Bekerja di kantor tentunya merupakan hal umum yang banyak dilakukan oleh orang-orang. Tentunya dengan beragam karakter yang ada di kantor, satu sama lain jadi harus saling menyesuaikan dengan baik.
Di antara banyaknya karakter pegawai, ada yang memiliki sifat workaholic alias pekerja keras dan ada pula yang pemalas. Kedua karakter ini tentunya sangat berbeda. Mau tau dimana perbedaannya? Coba simak ulasan di bawah ini.
Antara workaholic dan pemalas yang ada di kantor tentunya memiliki cara yang sangat berbeda dalam memanfaatkan waktu. Meskipun keduanya mungkin bekerja secara beriringan di kantor, namun cara memanfaatkan waktunya akan berbeda.
Para workaholic akan cenderung memaksimalkan waktu sebaik mungkin untuk memberikan pekerjaan yang baik. Namun, pemalas di kantor akan mudah menunda-nunda dan tidak memberikan usaha yang cukup di dalamnya.
Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, biasanya akan selalu deadline yang harus dihadapi. Tentu saja untuk mengejar deadline pekerjaan tersebut juga memerlukan waktu pengerjaan yang kadang kala tidak sebentar.
Hal ini lah yang kemudian membuat pegawai harus memiliki strateginya tersendiri. Diantara para workaholic dan pemalas, terdapat perbandingan yang signifikan. Workaholic akan cenderung membuat semua pekerjaannya terlihat sistematis, sehingga dapat dikerjakan melalui prioritas-prioritas yang telah ditentukan sebelumnya. Sementara, para pemalas akan mengerjakan pekerjaan tanpa strategi yang cukup, sehingga kadang kala kesulitan dalam mengejar deadline.
Menjalani peran sebagai pegawai di kantor kadang kala tidak cukup dengan satu tugas pekerjaan saja. Setiap pegawainya mungkin akan memegang tugas pekerjaan yang cukup banyak.
Hal ini lah yang kemudian memberikan perbandingan antara para workaholic dan pemalas yang ada di kantor. Para workaholic akan merespon tugas pekerjaan baru dengan cara yang lebih efektif, sehingga mudah dikerjakan dengan baik. Sementara pemalas yang ada di kantor justru merasa enggan menerima tugas pekerjaan baru yang dirasanya sangat merepotkan dan memakan waktu.
Peluang dalam bekerja memang sangat terbuka, apalagi jika pegawainya dapat memaksimalkan peluang dengan baik. Meskipun demikian, sayangnya tidak semua pegawai dapat melihat peluang tersebut sebagai sebuah kesempatan emas.
Tak heran bila terdapat perbandingan antara para workaholic dan pemalas dalam merespon peluang yang ada. Para workaholic akan sangat memaksimalkan peluang tersebut sebagai kesempatan untuk berprogres. Sementara, pemalas di kantor justru akan kesulitan dalam memaksimalkan peluang tersebut sehingga mudah melewatkannya begitu saja.
Kamu tentu setuju bahwa tidak ada orang yang ingin kariernya terus menerus jalan di tempat. Semuanya pasti berharap yang sama agar memiliki karier yang mulus dan terus berkembang.
Para workaholic biasanya akan memiliki target tersendiri guna mengembangkan karier yang dimiliki. Sementara, para pemalas justru tidak memiliki target, sehingga merasa kesulitan dalam mengembangkan pekerjaan yang ada.
Melalui perbandingan tersebut, tentu kamu dapat melihat perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Kalau kamu tipikal workaholic atau pemalas, nih?