Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Penyebab Orang Merasa Tidak Dihargai di Kantor, Lama-lama Lelah!

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Yan Krukov)

Semua orang pasti berharap dirinya dihargai di lingkungan mana pun mereka berada. Apalagi dalam hubungan profesional di lingkungan kerja. Dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, dan skill yang dimiliki, orang cenderung kian ingin dihormati. 

Sedikit saja kekeliruan dalam cara berinteraksi saat di kantor dapat membuat orang tersinggung. Bila sudah begitu, ia biasanya berubah menjadi kurang kooperatif dalam hal apa pun. Tidak tepat juga untuk langsung menyebutnya tak profesional karena bersikap seperti itu jika ia mengalami hal-hal di bawah ini.

1. Dilangkahi kewenangannya

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/RODNAE Productions)

Setiap orang di kantor punya tugas dan kewenangannya sendiri-sendiri. Pelanggaran atas kewenangan ini bisa dirasakannya sebagai ancaman untuk posisinya di kantor. Inilah pentingnya kamu bekerja dan mengambil keputasan hanya sesuai dengan tugas-tugasmu saja.

Apabila sesuatu telah berkaitan dengan kewenangan orang lain, jangan coba-coba mengambil alih tanpa alasan yang kuat dan izin dari yang bersangkutan. Pasalnya, meski kamu mengambil alih kewenangannya, risiko jika terjadi sesuatu tetap ada padanya.

2. Tidak pernah dimintai pendapat dalam rapat

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Theo Decker)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Theo Decker)

Apa gunanya sejumlah orang secara rutin dikumpulkan dalam rapat kalau tidak semuanya dimintai pendapat? Siapa pun yang menjadi pemimpin rapat harus punya inisiatif buat memancing anggotanya memberikan ide atau mengkritisi pendapat yang lain.

Sebagian orang memang terlalu pemalu untuk mengangkat tangan dan bicara. Akan tetapi, mereka tetap bakal merasa tak dihargai jika tidak seorang pun memintanya mengemukakan pendapat. Kian menyakitkan kalau sebenarnya ia suka berpendapat, tetapi tahu-tahu tidak diundang dalam rapat.

3. Kurang dilibatkan dalam berbagai kegiatan

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Thirdman)

Satu sisi, banyak dilibatkan dalam berbagai kegiatan kantor memang bikin capek. Di sisi lain, kurang diajak mengurusi ini itu saat ada kegiatan atau proyek juga membuat orang berpikir keberadaannya tak dianggap.

Meski beberapa orang memang tipikal yang tidak mampu berkontribusi banyak, pelibatan mereka tetaplah penting. Mereka dapat ditugaskan di bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan atau tawarkan saja tugas apa yang ingin diambilnya dalam suatu kegiatan.

4. Sering berinteraksi tetapi namanya tidak dihafal oleh rekan kerja

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Artem Podrez)

Ini mungkin terjadi di lingkungan kerja yang besar. Walaupun satu sama lain sebenarnya kerap bertemu, banyaknya karyawan di sana membuat menghafalkan semua nama terasa merepotkan dan kurang berguna. 

Bila ada keperluan, yang penting tahu bagian mana yang harus didatangi. Siapa nama orang yang bertugas di sana dianggap tidak cukup penting. Ada yang tidak masalah dengan hal ini, tetapi ada pula yang menjadi merasa dirinya kurang dihargai dan ingin dikenal secara lebih personal.

5. Hasil kerjanya diremehkan

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Thirdman)

Terkadang hasil pekerjaan memang jauh dari memuaskan sehingga sulit bagi siapa pun berpura-pura tak ada masalah apalagi memujinya. Akan tetapi, ada juga tipe orang yang perfeksionis atau memang tidak mampu menghargai hasil kerja orang lain.

Tipe orang seperti ini bakal bikin banyak pihak yang bekerja bersamanya merasa gak dihargai. Rasanya percuma menyelesaikan tugas apa pun dengan baik karena itu tetap dianggap kurang oleh orang yang belum tentu dapat melakukannya dengan sempurna.

6. Upah yang lebih kecil dari beban kerja

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dalam segala, pembayaran memang harus sesuai dengan apa yang sudah orang lain berikan. Jika seseorang merasa telah menyelesaikan tugas yang begitu banyak tetapi upahnya tidak sebanding, ia pasti akan kecewa.

Setiap tetes keringat maupun energi yang dikerahkannya untuk berpikir seolah-olah tak dihitung dengan cermat. Perasaan tidak dihargai ini sering menimbulkan protes. Bila protes diabaikan, kinerjanya mulai menurun. Dan seandainya terus dibiarkan, ia bisa mengundurkan diri atau sengaja menciptakan masalah di lingkungan kerja.

Tidak mudah buat memastikan semua orang di kantor sudah merasa cukup dihargai. Sebab perasaan manusia selalu subjektif. Akan tetapi kalau enam hal di atas tak diabaikan, umumnya orang-orang telah puas, kok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us