5 Modal Survive Lingkungan Kerja Toxic, Mental dan Prinsip Harus Kuat!

Cuma bisa kuat-kuatin diri menghadapi orang kantor

Pada dasarnya tidak ada satu orang pun yang menginginkan kerja di lingkungan yang toxic. Akan tetapi dengan sulit dan besarnya persaingan di dunia kerja, membuat sebagian orang memilih bertahan di tempat kerja toxic. Bukan karena pasrah, tapi mau tak mau harus dihadapi untuk bisa terus bekerja. 

Sehingga perlu modal dan bekal diri untuk bisa survive di lingkungan kerja toxic. Gak hanya sekedar punya tekad kuat saja, akan tetapi juga perlu mental baja, batasan diri, motivasi hingga rencana matang untuk mengamankan diri. Tapi tenang saja karena satu-persatunya akan dibahas lebih lanjut di bawah ini, jadi simak baik-baik, ya! 

1. Prinsip batasan diri untuk menjaga jarak

5 Modal Survive Lingkungan Kerja Toxic, Mental dan Prinsip Harus Kuat!ilustrasi kerja kantor (pexels.com/Cottonbro Studio)

Untuk bisa survive di lingkungan kerja toxic, bekal diri pertama yang harus kamu miliki adalah prinsip untuk menjaga batasan diri. Maksud dari batasan diri di sini ialah tetap menjaga hubungan baik, tapi berinteraksi sekedarnya saja sebatas urusan kerja. Karena kalau mau aman menghadapi lingkungan toxic memang harus kuat dalam membuat batasan, agar mereka tidak bisa macam-macam. 

2. Kekuatan mental untuk menghadapi sikap toxic orang kantor

5 Modal Survive Lingkungan Kerja Toxic, Mental dan Prinsip Harus Kuat!ilustrasi stres (pexels.com/Yan Krukov)

Selain prinsip batasan diri, survive di lingkungan kerja toxic juga memerlukan bekal diri berupa mental sekuat baja. Sebaik apapun dirimu menjaga diri, yang namanya sikap dan perkataan orang gak bisa kamu kendalikan satu-persatu. Sehingga yang bisa dilakukan hanyalah menguatkan mentalmu sendiri untuk tidak gentar ketika diperlakukan tidak baik atau toxic ketika di tempat kerja. 

Baca Juga: 5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerja

3. Motivasi yang kuat terhadap pekerjaan yang dijalani

dm-player
5 Modal Survive Lingkungan Kerja Toxic, Mental dan Prinsip Harus Kuat!ilustrasi kerja (pexels.com/RODNAE Productions)

Percaya atau tidak, kekuatan paling besar untuk bisa tetap bertahan di tempat kerja toxic adalah motivasi dari diri sendiri. Yang mana kamu akan mendapatkan kekuatan lebih untuk bertahan menjalani pekerjaan tersebut jika ada motivasi kuat yang mendasari. Misalnya untuk mengejar impian, membahagiakan orangtua, atau juga ada target tersendiri yang ingin dikejar di bidang karier tersebut. 

4. Kehati-hatian untuk tidak menciptakan celah kesalahan apapun dalam pekerjaan

5 Modal Survive Lingkungan Kerja Toxic, Mental dan Prinsip Harus Kuat!ilustrasi kerja (pexels.com/Yan Krukov)

Modal atau bekal lainnya yang juga penting untuk bertahan di lingkungan kerja toxic adalah kehati-hatian untuk tidak menciptakan celah kesalahan apapun dalam pekerjaan. Karena celah kesalahan sekecil apapun bisa dibesar-besarkan jika itu di lingkungan kerja yang toxic. Makanya harus sangat berhati-hati, teliti, bahkan juga berdedikasi penuh memastikan setiap tugas diselesaikan dengan baik agar tidak ada yang berani macam-macam. 

5. Rencana matang untuk pindah kerja

5 Modal Survive Lingkungan Kerja Toxic, Mental dan Prinsip Harus Kuat!ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Edmond Dantes)

Sekuat apapun diri seseorang bertahan di lingkungan kerja toxic, jika terlalu lama di sana pasti gak baik juga karena menyiksa diri sendiri. Sehingga perlu rencana matang untuk mengamankan dirimu, salah satunya dengan mencari kesempatan pindah kerja ke tempat yang lebih baik. Dengan begitu kamu bisa tetap bekerja dengan resign dari sana lalu masuk ke lingkungan kerja yang lebih baik. 

Itulah tadi lima bekal diri yang diperlukan untuk bertahan di lingkungan kerja toxic. Yang mana untuk tetap menjalaninya memerlukan kekuatan mental yang tak main-main. 

Baca Juga: 5 Tips agar Kamu Gak Gampang Baper ketika Punya Lingkungan Kerja Toxic

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya