Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

Jakarta, IDN Times - Nama perusahaan PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia) sudah lama malang melintang di dunia consumer goods Indonesia. Merek seperti Floridina, Teh Javana, hingga Mie Sedaap jadi beberapa produk unggulan yang dekat di hati pelanggan.

Tak ayal jika bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia) jadi dambaan sejumlah orang, termasuk fresh graduate. Namun, sebelum menjajal melamar di perusahaan tersebut, ada baiknya kamu ketahui dulu sejumlah fakta bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia) berikut!

1. Memiliki jalur kerjasama institusi pendidikan untuk rekrutmen karyawan

Ilustrasi bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

Ditemui di Wisma GAWI, Jakarta Pusat pada Selasa (23/5/2023), HR Corporate Director PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia) yaitu Meriam Wahyuni Katombo, menjelaskan sejumlah fakta bekerja di perusahaan kondang tersebut. Salah satunya soal jalur rekrutmen.

Ada dua jalur rekrutmen karyawan di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia), yaitu via portal karier resminya di https://wingscareer.com dan media sosial melalui akun Instagram @wingscareer serta lewat kerjasama dengan institusi pendidikan. Institusi pendidikan yang dimaksud adalah SMK dan universitas-universitas.

"Kita kerja sama dengan SMK dan universitas. Kita mengambil lulusan-lulusan dari SMK dan universitas untuk bergabung dengan kita. Kalau melalui mereka, jalur dan waktunya agak sedikit beda karena SMK dan universitas ada waktu di mana mereka lulus," kata Meri, sapaan akrab Meriam.

Pada umumnya, SMK dan universitas yang terpilih untuk didatangi WINGS Group Indonesia adalah yang dianggap merepresentasikan demografis dari lulusan yang diinginkan. Selain itu, faktor keterbukaan SMK dan universitas juga penting.

"Satu, kita lihat demografis student-nya. Kalau kita datang ke situ, kita maunya banyak yang kita bisa ambil gitu ya. Yang kedua, tentu saja keterbukaan dari pihak universitas sendiri. Yang namanya partner kan gak bisa cuma kita lah, merekanya juga harus mau. Jadi, ya kita cari karakter yang mau kerja sama dengan kita karena kita datang kan bukan cuma mau 'petik bunga'. Kita mau bantu mereka 'memupuk' juga supaya nanti bunganya pas mekar itu cocok gitu sama kita. Jadi, kita biasanya dari awal sama mereka, kerja sama. Jadi, ada kemauan dan keterbukaan dari kampusnya. Kita juga lihat, ini cocok nih, mewakili yang kita mau. Kira-kira ya track record universitas itu juga bagus, kita bisa kerja sama. Dan itu juga sama dengan SMK," lanjutnya.

Langkah tersebut dilakukan WINGS Group Indonesia karena ingin memberi kesempatan bagi orang-orang yang baru saja meluluskan pendidikannya. Terlebih, pengalaman mereka dalam bekerja tidak dapat disandingkan dengan orang-orang yang sudah lebih berpengalaman. 

"Istilahnya, kelasnya tuh, jangan kelas yang kelas bulu disaingkan sama kelas menengah. Kan jangan begitu ya. Ini berat badannya beda, lho! Sekali tinju, KO yang ini. Jadi, ada kelas-kelasnya kita bagi-bagi. Jadi, memang yang jemput bola itu memang untuk yang fresh graduate atau yang mungkin masih minim pengalaman kerja," tambah sosok yang bergabung di WINGS Group Indonesia itu sejak tahun 2017.

2. Punya program Management Trainee bernama WINGS Graduate Trainee Program

Ilustrasi bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

Sudah jadi hal lumrah bagi perusahaan berskala besar untuk membuka program Management Trainee. Beberapa perusahaan bahkan punya nama yang berbeda-beda dari program ini. Ada yang menyebut Graduate Trainee Program (GTP), Management Development Program (MDP), Graduate Management Program (GMAP), On the Job Training (OJT), dan lain-lain.

Inti dari program tersebut adalah melatih kandidat, termasuk fresh graduate, untuk bekerja dengan manajer-manajer lainnya. Lulusan dari program ini, kelak akan menyandang jabatan manajer.

Hal yang sama juga terjadi pada WINGS Group Indonesia. Program Management Trainee pada perusahaan berlogo dua sayap tersebut, disebut dengan nama WINGS Graduate Trainee Program (WGTP).

"Itu sudah berjalan dari 2018-an ya. Jadi, itu program yang kita ambil untuk teman-teman kita yang masih fresh graduate. Program ini berjalan 2-3 tahun. Mereka melalui program yang sangat terstruktur, jadi apa dulu, apa dulu. Enam bulan pertama ngapain dan seterusnya," papar Meri.

Yang lebih menarik kandidat yang diterima dalam WGTP sudah berstatus sebagai karyawan. Jadi, kandidat tidak perlu menunggu lulus program dahulu untuk menerima posisi tersebut.

