memang kompetitif. Karena siapa pun gak ada yang posisinya terjamin aman seratus persen. Akan selalu ada orang baru yang lebih bagus performanya, lebih terkini pengetahuannya, dan sebagainya.
Akan tetapi, bukan berarti kamu boleh menghalalkan segala cara untuk mengamankan posisimu. Misalnya saja, menjadi penjilat. Karena hal itu gak akan mengundang respek sama sekali. Yang ada, kamu malah jadi dibenci oleh rekan kerja. Apalagi jika aksi menjilatmu sudah sampai merugikan orang lain. Siap-siap saja kamu didepak, ketika ganti pimpinan.
Setiap orang di tempat kerja, sudah punya deskripsi pekerjaannya masing-masing. Maka dari itu, jangan terlalu mengandalkan bantuan orang lain ketika kamu menghadapi kesulitan. Karena semua orang sibuk dengan tugasnya.
Kalau minta bantuan jarang-jarang, dan memang karena kamu belum paham, sih, bisa dimengerti. Tapi yang bikin kamu jadi musuh orang banyak, ketika ketidakmampuanmu itu akibat malasnya kamu untuk mencari tahu sendiri, atau berusaha belajar. Lebih suka minta bantuan orang lain, yang akhirnya jadi merepotkan banyak orang.
Dibenci oleh rekan kerja bukan perkara sepele, karena bisa memengaruhi posisi dan kinerjamu. Orang akan malas untuk satu tim denganmu, atau mempromosikanmu untuk naik jabatan jika tak disukai banyak orang. Kamu sendiri bakal tertekan kalau terus-menerus menerima perlakuan dingin tiap hari. Makanya, jaga sikap, ya!