94 Persen Perusahaan di Indonesia Rekrut Pegawai Baru pada 2024

Jakarta, IDN Times - Dalam rangka mempererat tali silaturahmi, Jobstreet by SEEK menyelenggarakan Media Gathering & Iftar Bersama Jobstreet by SEEK pada Kamis (20/3/2025) di Penang Bistro @Oakwood Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam momen tersebut, Wisnu Dharmawan, Sales Director Jobstreet by SEEK, memaparkan tren rekrutmen perusahaan di Indonesia sepanjang tahun 2024.
Tren itu disampaikannya berdasarkan "Rekrutmen, Kompensasi, dan Tunjangan 2025, Laporan Eksklusif Jobstreet by SEEK". Diketahui, ada 94 persen perusahaan di Indonesia yang merekrut pegawai baru pada 2024. Namun, jumlah perekrutan ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya dan yang terus mengalami kenaikan adalah rekrutmen pegawai paruh waktu (part time), baik itu pegawai tetap maupun kontrak. Berikut paparannya.
1. Ada penurunan rekrutmen pegawai baru pada perusahaan di Indonesia sebesar 3 persen dari tahun sebelumnya

Pada tahun 2022, ada 92 persen perusahaan di Indonesia yang merekrut pegawai baru. Perlahan pandemik mulai mereda, pada 2023, persentase rekrutmennya naik pesat hingga 97 persen.
Sayangnya, kenaikan yang sama tidak terjadi pada tahun 2024. Terjadi penurunan sebanyak 3 persen, yakni 94 persen. Namun menurut Wisnu, jumlah penurunan ini masih tetap terbilang sedikit.
"Perusahaan tetap melakukan hiring. Memang kalau dibanding tahun 2023, ada penurunan, tapi penurunannya sedikit lah. Tapi, masih tetap terbilang lebih tinggi dari 2022," papar Wisnu.
2. Persentase jenis pegawai yang direkrut perusahaan

Pada tahun 2024, jumlah pegawai tetap purnawaktu yang direkrut mencapai 78 persen. Sementara itu, pegawai tetap paruh waktu yang direkrut menyentuh angka 56 persen. Untuk pegawai kontrak purnawaktu ada di 55 persen dan pegawai kontrak paruh waktunya 32 persen.
Jika dilihat perkembangannya sejak tahun 2022, yang terus mengalami kenaikan adalah rekrutmen pegawai tetap paruh waktu dan pegawai kontrak paruh waktu. Sementara pola rekrutmen pegawai tetap purnawaktu dan pegawai kontrak purnawaktu cenderung naik pada tahun 2023, namun menurun begitu memasuki 2024.
"Jadi, ini sepertinya ada fleksibilitas yang dicari oleh perusahaan," kata dia terkait kenaikan rekrutmen pegawai paruh waktu.
3. Rekruter mulai menggunakan AI untuk peningkatan proses rekrutmen

Hampir 3 dari 4 perusahaan yang disurvei, menganggap pengetahuan AI merupakan hal penting dalam rekrutmen. Angkanya mencapai 71 persen perusahaan.
Namun, baru 20 persen rekruter yang menggunakan AI untuk peningkatan proses rekrutmen. Biasanya, AI digunakan untuk optimasi iklan lowongan kerja, pencocokan kandidat, seleksi kandidat, dan penilaian kepribadian.
"Pengetahuan AI itu merupakan hal penting. Jadi, ini sebenarnya bisa jadi tips untuk mencari kerja. Karyawan bisa mengelaborasi AI untuk pekerjaannya," ditambahkan Wisnu.
4. Adanya penerapan prinsip DEI dalam rekrutmen

Masih dijelaskan oleh Wisnu, lebih dari separuh perusahaan yang disurvei telah menerapkan prinsip DEI (Diversity, Equality, Inclusiveness atau Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi). Persentasenya mencapai 56 persen.
Adanya prinsip rekrutmen yang adil (Fair Hiring) dapat memastikan proses seleksi rekrutmen tanpa diskriminasi dan fokus pada kemampuan kandidat. Di samping itu, tim perekrutnya juga memiliki latar belakang yang beragam.
"Perusahaan ketika memasang lowongan kerja, harus sesuai fair hiring tadi. Perusahaan tidak boleh mnggunakan gender, usia, agama, suku, ras, dan sebagainya syarat. Tidak boleh diskriminasi," kata alumnus Universitas Indonesia tersebut.
5. Jobstreet akan segera meluncurkan laporan berjudul Hiring Compensation & Benefits Report 2025

Hiring Compensation & Benefits Report 2025 adalah panduan penting untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan talenta terbaik. Laporan ini akan segera terbit pada April 2025 di situs resmi Jobstreet by SEEK.
Laporan tersebut juga akan memandu perusahaan untuk memahami tren terbaru praktik terbaik rekrutmen dan menyusun strategi serta mengambil keputusan untuk rekrutmen. Di samping itu, laporan ini berguna untuk menarik kandidat, mempertahankan karyawan dengan kompensasi atau benefit yang tepat, serta memperbaiki budaya kerja dengan pendekatan holistik.
Sebelumnya, Jobstreet by SEEK juga sempat membuat laporan yang sama untuk tahun-tahun sebelumnya. Kamu bisa melihatnya di bit.ly/jsidlapeks.
"Riset ini sebenarnya ada setiap tahunnya. Jadi, kita juga bisa lihat trennya dari tahun ke tahun. Yang saya share di sini hanya sneak peak saja," pungkas Wisnu.
Demikian tren rekrutmen kerja oleh perusahaan selama tahun 2024 berdasarkan Laporan Eksklusif Jobstreet by SEEK. Bagi kamu yang penasaran dengan laporan selengkapnya, pantau terus laman Jobstreet di bulan April nanti, ya!