"Proses yang lebih terstruktur tadi, supaya tiga tahun kemudian dia sudah bisa mengisi posisi-posisi tertentu. Ini kan programnya 6 bulan, 6 bulan, 6 bulan gitu ya. Misal, kita ada program, program, program. Terus ternyata, along the way, saya gak cocok nih dengan program ini. Saya mau melakukan A saja, saya gak mau dirotasi ke B, bisa tapi ya berarti akhirnya nanti kamu mengambil jalur yang beda ya," Meri menginfokan lebih lanjut perihal kasus selama WGPT.

3. Tidak pernah menutup rekrutmen walaupun Indonesia sempat didera pandemik dan isu resesi

Ilustrasi bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

Di tengah perusahaan lain yang gulung tikar, melakukan layoff pada karyawan, hingga menutup keran rekrutmen selama pandemik, WINGS Group Indonesia justru melakukan hal yang berbeda. Bahkan saat isu resesi sempat muncul, kesempatan berkarier di perusahaan consumer goods tersebut senantiasa terbuka.

"Selama pandemik, kita gak pernah bilang, 'Oke, kita berhenti hire ya! Kita jangan ngambil orang lagi!' Gak pernah, kita gak pernah tutup. Karena buat kita, penting untuk mendukung bisnis," tegas sosok yang pernah bekerja di perusahaan telekomunikasi dan jaringan multinasional itu.

Ditambahkannya, apabila rekrutmen dihentikan, maka perusahaan akan kehilangan potensi-potensi terbaik di masa depan. Sebaliknya, selama masa pandemik, WINGS Group Indonesia bisa membuktikan dirinya tetap bertumbuh lewat produk-produk inovatif yang banyak dibutuhkan pada saat yang sama.

"Karena kan kita ini ada di consumer product. Selama produk masih dikonsumsi atau dipakai oleh masyarakat, kita harus support. Kita harus memastikan produk kita dari sana dan kita memastikannya dengan melalui proses-proses kita, sistem kita yang otak-otaknya ada di orang-orang. Jadi, alhamdulillah kita gak pernah menutup keran selama itu," jelas dia.

4. Ada kesempatan kerja ke seluruh Indonesia, bahkan ke luar negeri

Ilustrasi bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

WINGS Group Indonesia merupakan perusahaan lokal yang bergerak di bidang consumer goods. Dengan status lokal tersebut, apakah para kandidat berkesempatan bekerja di luar negeri? Jawabannya adalah memungkinkan.

"Kita juga punya bisnis unit yang lain yang memang untuk refer ke internasional. Kita bilangnya WINGS Global Operation (WGO)," imbuhnya.

Disampaikan Meri, kesempatan untuk bekerja di luar negeri terbuka di situ. Ini karena bagian dari pengembangan SDM WINGS Group Indonesia adalah rotasi. Jika ingin bekerja di seluruh Indonesia pun, kemungkinan itu tetap tersedia terlebih operasional WINGS Group Indonesia yang meliputi area dari Sabang sampai Merauke, termasuk international business.

5. Fasilitas bagi karyawan yang cukup kompetitif

Ilustrasi bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

Berdasarkan penuturan Meri, fasilitas yang diberikan WINGS Group Indonesia pada karyawannya pun cukup kompetitif. Namun, lebih dari itu, WINGS Group Indonesia juga mendukung lingkungan kerja yang nyaman.

"Di WINGS Group Indonesia itu, kita itu invest in the people di lingkungan kerja kita. Jadi, fasilitas buat karyawan dalam hal experience bekerja itu ya, lingkungan kerja itu benar-benar kita perhatikan," kata perempuan yang gemar lari pagi itu.

Meri mencontohkan adanya fasilitas-fasilitas yang bisa dipakai selama waktu istirahat untuk bermain games atau membaca komik. Selain itu, masih ada aktivitas-aktivitas lain yang bisa dilakukan untuk memfasilitasi karyawan. Misalnya, acara TGIF (Thank God It's Friday) setiap hari Jumat, di mana karyawan bisa berkumpul dan bermain musik bersama di sore hari. Lokasinya di kantin kantor.

"Itu memberikan outlet buat teman-teman kita. Istilahnya, ke kantor selain cerita-cerita ke teman-temannya, dia punya kesenangan apa yang dia bisa lakukan dalam setting kantor. Menurut saya, itu sesuatu yang it’s beyond the facility yang biasa orang berikan. Beyond itu semua sih karena dilakukan bersama dengan teman-teman kerja," kisahnya.

6. Jenjang karier yang terbuka, baik ke atas maupun ke samping

Meriam Wahyuni Katombo, HR Corporate Director PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

Jenjang karier adalah hal yang ingin diketahui banyak kandidat saat melamar. Bukan hanya berkaitan dengan gaji, ini juga menyangkut pengembangan diri seseorang pada sebuah perusahaan. Lalu, bagaimana dengan WINGS Group Indonesia?

