Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Pekerjaan Full Time dan Freelance, Pilih yang Mana? 

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Austin Distel)
Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Austin Distel)

Ketika baru memasuki dunia kerja, mungkin kamu akan dihadapkan dengan beberapa pilihan, seperti tipe pekerjaan full time dan freelance. Pilihan ini terkadang cukup membingungkan, terlebih jika kamu belum mengetahui perbedaan keduanya.

Secara umum, perbedaan tersebut terkait dengan waktu bekerja, di mana untuk full time worker akan lebih teratur, sedangkan freelance biasanya lebih fleksibel. Untuk mengetahui perbedaan lainnya, mari simak penjelasan di bawah ini!

1. Waktu kerja full time vs freelance

Ilustrasi jam kerja (unsplash.com/Brad Neathery)
Ilustrasi jam kerja (unsplash.com/Brad Neathery)

Perbedaan yang paling mendasar antara full time dan freelance adalah terkait jam kerja. Jam kerja untuk full time biasanya akan berlangsung cukup lama atau seharian, namun jam kerjanya sudah ditentukan dan teratur.

Melansir bustle.com, Jessica Booth, seorang lulusan jurnalistik dan Chief Editor Gurl.com, menyebutkan bahwa kamu harus siap meluangkan waktu sekitar 8-9 jam bekerja ketika memilih pekerjaan full time. Sedangkan, untuk freelance atau pekerja lepas jam kerjanya lebih fleksibel, gak ada durasi khusus untuk melakukan pekerjaan.

Melansir cleverism.com, Anastasia Belyh, seorang entrepeneur, mengatakan bahwa kamu memiliki kapasitas untuk memilih jam kerja sendiri ketika memilih pekerjaan freelance. Namun, kamu harus memiliki kemampuan untuk mengontrol penuh waktu bekerja agar jam kerja gak berantakan.

2. Pendapatan atau penghasilan full time vs freelance

Ilustrasi penghasilan atau gaji (unsplash.com/Alexander Mils)
Ilustrasi penghasilan atau gaji (unsplash.com/Alexander Mils)

Perbedaan berikutnya terkait penghasilan yang akan diterima di tempat kerja. Ketika kamu memilih bekerja sebagai full time worker, gaji yang akan diterima tentunya sudah cukup jelas. Sedangkan untuk freelancer, gaji yang akan didapatkan gak menentu.

Penghasilan biasanya ditentukan dari seberapa banyak kamu mengambil proyek dari klien, sehingga penghasilan bisa saja berbeda setiap bulannya. Jessica Booth menuliskan, menjadi freelancer pun hampir gak berkesempatan mendapatkan tunjangan tambahan.

3. Fleksibilitas full time vs freelance

Ilustrasi melakukan pekerjaan secara fleksibel (unsplash.com/Medienstürmer)
Ilustrasi melakukan pekerjaan secara fleksibel (unsplash.com/Medienstürmer)

Pekerjaan full time biasanya memiliki tingkat fleksibilitas yang cukup kecil. Hal tersebut disebabkan pekerjaan full time biasanya mengharuskan kamu bekerja hanya di kantor, setiap hari kerja, dan dengan jam kerja tetap.

Melansir thebalancecareers.com, Alison Doyle, seorang foremost career expert, menyebutkan bahwa full time worker biasanya akan menghabiskan waktu sekitar 40 jam dalam seminggu. Sementara, untuk freelancer fleksibilitas yang didapatkan akan jauh lebih besar.

Ini karena pekerjaan freelance bisa dilakukan secara fleksibel, baik dalam hal waktu atau lokasi. Sehingga, kamu dapat mengatur waktu dan tempatnya sesuai keinginan sendiri.

4. Kehidupan sosial full time vs freelance

Ilustrasi kehidupan sosial (unsplash.com/Helena Lopes)
Ilustrasi kehidupan sosial (unsplash.com/Helena Lopes)

Jenis pekerjaan yang diambil pun ternyata berpengaruh terhadap kehidupan sosial, lho! Anastasia Belyh menuliskan, memiliki kehidupan sosial yang baik mungkin akan cukup sulit didapatkan, jika kamu memilih full time work. 

Oleh karena itu, kamu harus benar-benar mendedikasikan keseluruhan waktu untuk bekerja di perusahaan bersama tim. Sedangkan untuk freelance, waktu kerjanya fleksibel sehingga berpotensi pula untuk mendapatkan waktu luang bersama teman atau keluarga.

Namun, keseimbangan dalam kehidupan sosial itu pada akhirnya murni tergantung pada dirimu sendiri. Jika kamu mampu menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan sosial, maka pekerjaan apa pun yang dipilih, kehidupan sosialmu akan tetap berjalan baik.

5. Stabilitas finansial full time vs freelance

Ilustrasi finansial (unsplash.com/micheile dot com)
Ilustrasi finansial (unsplash.com/micheile dot com)

Salah satu aspek terpenting dalam menjalankan karier adalah terkait stabilitas finansial atau financial stability. Ketika melakukan full time, stabilitas finansial akan lebih terjamin, sementara untuk freelance, stabilitas finansial mungkin gak terlalu bisa diharapkan.

Mengingat pekerjaan freelance penghasilannya pun gak menentu, sehingga hal ini dapat dipertimbangkan sesuai dengan beban finansial yang kamu butuhkan. Sebenarnya freelance pun berpotensi mendapatkan stabilitas finansial. Dengan catatan, kamu rajin mengambil proyek apa pun yang diberikan klien.

Itulah beberapa perbedaan penting dari pekerjaan full time dan freelance. Untuk jenis pekerjaan apa yang cocok diambil, semua tergantung dengan kebutuhan dan keinginanmu dalam menjalankan karier. Kira-kira, jenis pekerjaan apa yang akan kamu pilih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Zara
EditorZara
Follow Us