5 Tips Sukses Negosiasi saat Interview Kerja, Job Seeker Wajib Tahu!

Kandidat yang menarik perhatian interviewer adalah mereka yang bisa membicarakan isi kepalanya dengan lugas. Maksudnya, mereka bisa bercerita tentang apa yang ingin ia lakukan di masa depan dan apa saja yang ingin dicapai.

Hindari untuk terlalu banyak menceritakan apa yang sudah dilakukan dan pencapaian apa saja yang sudah dilakukan sebelumnya. Sebab, semua itu sudah ada di CV yang kamu ajukan. Ingatlah, jika "cerita" tentang masa depan lebih penting daripada harus "mengenang" masa lalu.

Menurut Ahmad Ramdani Salim, dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Bakrie, bilingual di sini bukan berarti kamu harus menguasai bahasa asing dengan sangat baik. Aspek bahasa bilingual yang dimaksud adalah bagaimana kamu bisa memberikan jawaban interview sesuai dengan posisi atau bidang yang kamu lamar.

Misalnya, kamu adalah sarjana lulusan Ilmu Komunikasi dan ingin melamar di suatu perusahaan media. Saat interview, jangan hanya perihal komunikasi saja yang kamu jelaskan kepada interviewer, tapi juga seputar media, seperti bagaimana cara kerja media, bisnis media, kovergensi yang dialami media saat ini, dan masih banyak lagi.

Jika kamu bisa melakukan hal tersebut, daya tarik interviewer untuk merekrutmu akan semakin besar. Di mata mereka, kamu langsung menjadi sorotan dan menarik perhatian, lho.

Apakah kamu merupakan orang yang perhitungan, apalagi soal gaji? Jika iya, maka dari sekarang mulailah untuk mengesampingkan masalah tersebut dahulu.

Hal yang harus kamu ingat saat bernegosiasi dalam interview kerja adalah uang bukan segalanya. Kamu harus fokus pada peluang yang ada dan kesampingkan dulu masalah uang. Jika peluang tersebut sudah kamu dapatkan, maka uang pun akan mengikuti.

Jika selama interview kamu hanya bicara soal uang dan terus menimbang-nimbang jobdesk dengan gaji yang akan didapat, bukan tidak mungkin jika interviewer akan merasakan hal tersebut. Jika kamu hanya berorientasi pada uang, mungkin kamu akan jadi kandidat ke sekian untuk bisa mendapatkan peluang lolos bekerja lebih besar.

Sebelum mulai melakukan interview, pastikan kamu sudah mempelajari tipe perusahaan atau institusi apa yang akan mewawancarimu. Sebab, masing-masing perusahaan punya gaya dan lingkungan kerja yang berbeda-beda.

Contohnya adalah kamu ingin melakukan wawancara di perusahaan besar atau multinasional. Pastikan kamu percaya diri dan punya motivasi yang tinggi untuk bekerja di sana.

Selain itu, posisikan juga dirimu untuk selalu siap belajar. Sampaikan juga mimpi atau apa yang ingin kamu capai di masa depan. Dengan begitu, perusahaan tersebut akan lebih tertarik untuk merekrutmu karena sesuai dengan gaya institusi mereka.

Interviewer selalu punya standar tersendiri tentang kandidat mana yang seharusnya mereka pilih dan tidak. Mereka biasanya menetapkan keinginan yang telah disesuaikan dari sejumlah aspek, seperti jobdesk, bidang pekerjaan, hingga posisi apa yang kamu lamar.

Kamu bisa membaca keinginan interviewer saat wawancara dilaksanakan. Dengan kamu bisa memahami apa yang diinginkan interviewer, maka akan semakin mudah juga untukmu memberikan jawaban seperti yang diharapkan. Kemampuan ini sudah bisa kamu pelajari dan dapatkan ketika mengikuti organisasi, baik itu di dalam maupun luar kampus saat kamu masih kuliah, lho.

Wawancara kerja adalah salah satu bagian dari negosiasi. Di sinilah tempat bertemunya calon pekerja dan interviewer untuk saling tawar menawar. Maka dari itu, jangan sia-silakan kesempatan interview kerjamu dan persiapkan lima hal di atas agar peluang untuk lolos kerja bisa lebih besar. Semangat!