Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi career break (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi career break (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Istilah career break atau "cuti karier" diciptakan untuk menggambarkan fenomena orang-orang yang melepaskan diri dari dunia kerja, untuk fokus pada masalah pribadi. Misalnya alasan mengasuh anak, merawat orang tua lanjut usia, dan alasan lainnya. 

Namun, apapun alasannya, beristirahat sejenak dari pekerjaan dapat mencegah tingkat stres yang tinggi dan kelelahan. Dengan menjauh dari pekerjaan untuk sementara, tubuh dan pikiran dapat merasa lebih rileks, sehingga meningkatkan hasil kerja saat kembali kerja nanti.

Dengan demikian, di masa career break, kita perlu tetap produktif dengan meningkatkan skill dan berjejaring untuk siap kembali ke dunia kerja, selain melakukan aktivitas hiburan maupun istirahat. So, berikut beberapa ide aktivitas yang bisa dilakukan saat memilih waktu untuk career break!

1. Melatih soft skill melalui aktivitas sukarelawan

Ilustrasi aktivitas career break (pexels.com/RDNE Stock project)

Mempelajari sesuatu yang baru mampu mengembangkan minat baru, sehingga tetap bersikap positif di tempat kerja. Menjadi sukarelawan juga dapat membuka perspektif baru tentang berbagai hal, sehingga dapat meningkatkan kompetensi dasar.

"Secara umum, career break dapat mengembangkan pengalaman hidup, yang dapat berkontribusi untuk membangun soft skill yang lebih baik seperti komunikasi dan manajemen orang," ujar Paul Payne, direktur pelaksana OneWay, mengutip BBC. 

Ditambah lagi, kerja sukarela dapat memberi lebih banyak wawasan tentang cara memecahkan masalah secara berbeda. Pada dasarnya, sukarelawan harus menerima apa yang mereka lakukan dan bekerja dengan sumber daya yang terbatas atau tidak ada sama sekali.

2. Memperdalam hobi

Ilustrasi aktivitas career break (pexels.com/RDNE Stock project)

Pelajari sesuatu yang baru jika memiliki waktu career break yang lebih lama. Misalnya, melalui tutorial online gratis maupun berbayar untuk mempelajari keterampilan baru, seperti menggambar, merajut, atau menjahit, bermain alat musik, hingga belajar bahasa asing.

Career break juga merupakan kesempatan untuk memperdalam hobi yang tertunda. Aktivitas ini membantu menjaga produktivitas, mengasah keterampilan baru, serta memperkaya pengalaman pribadi maupun profesional.

Aktivitas ini dapat meningkatkan kesejahteraan mental, memperkuat kreativitas, dan mungkin berkembang menjadi sumber penghasilan alternatif. Waktu jeda yang dimanfaatkan dengan bijak justru dapat menjadi investasi berharga bagi langkah karier selanjutnya.

3. Tetap berjejaring dengan orang lain di luar pekerjaan

Ilustrasi aktivitas career break (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Membangun dan memelihara jaringan profesional secara terus-menerus merupakan cara hebat lainnya untuk meningkatkan kepuasan kerja, sekaligus memberi lebih banyak akses ke peluang kerja baru.

Berjejaring (networking) merupakan bagian penting dari kesuksesan karier. Berjejaring selama career break merupakan salah satu cara untuk menemukan waktu untuk melakukannya. Cobalah tetap terhubung dengan rekan kerja selama career break. 

Di sisi lain, carilah kesempatan juga untuk bertemu orang-orang baru dengan pekerjaan yang sama. Misalnya, selama waktu istirahat makan siang, pertimbangkan untuk pergi makan di luar bersama para profesional lain. Meluangkan waktu ini sekaligus berkontribusi pada kesuksesan karier.

"Hubungan itu penting, mungkin lebih dari apapun. Meluangkan waktu beberapa menit seminggu untuk menghubungi rekan kerja lama sangatlah bermanfaat. Mendapatkan wawancara adalah bagian tersulit dari pencarian kerja bagi siapapun, tetapi menjaga jaringan yang kuat akan membantu mendorong resume kamu ke posisi teratas," ungkap Lisa Thorner, Senior SDM di P&G, melansir laman Katie Couric.

