9 Cara Jitu Supaya Kamu Tetap Fokus Meski Bekerja di Rumah

Komunikasi memang jalan pembuka segala keinginan. Utarakanlah apa yang kamu mau pada anggota keluarga secara baik dan santun. Jelaskan bagaimana pentingnya mencapai target-target tertentu dalam pekerjaanmu dan bagaimana kerugian yang akan didapat seandainya kamu kehilangan fokus karena banyaknya gangguan.

Anggota keluarga tentu akan lebih memahami saat kamu beri penjelasan. Dengan begitu mereka akan meminimalisir segala gangguan, bahkan akan mendukungmu semampu mereka.

Tentu bekerja di ruang terpisah lebih membuatmu fokus daripada menyatu bersama ruang keluarga. Hal ini akan mengurangi gangguan dari luar seperti anak-anak yang selalu ingin diajak bermain.

Pilihlah ruangan yang kamu suka karena disitulah kamu akan menghabiskan lebih banyak waktu. Sediakan perlengkapan yang kamu perlu dalam satu ruang agar lebih nyaman dan fleksibel saat bekerja.

Rumah memang memberikan banyak godaan untuk bersantai, seperti kasur yang empuk, tontonan di televisi, kehadiran pasangan, anak dan sebagainya. Jika ingin tetap produktif meski bekerja di rumah, kamu harus disiplin mengalokasikan waktu jam kerja sesuai target. 

Bersantai memang perlu untuk mengembalikan energi bekerja, tapi jangan mentang-mentang tidak ada bos, santaimu jadi kebablasan. Kamu wajib menegakkan disiplin dua kali lipat saat bekerja di rumah.

Karena kamu merasa punya waktu 24 jam bekerja di rumah, akhirnya menunda pekerjaan menjadi godaan terbesar.  Mungkin kamu tetap mengalokasikan waktu bekerjamu sesuai target, namun akibat dari tidak disiplin ini membuatmu jadi banyak bergadang dan mengambil waktu yang seharusnya kamu pakai untuk istirahat. Tentu dampaknya kurang baik juga buat kesehatanmu, kan?

Bekerja di rumah bukan berarti kamu tak memperhatikan kebersihan dan penampilan, dong! Meski kamu tak diburu jam masuk kantor, bangun lebih pagi dari fajar memberimu poin lebih karena telah mencuri waktu start untuk produktif lebih awal. Mandi dan berpakaian rapilah di pagi hari. Dijamin semangat bekerjamu akan berlipat lebih tinggi.

Jika ada pekerjaan rumah yang menjadi bagianmu, tempatkanlah kegiatan itu sesuai jadwal harian. Misalnya, kamu harus menyelesaikan tugas tersebut sebelum jam delapan pagi. Sebab jam delapan adalah waktumu untuk bekerja. Atau bisa pula membagi tugas rumah tersebut kedalam dua waktu, misalnya sebelum dan diantara jam istirahat kerjamu.

Tak bisa dipungkiri, ada saja sebagian orang yang nyinyir  pada pekerjaan yang hanya dilakukan dalam rumah. Dibilang kayak pengangguranlah, gak bergengsilah, sampai dikompor-kompori agar mencari pekerjaan yang lebih mapan karena dikiranya bekerja di rumah tak menghasilkan budget besar.

Meski kamu dianggap kurang keren, tetaplah percaya diri dengan kemampuanmu. Buktikan pada mereka bahwa kamu sanggup hidup berkecukupan meski bekerja di rumah. Biarkan orang bicara sesuka hati, yang penting kamulah yang merasakan bagaimana nyamannya kerja di rumah.

Keuntungannya, kamu tidak perlu dilelahkan jauhnya perjalanan ke kantor. Bisa menghemat uang makan dan waktumu untuk keluarga tentu lebih banyak.

Fokus pada pekerjaan jangan sampai membuatmu lupa pada kebutuhan tubuh, ya! Olahraga  ringan disela-sela pekerjaan dapat membuat tubuhmu kembali bugar. Apalagi bagi kamu yang kerjanya duduk berjam-jam depan laptop.

Biasakan sarapan sehat sebelum memulai pekerjaan seperti layaknya orang mau pergi ke kantor. Mungkin, poin plus bagimu adalah mendapat perhatian lebih dari pasangan di rumah. Seperti si dia yang mengajakmu untuk makan siang bersama di meja keluarga.

Bekerja di rumah itu artinya kamu akan selalu mendengar suara lucu anak-anak dan sapaan pasangan tercinta. Seharusnya kehadiran mereka selalu bisa menjadi bahan bakar semangatmu yang paling ampuh. Saat kamu dirundung rasa lelah atau dongkol dalam masalah pekerjaan, rehatlah sejenak dan berjalanlah keluar untuk menatap keluargamu.

Kamu bisa langsung menghilangkan mood burukmu dengan bermain bersama anak-anak atau bercanda dengan pasangan. Kehadiran mereka dalam satu atap tentunya membuatmu lebih mudah berdamai dengan masalah dan kembali bersemangat melakukan pekerjaan. Sebab kamu sadar bahwa di rumah itu, ada keluarga yang menggantungkan hidupnya padamu.  

Bagaimana, kamu siap untuk lebih fokus bekerja di rumah? Suksesmu, ada di pundakmu! Semangat, ya!