6 Tips Sukses Menjual Produk, Sifat Pemalu Bukan Penghalang

Tenaga penjualan termasuk posisi dalam pekerjaan yang banyak dibutuhkan. Syarat latar belakang pendidikannya juga tidak spesifik harus jurusan tertentu sehingga siapa pun bisa melamarnya dan berpotensi besar diterima. Terpenting setelah kamu diterima bisa mengejar target yang ditetapkan.
Kemampuan menjual produk juga diperlukan apabila dirimu mempunyai usaha sendiri dan belum merekrut tenaga penjualan. Mau tak mau kamu yang mesti menawarkan produk tersebut. Namun, bagaimana jika sifatmu pemalu? Dapatkan dirimu menjual produk dalam jumlah cukup banyak?
Apakah kamu bakal selalu kalah dari penjual yang penuh percaya diri dan banyak bicara? Tidak juga karena masih ada enam strategi yang bisa dicoba guna menaikkan penghasilanmu. Berikut uraiannya dan bila perlu kombinasikan semuanya untuk hasil penjualan yang lebih maksimal.
1. Hanya menjual produk yang sudah terkenal kualitasnya

Kalau kamu menyadari kemampuanmu berhadapan secara langsung dengan calon pembeli dan menjelaskan produk kurang baik, lebih selektiflah memilih dagangan. Makin baru suatu produk atau belum dikenal, makin memerlukan usaha ekstra darimu buat menerangkan detailnya. Calon pembeli akan bersikap amat kritis dengan mengajukan banyak pertanyaan.
Bukannya menjawab dengan tepat, kamu bisa gugup dan memberikan informasi yang keliru. Ini menyebabkan calon pembeli ragu untuk bertransaksi. Lain dengan jika dirimu hanya menjual produk yang sudah terkenal. Produk itu dipakai oleh banyak orang dan kualitasnya teruji. Pasarnya sudah terbentuk.
Tanpa kamu banyak bicara pun, mayoritas orang yang datang memang telah berencana membelinya. Mereka tinggal memilih variannya atau bahkan sudah punya pilihan sejak dari rumah. Transaksi lebih cepat terjadi. Jika produknya gak terkenal apalagi kualitasnya rendah, kamu perlu usaha ekstra agar orang lain mau membelinya.
2. Mengoptimalkan penjualan online

Penjualan secara online membantumu untuk tidak perlu bertatap muka dengan calon pembeli. Meski dirimu harus tetap menjawab pertanyaan calon pembeli yang tertarik dengan produk, melakukannya via chat lebih nyaman buatmu. Kamu terhindar dari kegugupan seperti seandainya kalian berkomunikasi secara langsung.
Orang yang pemalu biasanya gak mengalami kendala yang berarti dalam komunikasi tertulis. Calon pembeli yang bertanya-tanya melalui chat bahkan bisa menilaimu sebagai penjual yang ramah. Namun, perhatikan betul tentang foto dan video produk. Gambar harus asli serta informasi produknya ditulis dengan jelas.
Seperti ukuran, isi, serta rasa dan tanggal kedaluwarsa untuk makanan atau minuman. Juga cara komplain dan pengembalian apabila ada ketidaksesuaian antara produk yang dipesan dengan yang diterima. Untukmu yang saking pemalunya cuma mengandalkan penjualan daring, maksimalkan penggunaan semua media sosial.
3. Bekerja sama dengan afiliator atau influencer

Ada perbedaan yang cukup jelas antara afiliator dengan influencer. Afiliator membantu penjualan secara langsung sehingga pendapatannya berasal dari komisi atas produk yang berhasil dijualnya. Sementara itu, influencer lebih pada sebatas memengaruhi orang agar tertarik dengan produkmu.
Pembayaran atas jasanya dilakukan sebelum atau begitu konten iklan yang melibatkannya selesai dibuat atau diunggah. Jika kamu malu tampil sebagai model iklan untuk daganganmu sendiri, influencer cocok untuk membantumu mempromosikannya. Pilih influencer dengan jangkauan luas atau pengikutnya banyak.
Orang-orang yang tertarik dengan iklannya bakal mencari produkmu. Meski akhirnya kamu tetap harus berkomunikasi dengan calon pembeli, setidaknya peran influencer membuat lebih banyak orang mempertimbangkan produkmu. Ketertarikan mereka atas produkmu diawali dari kepercayaan mereka pada reputasi sang influencer.
4. Dorong diri keluar dari zona nyaman selama berjualan

