Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi main gadget (Pexels.com/Miriam Alonso)
ilustrasi main gadget (Pexels.com/Miriam Alonso)

Menunda pekerjaan adalah sebuah hal yang terdengar sangat umum dan sering dilakukan oleh siapa saja. Bedanya, setiap orang punya alasan yang berbeda yang membuat kita menjadi seorang penunda yang berbeda-beda pula. Meski sudah tau menunda pekerjaan adalah hal yang gak baik, nyatanya masih banyak aja yang melakukan hal ini. 

Menunda pekerjaan memang bikin kita gak menyelesaikan sesuatu dengan maksimal. Belum lagi, kita akan kebingungan karena ada banyak hal yang nantinya harus dikerjakan secara bersamaan. Kira-kira, dari lima tipe penunda berikut, kamu termasuk yang mana nih? 

1. Si sibuk yang terlalu banyak kerjaan hingga bingung harus mulai dari mana

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tipe pertama adalah mereka yang punya terlalu banyak pekerjaan sampai-sampai mereka terus menunda apapun yang sebenarnya harus segera diselesaikan. Saking banyaknya deadline, mereka bingung mesti memulai dari mana. Alhasil, semua ditunda terus sampai entah kapan.


Menunda karena terlalu banyak pekerjaan sebenarnya hanya perlu satu kunci utama. Yaitu membuat daftar prioritas. Jika mampu melakukan hal yang satu ini, dijamin pekerjaan yang banyak pun gak akan bikin kita kebingungan. 

2. Si kepepet yang sukanya mengerjakan di akhir waktu

ilustrasi orang sahur (Pexels.com/KoolShooters)

Berbeda lagi ceritanya dengan orang yang memang sengaja menunda karena senang bekerja di akhir waktu. Ada banyak lho orang yang semacam ini. Apakah kamu termasuk diantaranya? Mereka ini biasanya senang sekali membuat alasan. 


Alasan yang paling sering dikatakan adalah karena mereka lebih fokus dan berusaha maksimal jika sudah kepepet. Sebenarnya, ini hanyalah masalah mindset yang perlu dibenahi. Ingat, menunda pekerjaan itu gak boleh dibiasakan, lho. Bagaimanapun juga, banyak sisi negatif dari hal tersebut yang mungkin akan kita rasakan jika terus diulang. 

3. Si pengkhayal yang lebih suka berandai-andai dulu baru kemudian bekerja beneran

ilustrasi orang menyendiri (pexels.com/M Venter)

Tipe berikutnya adalah mereka yang menunda pekerjaan karena terlalu lama berandai-andai. "Andai aku bisa begini atau begitu, maka pekerjaan ini pasti akan cepat selesai". Atau pengandaian yang lain seperti "andai pekerjaan ini lebih mudah maka aku pasti akan menyelesaikannya dari kemarin" dan lain sebagainya.


Berkhayal dan berandai-andai gak akan membuat pekerjaan kita selesai. Terus menunda karena banyak berkhayal cuma akan jadi bumerang bagi diri kita sendiri nantinya. 

4. Si penghindar yang menghindari pekerjaan karena malas

ilustrasi orang punya masalah (Pexels.com/carol wd)

Malas menjadi salah satu faktor utama seseorang terus menunda pekerjaannya. Apapun kewajiban yang harus dia lakukan, dia akan berusaha menghindar sebisa mungkin hingga batas waktu akhir. Bahkan, jika memungkinkan pun dia akan membuat berbagai alasan untuk melakukan pekerjaan tersebut di waktu yang telah lewat. 


Jangan sampai kita terbiasa dengan sifat malas semacam ini ya. Gak cuma merugikan diri sendiri, orang lain pun akan mengalami kerugian jika berurusan dengan kita yang pemalas, lho. Bisa-bisa kepercayaan pada kita akan hilang jika terus memelihara kebiasaan buruk ini, guys

5. Si perfeksionis yang mau semua serba sempurna sebelum memulai

ilustrasi orang belanja (pexels.com/Michael Morse)

Ada juga, nih tipe penunda yang cukup unik. Yaitu mereka yang menunda mengerjakan sesuatu karena terlalu perfeksionis. Enggan memulai suatu hal hingga berbagai persiapan telah lengkap, adalah sifat yang bisa bikin siapa saja geleng-geleng kepala. 
Pasalnya, sifat perfeksionis semacam ini bisa merepotkan orang lain, juga. Ditambah lagi, menginginkan kesempurnaan cuma bikin kita bertambah ribet dan semakin lama menunda sesuatu yang harusnya bisa segera dilakukan. 


Menunda pekerjaan karena alasan yang kuat dan masuk akal mungkin masih bisa diterima. Namun, cobalah untuk menghentikan kebiasaan ini jika sudah terlalu lama bersarang di dirimu. Sebab, kerugiannya akan kamu rasakan jika gak segera berusaha memperbaiki diri. Gak mau, kan? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team