Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Mengapa Bekerja Tidak Harus Selalu Sesuai dengan Passion

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • Stabilitas finansial lebih penting daripada hasrat pribadi
  • Passion bisa berkembang seiring berjalannya waktu
  • Skill dan kompetensi lebih penting dalam dunia kerja

Ada beberapa tahun terakhir mungkin banyak orang yang mengatakan bahwa bekerja harus sesuai dengan passion dan kerap dijadikan sebagai patokan dalam memilih karier. Namun, realita yang ada di lapangan tidak selalu seindah teori, sebab banyak orang yang justru menemukan kepuasan kerja dari hal-hal yang pada awalnya bukan berasal dari passion mereka.

Faktanya bekerja tidak selalu berlandaskan pada minat dan hasrat pribadi semata, namun ada pula hal-hal lain yang bisa memengaruhinya. Berikut ini merupakan beberapa alasan mengapa pekerjaan tidak harus selalu sesuai dengan passion, sehingga tetap bisa memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan pribadi.

1. Stabilitas finansial lebih dulu daripada hasrat pribadi

ilustrasi uang (unsplash.com/Alexander Grey)

Mengejar pekerjaan yang sesuai dengan passion mungkin terdengar ideal, namun tidak selalu bisa menjamin kestabilan secara keuangan. Banyak bidang yang dianggap passionable justru belum tentu bisa memberikan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dalam dunia nyata, gaji dan tunjangan sering kali menjadi pertimbangan utama pada saat memilih pekerjaan, terutama apabila seseorang memiliki tanggungan atau target keuangan tertentu. Passion bisa tetap dikejar melalui hobi atau sampingan, sehingga tidak harus mengorbankan kebutuhan finansial yang dianggap jauh lebih mendesak.

2. Passion bisa berkembang seiring berjalannya waktu

ilustrasi bekerja (unsplash.com/LAUREN GRAY)

Banyak orang yang merasa bahwa mereka harus tahu apa yang menjadi passionnya sejak awal, padahal minat tersebut bisa saja mengalami perubahan dan berkembang. Seiring bertambahnya pengalaman, seseorang yang pada awalnya tidak tertarik pada suatu bidang, ternyata bisa saja menemukan ketertarikan baru setelah menjalaninya beberapa waktu.

Dengan membiarkan diri untuk tetap terbuka terhadap segala peluang baru, maka bisa memberikan ruang untuk passion baru tersebut tumbuh secara alami. Pada saat seseorang tekun dan berusaha berkembang dalam pekerjaannya, maka rasa suka tersebut juga bisa tumbuh.

3. Skill dan kompetensi lebih penting dalam dunia kerja

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Thought Catalog)

Dalam dunia profesional ternyata kemampuan teknis dan soft skill sering kali lebih dihargai daripada sekedar semangat atau pun minat pribadi. Perusahaan biasanya lebih memilih kandidat yang kompeten dan mampu menyelesaikan tugas, meski mungkin tidak terlalu bersemangat terhadap bidang tersebut.

Dengan fokus pada pengembangan kemampuan, maka seseorang tetap bisa tampil unggul dan berprestasi, meski mungkin bidang kerjanya tidak sejalan dengan passion yang ada. Kepuasan tersebut dapat hadir melalui pencapaian dan pengakuan, sehingga tidak selalu berasal dari rasa suka pada pekerjaan itu sendiri.

4. Tidak semua passion bisa dijadikan pekerjaan

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Kit (formerly ConvertKit))

Ada beberapa passion yang bersifat sangat personal dan sulit untuk dimonetisasi dalam bentuk pekerjaan tetap. Contohnya seseorang yang menyukai gambar mungkin tidak selalu bisa hidup dari hasil karyanya apabila tidak memiliki pasar yang cukup luas.

Memaksakan passion untuk menjadi sumber penghasilan justru akan menimbulkan tekanan tersendiri dan membuat aktivitas yang dulunya terasa menyenangkan justru berubah menjadi beban. Oleh sebab itu, biarkan passion tetap menjadi aktivitas menyenangkan, tanpa harus memberikan tekanan ekonomi.

Bekerja sesuai passion mungkin menjadi dambaan banyak orang, namun tidak berarti satu-satunya jalan menuju kehidupan yang memuaskan. Pada banyak kasus, passion justru bisa tumbuh di tengah proses bekerja, bukan dari pilihan awal yang penuh dengan semangat. Tidak masalah bekerja tidak sesuai dengan passion, selama mengerjakannya dengan penuh tanggung jawab!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us