5 Tips Cari Kerja untuk Fresh Graduate, Biar Langsung Dapat Kerja!

Mencari kerja sebagai fresh graduate itu bukan perkara mudah. Gak cuma soal bikin CV yang bagus atau latihan wawancara, tapi lebih ke gimana cara kamu bisa menarik perhatian perusahaan di antara ribuan pelamar lain. Banyak orang berpikir kalau cukup kirim lamaran sebanyak mungkin. Padahal, strategi yang asal-asalan malah bikin kamu buang-buang waktu dan tenaga tanpa hasil yang jelas.
Dunia kerja itu lebih kompleks dari yang terlihat. Banyak faktor yang menentukan apakah kamu bisa lolos seleksi atau tidak. Makanya, penting buat tahu strategi yang bener biar gak sekadar jadi pelamar biasa. Nah, ini dia lima tips spesifik yang bisa bantu kamu cari kerja sebagai fresh graduate dengan cara yang lebih efektif dan anti mainstream!
1. Optimalkan profil digital, jangan cuma andalkan CV

Sekarang, perusahaan gak cuma melihat CV buat menilai kandidat, tapi juga ngelihat jejak digital kamu. LinkedIn, Instagram, bahkan Twitter bisa jadi bahan pertimbangan. Kalau profil digitalmu kosong atau asal-asalan, itu bisa jadi red flag. Mulai sekarang, pastikan kamu membangun personal branding yang kuat. Misalnya, kalau kamu lulusan desain grafis, isi Instagram atau Behance-mu dengan portofolio hasil karyamu. Kalau kamu tertarik di dunia marketing, coba bikin thread insightful di Twitter atau share case study di LinkedIn.
Banyak fresh graduate yang fokus di CV tanpa sadar kalau rekruter lebih tertarik sama orang yang punya bukti konkret soal skill mereka. Gak harus yang ribet, cukup posting pengalaman, proyek, atau pemikiran yang relevan dengan industri yang kamu incar. Ini bisa bantu kamu terlihat lebih menonjol dibanding kandidat lain yang cuma mengandalkan selembar kertas.
2. Gunakan teknik reverse job search

Biasanya, orang cari kerja dengan cara lihat lowongan lalu kirim lamaran. Tapi ada strategi yang lebih efektif yakni reverse job search. Caranya, tentukan dulu perusahaan yang kamu incar, lalu pelajari kebutuhan dan tantangan mereka. Dari situ, kamu bisa mulai membangun koneksi dengan orang-orang di perusahaan tersebut lewat LinkedIn atau event industri.
Dengan pendekatan ini, kamu bisa masuk ke radar rekruter bahkan sebelum mereka buka lowongan. Contohnya, kalau kamu tertarik kerja di startup teknologi, coba ikuti forum diskusi mereka, kasih komentar yang relevan di postingan LinkedIn pegawai mereka, atau bahkan kirim e-mail langsung ke HR dengan proposal singkat tentang bagaimana kamu bisa berkontribusi. Teknik ini jauh lebih efektif dibanding sekadar mengirim lamaran tanpa arah.
3. Manfaatkan referral, jangan andalkan lowongan publik

Banyak perusahaan lebih suka merekrut lewat referral dibanding buka lowongan secara publik. Alasannya simpel karena kandidat yang direkomendasikan cenderung lebih bisa dipercaya dan sesuai dengan budaya perusahaan. Sayangnya, banyak fresh graduate yang gak sadar soal ini dan masih mengandalkan situs lowongan kerja mainstream.
Mulai sekarang, bangun koneksi dengan alumni, dosen, atau teman yang sudah bekerja di industri yang kamu incar. Gak perlu malu buat tanya apakah ada posisi yang bisa kamu lamar. Bahkan, sekadar minta saran dari mereka bisa membuka peluang lebih besar karena biasanya mereka tahu jalur masuk yang lebih efektif dibanding sekadar apply online.
4. Bikin side project atau portofolio

Kalau kamu fresh graduate tanpa pengalaman kerja, cara terbaik buat menarik perhatian rekruter yaitu dengan bikin sesuatu yang bisa menunjukkan kemampuanmu. Gak harus nunggu dapat pekerjaan dulu buat mulai berkarya. Misalnya, kalau kamu lulusan IT, bikin aplikasi kecil atau kontribusi di proyek open source. Kalau kamu tertarik di dunia jurnalistik, coba buat blog atau ikut proyek menulis freelance.
Portofolio nyata jauh lebih bernilai dibanding sekadar gelar akademik. Bahkan, banyak perusahaan sekarang lebih peduli dengan apa yang sudah kamu buat dibanding IPK-mu. Dengan punya proyek nyata, kamu bisa lebih percaya diri saat wawancara dan membuktikan kalau kamu punya skill yang bisa langsung digunakan di dunia kerja.
5. Kuasai skill negosiasi gaji sejak awal

Banyak fresh graduate asal terima gaji pertama tanpa pikir panjang karena takut kehilangan kesempatan. Padahal, negosiasi gaji itu skill penting yang bisa berdampak besar buat karier jangka panjang. Kalau kamu mulai dengan gaji terlalu rendah, menaikkannya nanti bakal lebih sulit. Makanya, penting buat riset standar gaji di industri yang kamu incar dan berani nego kalau angka yang ditawarkan jauh dari ekspektasi.
Cara negosiasi juga gak bisa asal-asalan. Jangan cuma bilang “saya berharap gaji lebih tinggi”, tapi jelaskan kenapa kamu layak dapat angka tersebut. Bisa dengan menunjukkan skill tambahan, pengalaman proyek, atau bahkan insight tentang bagaimana kamu bisa membantu perusahaan. Dengan pendekatan yang tepat, kemungkinan besar kamu bisa dapat angka yang lebih baik dibanding hanya terima tanpa diskusi.
Mencari kerja sebagai fresh graduate itu gak cukup hanya dengan kirim lamaran sebanyak mungkin. Jadi, jangan terjebak dalam mindset lama yang mengandalkan keberuntungan atau sekadar memenuhi syarat dasar. Dunia kerja sekarang butuh kandidat yang lebih proaktif dan kreatif. Dengan strategi yang tepat, peluang kamu buat dapetin pekerjaan impian bakal jauh lebih besar!