3 Alasan Jangan Gampang Ingin Resign saat Pekerjaan Gak Lancar

Bekerja merupakan aktivitas yang dilakukan oleh hampir setiap orang. Kendati hal ini lumrah dan sudah seperti rutinitas, tetapi bukan berarti mudah untuk dijalani. Pasalnya, ada beragam tantangan sulit yang dapat ditemui di dunia kerja. Tidak peduli apakah kamu seseorang yang baru saja mulai berkarier atau sosok yang sudah berkecimpung dalam suatu bidang selama bertahun-tahun, ujian sudah pasti ada.
Nah, harus diakui bahwa terkadang tantangan dalam dunia kerja seperti sangat sulit untuk dihadapi. Kalau sudah menemukan situasi seperti ini, rasanya ingin mengundurkan diri alias resign saja dari pada membuat hidup berantakan. Namun demikian, alangkah bijaksana bila kamu tidak mudah ingin resign saat mengalami kesulitan dalam bekerja atas dasar beberapa alasan berikut ini.
1. Hambatan dalam bekerja itu hal yang lumrah

Tidak dapat dimungkiri bahwa menemui tantangan sulit dalam bekerja memang bukan hal yang bisa dianggap remeh. Sebut saja dimarahi atasan, mendapatkan tugas yang tenggat waktunya mepet, atau pun dituntut harus bekerja sama dengan rekan kerja yang kurang kooperatif, semua itu terasa menyiksa. Kamu merasa seperti menemui hambatan untuk berkembang, sehingga ingin resign saja karena khawatir akan terus mengalami keadaan yang buruk seperti itu.
Namun, sebisa mungkin segera hentikan keinginan impulsif untuk lekas resign. Pasalnya, hambatan dalam bekerja sebenarnya merupakan hal yang lumrah. Lebih baik, anggap ini sebagai tantangan yang harus dihadapi bila kamu ingin berkembang. Dengan begini, mental menjadi semakin tangguh, sehingga mampu menghadapi situasi yang kurang menguntungkan di tempat kerja.
2. Bekerja di tempat baru bukan jaminan kariermu akan berjalan lebih mulus

Ketika kamu mengalami banyak kendala di tempat kerja yang sekarang, tentu ada perasaan tidak nyaman. Pasti sempat, atau malah sering, terlintas pikiran ingin mengundurkan diri saja karena sepertinya bekerja di tempat lain jauh lebih menjanjikan. Namun, apakah hal seperti ini benar? Sayangnya tidak.
Memang betul, sebagian orang ternyata menemukan apa yang selama ini mereka cari saat pindah kerja ke tempat baru. Kendati begitu, banyak juga yang akhirnya menyesal karena realitanya jauh dari ekspektasi. Alih-alih mendapatkan pekerjaan yang jalannya lebih lancar, ternyata sama saja, atau justru sebaliknya. Hal semacam ini bisa terjadi tatkala masalah sebenarnya ada pada kemampuanmu dalam menghadapi situasi, bukan tempat kerjanya. Jadi, alih-alih memilih resign secara impulsif, lebih baik evaluasi diri dulu, deh!
3. Resign tanpa persiapan matang rawan timbulkan penyesalan

Harus diakui bahwa memang pada kenyataannya tidak semua tempat kerja menyediakan lingkungan yang kondusif bagi para penghuninya untuk bekerja dengan tenang. Masih banyak atasan yang suka bertindak semaunya, kolega yang tidak disiplin dan sering bikin masalah, serta beragam kejadian kurang menyenangkan lainnya. Sesekali saja menghadapi situasi semacam ini tentu masih bisa ditolerir. Namun, bila keadaan sering mencemaskan, rasanya jadi tidak tenang. Rasanya ingin resign saja dengan harapan bisa lepas dari kesulitan tersebut.
Namun demikian, memilih untuk mengundurkan diri secara impulsif kerap kali hanya akan membawamu menuju situasi yang lebih buruk. Pasalnya, resign tanpa persiapan tidak menjamin kamu akan dapat kerja pengganti sesuai dengan harapan. Kalau sudah telanjur lepas dari pekerjaan lama, tetapi ternyata tidak kunjung dapat pekerjaan baru, pasti akan repot. Jadi, jangan sampai gegabah karena pasti akan membuatmu menyesal di kemudian hari.
Keinginan untuk resign memang bisa muncul kapan saja, terutama saat pekerjaan dirasa tidak sedang berjalan lancar. Kendati begitu, kendalikan dirimu. Pikirkan setiap keputusan dengan matang agar kamu dapat mengambil langkah yang tepat, ya!