5 Tanda Kamu Gak Cocok Kerja Remote, Kerjaan Jadi Gak Efektif

Seiring perkembangan teknologi, banyak perusahaan beralih ke sistem kerja remote untuk mendukung efektivitas dan efisiensi kerja. Tentu saja sistem kerja ini sangat diminati. Karena fleksibilitasnya, kerja remote memungkinkan karyawan bekerja dari mana saja. Bahkan, kamu bisa bekerja di perusahaan yang terletak di belahan dunia lain dari kasur.
Sayangnya, kerja remote gak diperuntukkan semua orang. Kalau kamu merasakan tanda-tanda berikut, mungkin kamu termasuk orang yang sebaiknya bekerja dari kantor. Sebab jika gak cocok, sistem kerja ini justru mengurangi tingkat produktivitasmu.
1. Kurang bisa memotivasi diri sendiri

Karena bekerja dari tempat yang jauh dari manajemen dan kolega, para pekerja remote harus tetap termotivasi untuk bekerja dan menyelesaikan tugas dengan efisien. Untuk itu, self-motivation diperlukan agar kamu berada di jalur yang seharusnya.
Sayangnya, kemampuan memotivasi diri sendiri gak dimiliki semua orang. Self-motivation yang rendah cenderung membuat seseorang lupa akan tujuan awal sehingga dia kehilangan arah dan dihinggapi rasa malas untuk beraktivitas. Tentunya ini secara langsung berdampak pada performa kerja.
2. Kesulitan berkomunikasi secara efektif

Miskomunikasi menjadi salah satu tantangan terbesar kerja remote. Walau memanfaatkan teknologi mutakhir, komunikasi tetap terbatas sehingga risiko terjadinya miskomunikasi sangat besar. Kesalahan dalam menyampaikan atau menangkap informasi bisa berdampak fatal bagi perusahaan. Lebih lanjut, ini akan berpengaruh pada penilaian kerjamu.
Inilah mengapa kemampuan komunikasi yang baik bersifat esensial bagi para pekerja remote. Karena harus berkomunikasi lewat media seperti chat, telfon, atau video call sepanjang waktu, kamu harus menciptakan strategi komunikasi efektif agar pekerjaan rampung sesuai target. Namun jika mengalami kesulitan dengan gaya komunikasi seperti ini, pekerjaan akan terhambat.
3. Sangat mudah terdistraksi

Berbeda dengan kantor fisik yang didesain minim distraksi sehingga para pekerja bisa tetap fokus, sistem kerja remote memungkinkan pekerjanya bekerja dari mana saja. Ada yang memilih kamar atau pun tempat umum seperti kafe untuk bekerja.
Namun, tempat-tempat seperti ini dipenuhi banyak distraksi sehingga pekerja harus pandai-pandai menahan diri. Sebab jika terperangkap dalam distraksi, kamu bukan gak mungkin terlena dan mengabaikan pekerjaan sehingga tugas gak rampung sesuai rencana.
4. Kurang bisa mengatur waktu dengan baik

Fleksibilitas yang ditawarkan dari bekerja remote ibarat dua mata pisau. Di satu sisi, kamu bisa memangkas waktu yang digunakan untuk transportasi karena bisa bekerja dari mana saja. Di sisi lain, kerap kali gak ada jam kerja yang jelas sehingga kamu harus melembur.
Terlebih jika kamu mudah terdistraksi, kamu terpaksa harus menggunakan jam istirahat untuk menyelesaikan tugas sebelum deadline. Selain gak memiliki kontrol diri yang baik, ini menunjukkan bahwa kamu kesulitan mengatur waktu yang mengakibatkan pekerjaan terabaikan dan kamu perlu waktu tambahan untuk menyelesaikannya.
5. Kamu seorang extrovert

Berdiam di dalam ruangan seorang diri bisa sangat menyiksa bagi para ekstrover. Sebab, orang-orang dengan kepribadian ekstrover memperoleh energi dari interaksi sosial di sekitarnya. Tanpa ini, mereka akan mudah merasa lelah sehingga gak fokus bekerja.
Walau bisa berkomunikasi lewat chat, telfon, atau pun video call, interaksi secara langsung tetap gak tergantikan. Selain itu, orang-orang yang bekerja remote juga biasanya hanya berkomunikasi seputar kerjaan sehingga nuansanya sangat serius.
Meskipun menawarkan beragam keuntungan, tetapi sistem kerja remote belum tentu cocok untuk semua orang. Jika memaksakan bekerja remote, khawatirnya pekerjaan jadi gak efisien sehingga hasil dan performa kerja menurun. Jadi, pikirkan matang-matang sebelum memutuskan beralih ke pekerjaan remote ya!