"Sebenarnya jenjang karier itu di kita terbuka, mau ke atas, mau ke samping karena kita punya banyak portofolio. Buat kita, pengembangan jenjang karier dan pengembangan karyawan itu gak mesti selalu naik ke atas. Pengembangan itu bisa ke samping, mempelajari sesuatu yang lebih besar," kata Meri.

Meri mengatakan, begitu diterima sebagai karyawan, kandidat akan menjalani on boarding program. Selepas itu, tim HR tetap memantau keterampilan yang bersangkutan. Pelatihan-pelatihan juga akan diberikan demi menunjang kebutuhan mereka.

"Kemudian satu hal lagi yang kita lakukan, kita rotasi. Itu kalau dia pindah dari satu posisi ke posisi lain, dia kan mempelajari sesuatu yang lain. Nah, rotasi itu kan gak mesti ke atas, ke samping juga bisa. Tapi kita balik lagi, itu kita coba untuk natural melalui proses tersebut, sehingga nanti seseorang mungkin bisa mendapati dirinya 10 tahun kemudian, 'Oh saya sudah di sini, dulu saya masuk di sini.' Kenapa? Karena proses yang kita lalui tadi," bebernya seraya tersenyum.

7. Punya tiga daya tarik untuk kandidat

Meriam Wahyuni Katombo, HR Corporate Director PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). (dok. PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia))

Begitu banyak perusahaan consumer goods yang beroperasi di Indonesia, baik itu lokal maupun global. Namun, apa daya tarik WINGS Group Indonesia sehingga layak menjadi perusahaan impianmu untuk berkarier?

"Pertama, WINGS Group Indonesia itu perusahaan yang tumbuh di Indonesia sudah 70 tahun lebih dan 70 tahun itu, portofolio yang dikembangkan gede banget. Dari mulai cuma sabun colek awalnya, sampai sekarang sudah sekian banyak jenisnya. Ada makanan, minuman, ada banyak sekali. Jadi istilahnya, mulai dari buka pagar sampai ke dapur belakang, pasti ada barang WINGS Group Indonesia yang bisa dipakai," tuturnya.

Meri menuturkan, usaha WINGS Group Indonesia sampai sebesar itu tidaklah mudah. Karenanya, ia menyebutkan bahwa itu adalah satu kekuatannya WINGS Group Indonesia. Perusahaan besar itu tumbuh, berkembang, dan tidak berhenti sampai di situ saja. Masih ada ambisi WINGS Group Indonesia ke depannya dalam mengembangkan produk-produk dan melayani pelanggan Indonesia. Bahkan, WINGS Group Indonesia juga beroperasi di luar negeri agar semua orang bisa merasakan produknya. 

"Kedua, sesuai dengan filosofi di mana kami percaya bahwa the good things in life should be accessible for all (semua hal baik dalam hidup harus bisa diakses untuk semua orang). Jadi, misinya kita adalah produk kita tadi, harus bisa kita tempatkan di tempat-tempat yang terjangkau oleh konsumen. Ini artinya, WINGS Group Indonesia akan terus ke arah sana," Meri menjelaskan lagi.

Hal tersebut dibuktikan WINGS Group Indonesia semasa pandemik berlangsung. WINGS Group Indonesia berhasil meluncurkan produk-produk baru yang tadinya tidak pernah terlalu dihiraukan oleh masyarakat luas. Sebut saja masker, pembersih desinfektan, hand sanitizer, dan sebagainya. Ketika pandemik merebak, produk tersebut menjadi populer. WINGS Group Indonesia memastikan bahwa konsumen dapat merasakannya karena ada kebutuhan di masa itu.

Terakhir, adalah kepedulian. Dalam masa-masa sulit, terlebih saat pandemik, WINGS Group Indonesia justru kerap menunjukkan rasa pedulinya pada masyarakat tanah air lewat Yayasan WINGS Peduli.

"WINGS Group Indonesia itu juga punya Yayasan WINGS Peduli, yang banyak membantu menjalankan di situ. Kita benar-benar ingin memastikan bahwa apa yang kita lakukan sekarang itu, bukan cuma sekarang, tapi nanti sampai puluhan tahun ke depan pun, tetap bisa dirasakan oleh teman-teman kita. 10-20 tahun lagi masih berada di sini," sebut dia.

Ditambahkan Meri, selama 70 tahun lebih berdiri, mungkin ada puluhan juta keluarga yang menjadi bagian atau menitipkan kehidupannya ke WINGS Group Indonesia. Itulah mengapa WINGS Group Indonesia memiliki rasa bertanggung jawab lewat sejumlah kegiatan sosialnya.

Itulah fakta bekerja di PT Sayap Mas Utama (WINGS Group Indonesia). Menarik, bukan? Sudah tergoda untuk mencari lowongannya belum?

Editorial Team