Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Jadi Karyawan Juga Pilihan yang Baik

ilustrasi karyawan (pexels.com/RDNE Stock project)

Berani berwirausaha hingga suatu saat dapat membuka lapangan kerja tentu baik. Anak muda bisa menggunakan kreativitas, pemahaman yang baik akan teknologi informasi, serta semangatnya buat merintis usaha dari nol. Bekerja secara independen sebagai freelancer pun tak kalah bagus.

Kamu akan makin tertantang untuk meningkatkan skill biar terus mendapatkan proyek. Lalu, bagaimana jika kamu ingin menjadi karyawan di sebuah kantor saja? Apakah pilihanmu ini gak keren dan kuno?

Sama sekali tidak karena karyawan selalu dibutuhkan di begitu banyak perusahaan. Menjadi karyawan sepanjang masa kerjamu juga bukan hal yang salah. Tidak semua orang perlu memiliki bisnis mereka sendiri. Berikut alasan jadi karyawan juga pilihan yang baik. Tak perlu malu, ya!

1. Bisa melamar posisi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan

ilustrasi karyawan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketika kamu hendak masuk ke perguruan tinggi, pemilihan jurusannya tentu dipertimbangkan dengan masak-masak. Selain berkaitan dengan seberapa besar peluang untukmu diterima, pasti juga dipengaruhi oleh rasa sukamu pada bidang studi tersebut. Dengan minat yang begitu besar pada jurusan itu, sayang sekali bila akhirnya kamu bekerja di bidang yang berbeda.

Untuk terus bergulat di bidang yang sama, dirimu bisa mencari lowongan kerja yang mensyaratkan latar belakang pendidikan tersebut. Kalau kamu berhasil mendapatkannya, menjadi karyawan di sana akan terasa memuaskan bagimu. Kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan posisimu di sebuah kantor juga memudahkanmu dalam beradaptasi terhadap tugas-tugas.

Sekalipun biasanya ada sedikit perbedaan antara hal-hal yang telah dipelajari semasa kuliah dengan di dunia kerja, secara umum kamu sudah punya pengetahuan dan kemampuan dasar yang diperlukan. Bekerja menjadi waktunya untukmu mendalami semua materi yang pernah diperoleh. Dari teori menjadi praktik dan kamu bakal kian ahli di bidang itu.

2. Bisa terus naik jabatan

ilustrasi karyawan (pexels.com/RDNE Stock project)

Terkadang yang membuat sebagian anak muda meremehkan pekerjaan sebagai karyawan adalah membayangkan mereka akan menua di posisi yang dilamar. Padahal, banyak sekali perusahaan yang memberikan kesempatan bahkan mendorong karyawannya untuk terus menaiki tangga karier mereka. Artinya, dengan kinerja yang lebih dari sekadar baik sangat mungkin untukmu terus naik ke posisi yang lebih tinggi.

Keuntungannya banyak, dari bertambahnya kompetensi diri sampai penghasilan yang dibawa pulang. Kecil kemungkinan posisimu tak akan pernah berubah menjadi lebih baik setelah bekerja bertahun-tahun. Orang-orang baru memang bakal selalu muncul di kantor, tetapi orang-orang lama bukannya akan dicampakkan.

Justru banyak perusahaan senang jika bisa terus memberi kepercayaan dan kesempatan pada orang-orang lama untuk berkembang bersama mereka. Proses pelatihan untukmu menempati posisi baru menjadi lebih mudah. Karakter serta hasil kerjamu juga telah dikenali atasan.

3. Kehidupan sebagai karyawan juga tak kalah menantang

ilustrasi sejumlah karyawan (pexels.com/Yan Krukau)

Semua jenis pekerjaan memiliki tantangan masing-masing. Tidak ada pekerjaan yang lebih sulit atau mudah. Semua tergantung kemampuan diri serta proses adaptasi. Merintis usaha sendiri atau menjadi freelancer yang sukses memang gak gampang.

Akan tetapi, menjadi karyawan juga tidak bisa hanya berpangku tangan. Tugas setiap hari amat banyak. Seiring dengan perubahan berbagai hal di luar sana, kantor juga tentu melakukan berbagai penyesuaian yang memengaruhi tugas-tugasmu.