4. Upgrade skill baru

Ilustrasi aktivitas career break (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Menurut Sangeeta Lal, Mitra Senior, TRANSEARCH India, melansir laman Economic Times, career break berfungsi sebagai peluang strategis bagi individu untuk meningkatkan keterampilan. Baik melalui partisipasi dalam program manajemen, mengeksplorasi teknologi baru, atau sertifikasi sebagai pelatih, mereka harus secara aktif berinvestasi dalam pengembangan diri selama jeda ini.

Memanfaatkan masa career break secara optimal melibatkan penggabungannya dengan pengembangan pribadi, peningkatan keterampilan, dan peremajaan. Selama periode ini, individu harus terlibat dalam proyek-proyek yang bermakna.

Namun, penting untuk menghindari jebakan seperti isolasi, penundaan, atau mengabaikan pengembangan keterampilan. Mencapai keseimbangan antara relaksasi dan aktivitas konstruktif memastikan masa rehat yang menyeluruh dan produktif.

5. Membangun bisnis kecil

Ilustrasi aktivitas career break (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Setelah meningkatkan hard skill dan soft skill, menekuni hobi serta berjejaring, cobalah temukan peluang bisnis dari semua modal yang dimiliki. Mengambil career break untuk memulai bisnis menjadi langkah strategis dalam mendedikasikan waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk merencanakan, mengembangkan, dan meluncurkan bisnis impian.

Memulai bisnis melibatkan penelitian semua informasi yang relevan, menemukan lokasi yang sesuai, dan mencari dana, yang semuanya membutuhkan waktu. Career break yang panjang dinilai sebagai kesempatan yang sangat baik untuk memulai bisnis dan menambah penghasilan, hingga sekaligus dapat meningkatkan kepercayaan diri serta kemandirian. 

6. Membaca buku dan mendengarkan podcast

Ilustrasi aktivitas career break (pexels.com/Nam Phong Bùi)

Membaca adalah kegiatan menyenangkan yang memberikan beberapa manfaat mental yang dapat membantu  tetap positif sepanjang hari kerja. Membaca mendorong konektivitas otak yang lebih baik dan mampu meningkatkan kosakata dan pemahaman.

Sebagai kegiatan yang menenangkan, membaca juga membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah, yang seringkali meningkat karena stres atau frustrasi.

Manfaatkan waktu career break juga untuk mendengarkan podcast favorit. Mendengarkan podcast dapat mengurangi waktu screen time dan dapat membantu bersantai dan melepas lelah. Dari podcast, kita juga bisa mendapatkan ilmu baru yang berguna bagi pekerjaan. 

Seseorang yang mengambil langkah proaktif untuk tetap mendapatkan informasi dan mengembangkan keterampilan yang relevan, tetap dapat menjadi aset yang kuat bagi perusahaan.

“Untuk mengatasi persepsi 'tidak peduli dengan perkembangan zaman' dari momen career break, kita harus mengartikulasikan dengan jelas langkah-langkah yang diambil untuk tetap mendapatkan informasi dan mempertahankan, atau mengembangkan keterampilan selama masa istirahat," kata Nicole Price, seorang pelatih kepemimpinan dan pakar tempat kerja mengutip CNBC. 

7. Mengikuti kegiatan olahraga

Ilustrasi aktivitas career break (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Tetap aktif sangat penting untuk menjaga pola pikir positif dan tingkat kebugaran fisik yang baik. Berolahraga sangat mudah untuk dimasukkan ke dalam rutinitas career break, terutama jika kita bekerja dari rumah. Ada beberapa latihan daring yang dapat diikuti, maupun mendaftar di pusat kebugaran.

Menyalurkan energi saat berolahraga, terutama saat merasa lelah atau kehilangan motivasi, membantu memulihkan tingkat energi dan membuat kita merasa segar sepanjang hari.

Berolahraga juga merupakan cara yang bagus untuk menghilangkan stres, terutama jika kita sedang merasa kesal atau cemas. Ingatlah bahwa sesi olahraga juga bisa menjadi kegiatan sosial. Dengan mengingat hal ini, pertimbangkan untuk mengajak teman atau kolega untuk mengikuti kegiatan olahraga, guna lebih memotivasi diri. 

Career break bukan hanya soal liburan panjang, tapi juga kesempatan untuk mengeksplorasi diri, belajar hal baru, dan merancang ulang arah karier. Dengan perencanaan yang tepat, career break bisa menjadi momen yang memperkaya pengalaman hidup dan membuka peluang baru di masa depan. Jadi, apakah kamu sudah menyiapkan aktivitas produktif saat career break?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team