5 Alasan AI Tidak Bisa Menggantikan Pekerjaan Penulis

Saat ini, ada semakin banyak teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia. Dari sekian banyak AI yang ada, banyak di antaranya dibuat untuk membantu mempermudah tugas-tugas menulis. Mulai dari AI untuk copywriting, content writing, esai, dan masih banyak lagi.
Di satu sisi, banyak pihak yang dimudahkan dengan adanya AI untuk menulis. Namun, di sisi lain, banyak penulis yang merasa khawatir jika di masa depan pekerjaannya akan segera tergantikan oleh teknologi AI.
AI memang membuat tugas menulis menjadi lebih mudah. Namun, bukan berarti AI akan mampu menggantikan tugas seorang penulis. Berikut beberapa alasan kenapa AI tidak bisa menggantikan pekerjaan penulis.
1. AI tidak memahami gaya dan nada
Banyak platform penulisan AI memungkinkan pengguna memasukkan beberapa kata yang menentukan gaya dan nada tulisan yang diinginkan. Namun, alat AI hanya mampu memahami gaya dan nada yang sangat mendasar.
Seorang penulis biasanya memiliki gaya dan nada tulisan yang khas. Begitu pula dengan berbagai merek yang masing-masing memiliki copywriting khas. Hal inilah yang tidak dimiliki AI. Jadi, sementara manusia dapat membaca panduan gaya dan memahami semua seluk-beluk pilihan kata, preferensi gaya, sintaksis, dan elemen lain, alat AI hanya dapat memahami perintah yang paling dasar. Karena input yang tersedia sifatnya terbatas, maka hasil tulisan AI cenderung biasa saja dan tidak berkarakter.