Bahkan ketika situasi kerja tampak stabil, bukan berarti tantangannya gak ada. Memahami keinginan pimpinan dan bekerja sama dengan karyawan-karyawan lain juga bagian dari tantangan yang harus dijawab dengan baik setiap waktu. Tak semua orang sanggup bertahan menjadi karyawan merupakan bukti bahwa pekerjaan ini gak sesepele kelihatannya.

4. Pengembangan diri di dalam dan luar kantor

ilustrasi karyawan (pexels.com/Yan Krukau)

Bagi sebagian orang, menjadi karyawan barangkali tampak begitu-begitu saja. Selain keseharian yang monoton, pengembangan dirinya juga kurang. Anggapan seperti ini sangat tidak tepat karena pengembangan diri setiap karyawan menjadi salah satu fokus perusahaan.

Logika sederhananya, siapa yang mau mempekerjakan orang dengan keterampilan maupun karakter yang ajek sejak awal diterima? Pemilik perusahaan tentu tidak sekadar menginginkan atau mendorong karyawannya buat mengembangkan diri, melainkan menuntut. Di dalam kantor bakal ada banyak sekali pelatihan yang harus kamu ikuti.

Dirimu serta seluruh karyawan dipaksa buat senantiasa belajar serta mengaplikasikan hasil belajar ke pekerjaan. Di luar lingkungan kantor pun, kamu masih leluasa mengembangkan diri sesuai dengan visi dan misi hidupmu. Berkembang atau tidaknya diri lebih ditentukan oleh kemauan masing-masing individu, bukan status pekerjaannya.

5. Punya circle yang jelas membantu kesehatan mentalmu

ilustrasi sejumlah karyawan (pexels.com/Yan Krukau)

Keuntungan lain dari menjadi karyawan ialah kamu selalu mempunyai lingkar pertemanan yang cukup stabil. Kalau dirimu bekerja lepas dan tidak punya tim, kamu akan kesulitan dalam membentuk pertemanan. Klien berbeda dengan rekan kerja yang bisa menjadi tempatmu mencurahkan segalanya.

Klien selalu harus dihadapi secara profesional. Sementara itu, sebagai karyawan setiap hari dirimu dikelilingi oleh banyak rekan. Kalian disatukan oleh nasib dan kepentingan bersama sehingga daya dukungnya juga besar. 

Bahkan pertemanan ini terbawa ke luar kantor. Keberadaan mereka membuat kehidupan sosialmu lebih sehat. Bukan cuma pekerjaan yang dapat dibicarakan dengan mereka. Kalian bahkan bisa menyerupai keluarga.

6. Adanya penghasilan tetap memudahkan pengaturan keuangan

ilustrasi karyawan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bukan rahasia lagi bahwa bagian paling menarik dari menjadi karyawan ialah gaji tetapnya dan aneka bonus. Waktu pembayaran maupun besarannya jelas, tak seperti jika kamu membuka usaha sendiri atau bekerja secara lepas. Dari segi pengaturan keuangan, ini akan sangat memudahkanmu.

Kamu dapat menghitung setiap pos pengeluaran dengan tepat. Kecil kemungkinan dirimu lebih besar pasak daripada tiang, kecuali kontrol diri memang rendah. Hendak mengambil aneka kredit pun gampang untuk menetapkan besar cicilan yang sesuai dengan kemampuanmu serta berapa lama pelunasannya.

Buatmu yang agak sulit menabung, punya penghasilan tetap membantumu melakukannya. Kamu tinggal memotong beberapa persen dari total pendapatan sebagai tabungan. Jika dirimu bekerja lepas lebih sukar untuk bisa sedisiplin ini dalam menabung.

Setelah mengetahui alasan jadi karyawan juga pilihan yang baik, mulai sekarang tak perlu malu apabila minatmu memang terarah menjadi karyawan ketimbang berwirausaha atau bekerja lepas. Semua pekerjaan baik serta saling membutuhkan. Jangan ragu untuk ikut meramaikan bursa kerja, mengirim surat lamaran, serta hidup tenang bersama keluarga dengan statusmu sebagai seorang karyawan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us