5 Fakta Unik tentang Kafe vs Warteg di Mata Seorang Penulis

Apakah kamu juga merasakannya?

Kafe dan warteg, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kedua tempat ini sangat akrab bagi anak muda, khususnya bagi kalangan mahasiswa. Yup, keduanya punya kekhasan masing-masing, seperti kafe yang memang lebih worth it dijadikan tempat hang out bareng teman, tapi warteg lebih bersahabat dari segi harga.

Akan tetapi, seorang penulis punya pandangan lain tentang dua tempat ini. Dalam sudut pandang penulis, kafe dan warteg bukan sekedar tempat hang out dan makan, tapi ada kesan lain yang bisa di dapat dari dua tempat ini. Yuk simak, berikut 5 sudut pandang penulis terkait kafe dan warteg!

1. Kafe lebih cocok sebagai tempat menulis karena suasananya yang lebih tenang

5 Fakta Unik tentang Kafe vs Warteg di Mata Seorang PenulisPexels.com/Lisa Fotios

Kafe, tempat ngopi yang dikenal tenang ini dipandang sangat cocok bagi para penulis untuk menuangkan ide-idenya. Seorang penulis tentunya membutuhkan ketenangan saat menulis karena suara yang bising tentunya akan merusak diksi-diksi yang melintas di benak penulis.

Di sisi lain, dengan secangkir kopi dan tempat yang nyaman dijamin idemu saat menulis akan terus mengalir. Nampaknya, kafe sangat direkomendasikan buat kamu yang sedang menyelesaikan tulisanmu atau skripsimu!

2. Ide tentang isu-isu faktual lebih mudah didapatkan di warteg karena konsumennya heterogen

5 Fakta Unik tentang Kafe vs Warteg di Mata Seorang PenulisInstagram.com/whiteboardjournal

Untuk dapat menulis, penulis tentunya memerlukan ide dan fokus topik yang akan ditulis. Bukan sembarang ide, ide faktual yang lebih dibutuhkan seorang penulis, terutama jika dia seorang penulis berita atau jurnalis.

Untuk mendapatkan ide faktual, biasanya kita dituntut untuk mengobservasi ke lapangan, tetapi narasumber yang sulit dimintai keterangan seringkali menjadi kendala untuk mendapatkan informasi faktual. Solusinya ialah warteg saat jam makan siang, suasana ramai dan konsumen yang heterogen, bisa kamu manfaatkan untuk menggali informasi faktual yang dikemas dalam bincang ringan ketika makan. Nampaknya, hal ini perlu kamu coba!

3. Ide untuk menulis karya fiksi yang membutuhkan perenungan akan lebih mudah ditangkap dalam suasana kafe

5 Fakta Unik tentang Kafe vs Warteg di Mata Seorang PenulisPexels.com/Christina Morillo
dm-player

Mungkin kamu pernah melihat adegan film yang menggambarkan seorang penulis sedang menulis di sebuah kafe? Yup, film Raditya Dika, adegan tersebut memang benar adanya, suasana yang jauh dari keramaian sangat cocok bagi penulis untuk berpikir dan menuliskan hasil dari pemikirannya.

Tentunya untuk dapat menulis karya tulis fiksi, seorang penulis memerlukan pemikiran yang mendalam karena karya fiksi merupakan produk dunia imaji. Tempat yang pas akan membuat karya tulis fiksimu dapat mengativasi nalar pembaca dan kafe nampaknya cocok untuk kamu yang sedang menulis karya fiksi.

Baca Juga: Hindari, 5 Sikap Buruk Kontributor Penulis Media Massa

4. Warteg masih menjadi tempat yang nyaman untuk sharing informasi dan ide karena konsumennya tidak jaim

5 Fakta Unik tentang Kafe vs Warteg di Mata Seorang PenulisInstagram.com/whiteboardjournal

Kita tidak bisa menafikan adanya pertukaran informasi ketika duduk bersampingan dan berbicang dengan orang lain yang berbeda latar belakangnya dengan kita. Hal ini sangat lumrah terjadi di warteg, tentunya ini akan sangat bermanfaat bagi penulis.

Ide untuk menulis bisa hadir ketika obrolan ringan itu terjadi. Berbeda ketika kita sedang di kafe, konsumen yang jaim buat suasana jadi canggung.

5. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan, tapi keduanya bisa jadi sumber inspirasi tulisanmu

5 Fakta Unik tentang Kafe vs Warteg di Mata Seorang PenulisPexels.com/Engin Akyurt

Baik kafe maupun warteg, keduanya punya kesan masing-masing yang melekat padanya. Dua tempat ini ibarat proses penulis dalam menulis karya, warteg untuk mendapatkan ide dan kafe untuk menuangkan ide. Kalau menurut pandanganmu kafe dan warteg itu tempat seperti apa?

Itulah 5 sudut pandang penulis terhadap warteg dan kafe. Semua tempat selalu memberikan inspirasi dan semuanya tergantung pada kalian ketika memandang tempat itu.

Baca Juga: 5 Kontroversi Terpendam Penulis Haruki Murakami, Sudah Tahu?

Ahmad Rifai Yusuf Photo Verified Writer Ahmad Rifai Yusuf

Tajam menganalisa, senyap menulis, dan bergerak menyebar.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya