6 Tips Mengatasi Rekan Kerja yang Kasar Secara Profesional

- Menahan diri dari bereaksi emosional saat menghadapi rekan kerja kasar, tarik napas dalam-dalam, dan beri jeda sejenak sebelum merespons.
- Beri tahu rekan kerja dengan cara tenang dan profesional jika perilakunya mengganggu, gunakan pernyataan berbasis fakta tanpa menyalahkan.
- Jangan membalas dengan kasar, tetap fokus pada solusi, jaga diskusi tetap produktif, dan buat batasan yang jelas tentang bagaimana kamu ingin diperlakukan.
Menghadapi rekan kerja yang kasar memang gak gampang. Rasanya ingin langsung meluapkan emosi atau bahkan menghindar sepenuhnya. Namun, reaksi seperti itu justru bisa memperburuk situasi, lho.
Menurut penelitian dalam MIT Sloan Management Review, pengalaman atau bahkan sekadar menyaksikan perilaku kasar di tempat kerja bisa mengurangi fokus, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah hingga 61%. Ini bukan hanya memengaruhi kamu, tetapi juga orang-orang di sekitarmu.
Nah, daripada terbawa emosi, lebih baik kamu menyikapinya dengan cara yang profesional. Berikut adalah enam tips yang bisa membantumu menghadapi rekan kerja kasar tanpa harus kehilangan kesabaran atau reputasi.
1. Jangan langsung bereaksi

Saat menghadapi rekan kerja yang kasar, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menahan diri untuk tidak bereaksi secara emosional. Kalau kamu langsung merespons dengan emosi, situasi bisa semakin memanas dan malah memperburuk keadaan.
Coba tarik napas dalam-dalam atau beri jeda sejenak sebelum merespons. Kamu juga bisa mengatakan, "Saya butuh waktu untuk memikirkan ini sebelum menanggapinya," agar kamu punya ruang untuk berpikir jernih.
2. Tegur dengan tenang dan jelas

Kadang, seseorang bersikap kasar karena gak sadar bahwa perilakunya mengganggu orang lain. Daripada memendam perasaan, coba beri tahu rekan kerja tersebut dengan cara yang tenang dan profesional.
Gunakan pernyataan berbasis fakta tanpa menyalahkan, seperti, "Saya merasa gak dihargai ketika saya berbicara dan kamu terus memotong pembicaraan saya. Bisakah kita saling mendengarkan?" Dengan begitu, kamu memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki sikapnya.
3. Gunakan frasa yang menenangkan

Menghadapi orang kasar bukan berarti kamu harus membalas dengan kasar. Sebaliknya, gunakan frasa yang bisa meredakan ketegangan dan mengarahkan pembicaraan ke jalur yang lebih positif. Beberapa contoh frasa yang bisa kamu gunakan adalah:
- "Saya ingin kita tetap fokus pada solusi."
- "Saya menghargai pendapatmu, tapi ini sudut pandang saya."
- "Mari kita jaga diskusi ini tetap produktif."
Frasa seperti ini menunjukkan bahwa kamu gak mau terlibat dalam konfrontasi dan lebih memilih komunikasi yang profesional.
4. Tetapkan batasan yang jelas

Bersikap baik bukan berarti membiarkan orang lain memperlakukanmu semena-mena. Jika seorang rekan kerja terus bersikap kasar, buat batasan yang jelas tentang bagaimana kamu ingin diperlakukan.
Misalnya, apabila seseorang sering memotong pembicaraanmu, katakan dengan tegas tapi sopan, "Saya ingin menyelesaikan apa yang saya katakan sebelum kita lanjut ke topik lain." Dengan menetapkan batasan, menunjukkan bahwa kamu menghargai diri sendiri dan ingin dihormati oleh orang lain.
5. Alihkan fokus ke kolaborasi

Terkadang, perilaku kasar muncul karena seseorang sedang stres atau merasa terancam. Daripada membalas dengan sikap negatif, coba alihkan fokus pada kerja sama.
Misalnya, jika seseorang bersikap defensif, kamu bisa bertanya, "Bagaimana kita bisa bekerja sama agar ini selesai dengan lebih baik?" atau "Apa solusi terbaik yang bisa kita capai bersama?" Pendekatan ini bisa membantu mengurangi ketegangan dan membangun hubungan kerja yang lebih positif.
6. Dokumentasikan dan laporkan jika perlu

Jika perilaku kasar terus berlanjut dan mulai mengganggu pekerjaan, ada baiknya kamu mulai mendokumentasikan kejadian tersebut. Catat waktu, tanggal, dan apa yang terjadi secara detail.
Kalau situasinya semakin buruk dan sudah mengarah ke pelecehan atau bullying, jangan ragu untuk melaporkannya ke atasan atau HR. Sebelum itu, kamu bisa memberikan peringatan kepada rekan kerja tersebut dengan mengatakan, "Saya lebih suka menyelesaikan ini secara langsung, tetapi jika ini terus terjadi, saya akan membawa masalah ini ke manajemen."
Menghadapi rekan kerja yang kasar memang menantang, tapi bukan berarti kamu harus terjebak dalam konflik yang gak perlu. Dengan tetap tenang, menggunakan komunikasi yang bijak, serta menetapkan batasan yang jelas, kamu bisa menangani situasi ini secara profesional tanpa merusak hubungan kerja.
Ingat, tujuan utamamu adalah menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan produktif, bukan memperkeruh suasana. Jadi, tetap profesional dan jangan biarkan emosi menguasai dirimu, ya.
Sumber:
https://www.forbes.com/sites/cherylrobinson/2025/03/17/6-ways-to-strategically-handle-rude-team-members-without-being-fired/