Gak ada yang perlu diubah secara permanen dari sifat pemalumu. Tetapi lihat situasinya memungkinkanmu buat tetap malu-malu atau perlu tampil lebih berani dan percaya diri dulu. Seperti komedian yang di panggung jago membuat penonton tertawa bisa saja dalam kesehariannya merupakan sosok yang pemalu atau cukup serius.
Kamu pun begitu. Walau sifat aslimu pemalu, dorong diri lebih keras setiap tiba saatnya untukmu bekerja. Kamu bisa berlatih berbicara di depan cermin dan keluarga sampai lancar menjelaskan produk dan percaya diri melakukan kontak mata secukupnya dengan lawan bicara. Ini akan membuatmu terkesan lebih berani.
Meski tentu saja di luar waktumu melayani pembeli, kamu bakal kembali terlihat pemalu seperti biasanya. Biarkan sifat itu menjadi pengetahuanmu serta orang-orang terdekat saja. Para calon pembeli sebaiknya tidak mengetahuinya agar tak usil dengan berusaha mengintimidasimu sampai kamu gak berani lagi menawarkan produk pada mereka.
5. Banner yang menarik dan kesempatan mencoba produk

Daya tarik pada banner bisa karena desain warna dan gambarnya bagus, penggunaan kalimat yang menarik, sampai informasi harga yang bersaing dan diskon. Kamu mungkin butuh beberapa banner tergantung masa promosi. Buat banner dengan tulisan serta gambar yang bisa dilihat dari jarak cukup jauh.
Jangan lupa mengganti banner yang sudah tampak kusam agar selalu terlihat menarik dan usahamu lebih meyakinkan. Plus jika memungkinkan, sediakan contoh produk untuk dicoba. Terutama bila daganganmu berupa makanan, minuman, parfum, atau alat pijat. Kesempatan mencobanya saja sudah bikin orang-orang tertarik.
Dari sekian banyak orang yang sudah mencoba, pasti sebagiannya bersedia membeli. Mereka lebih percaya karena sudah menjajal produknya. Tidak ada kekhawatiran mereka salah membeli produk hanya karena tergoda iklan. Kesempatan mencoba penting sekali jika produk yang dijual belum familier di masyarakat.
6. Memahami kelebihan orang yang pemalu

Sifat pemalu kerap kali hanya dipandang dari sisi negatifnya. Seperti menjadi hambatan yang lebih besar untuk kemajuanmu serta menyulitkanmu membangun relasi. Padahal, sifat pemalu juga ada sisi positifnya dalam peranmu sebagai tenaga penjualan. Kamu akan lebih berhati-hati dalam menghadapi orang lain.
Dirimu berusaha untuk membuat orang lain nyaman dengan gak terlalu ceriwis. Bukan rahasia lagi kalau calon pembeli malah terkadang buru-buru kabur saat merasa terlalu dikejar-kejar penjual. Kamu bisa melakukan pendekatan yang lebih halus dan secukupnya saja.
Terpenting target tahu bahwa dirimu sedang menjual produk dan informasi dasar seperti harga, kegunaan, serta diskon. Kamu sama sekali tak mengejar-ngejar orang lain buat membelinya. Meski kadang sikap begini dianggap pasif, justru dapat membuat calon pembeli nyaman dan mempertimbangkan penawaranmu.
Punya sifat pemalu bukan artinya kamu tidak akan bisa menjual produk. Sebaliknya, orang yang lebih supel juga tak menjamin akan menjadi tenaga penjualan yang mampu mengejar target. Terpenting ialah membentuk kepercayaan calon pembeli terhadap produk dan dirimu sebagai orang yang menawarkannya. Bila kepercayaan sudah terbangun, mereka bisa langsung menghubungimu saat butuh sesuatu.