ilustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)
Ketika memberikan feedback dalam situasi konflik, pastikan feedback yang kamu berikan bersifat konstruktif dan bukan kritik yang bersifat menyerang. Hindari menggunakan kata-kata yang menyalahkan atau menghina. Sebaliknya, berikan masukan yang bisa membantu rekan kerja kamu untuk memperbaiki diri atau memperbaiki situasi.
Misalnya, alih-alih mengatakan "Kamu selalu membuat kesalahan," coba ganti dengan "Bagaimana kalau kita coba pendekatan yang berbeda untuk mencegah kesalahan ini terjadi lagi?" Dengan cara ini, kamu bisa membantu menyelesaikan konflik tanpa membuat orang lain merasa diserang atau dipermalukan.
Menghadapi konflik di tempat kerja memang menantang, namun bukan berarti harus selalu berakhir dengan drama. Dengan pendekatan yang tenang, komunikasi yang terbuka, dan fokus pada solusi, kamu bisa menyelesaikan konflik secara profesional dan damai. Ingat, kunci utama dalam menyelesaikan konflik adalah menjaga emosi tetap terkendali dan berfokus pada tujuan bersama. Setiap konflik adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh, baik secara personal maupun profesional. Jadi, hadapi setiap konflik dengan kepala dingin dan pikiran terbuka, dan lihat bagaimana kamu bisa menjadi pemimpin yang lebih baik di tempat kerja.