TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Semangat Menulis meski Artikelmu Tak Kunjung Terbit

#IDNTimesLife Ingat lagi apa yang menjadi tujuanmu menulis

ilustrasi semangat kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Menjadi seorang penulis tak semudah seperti yang dilihat. Mulai dari menerima revisi dari editor, penolakan, atau bahkan mentok tak kunjung terbit. 

Dihadapkan dengan berbagai keadaan tersebut, seringkali membuat penulis merasa bingung dan patah semangat. Wah, jangan berhenti dulu, ya! Kamu masih punya harapan, kok. 

Berikut beberapa tips agar dirimu tetap semangat menulis meski artikelmu tak kunjung terbit. Yuk, simak tipsnya, ya!

1. Membuat target pencapaianmu dalam menulis

ilustrasi menulis (pexels.com/Liza Summer)

Tahap yang pertama adalah, buat pencapaianmu dalam menulis.

Misalnya, kamu membuat target jumlah artikel yang ditulis setiap harinya, atau bisa juga dengan menetapkan pencapaian apa yang harus kamu raih dengan tulisanmu. Dengan begitu tak peduli apa pun rintangannya, semangatmu tetap terpacu untuk terus menulis.

2. Mengingat kembali tujuanmu dalam menulis

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat menemui kesulitan berkarir sebagai penulis, kamu harus mengingat kembali tujuanmu dalam menulis. 

Apa yang membuatmu terjun ke dalam dunia kepenulisan. Sebab, dengan mengingatnya kembali, kamu jadi memahami bahwa apa yang kamu lakukan tidak sia-sia. 

Selain itu, flashback bisa menjadi motivasi yang menguatkan tekadmu dalam menulis. Jadi, ketika tulisanmu tak kunjung diterbitkan, kamu tetap semangat. 

Baca Juga: Kisah Hidup Penulis F. Scott Fitzgerald dan Istrinya, Zelda

3. Istirahat sejenak dan perbaiki niatmu dalam menekuninya

ilustrasi rileks (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Walaupun kelihatannya mudah, akan tetapi menjadi seorang penulis sebenarnya cukup berat dan menguras pikiran. Ada baiknya kamu istirahat sejenak jika artikel yang tak kunjung diterbitkan membuatmu patah semangat. 

Terlalu bekerja keras dan kurang istirahat juga bisa membuatmu penat. Selama istirahat, coba perbaiki niatmu dalam menekuni pekerjaan tersebut. Agar kamu bisa menemukan semangat baru yang memotivasimu. 

4. Anggap sebagai prosesmu dalam mengembangkan kemampuan menulis

ilustrasi kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anggap saja ini sebagai proses dalam mengembangkan kemampuan menulis. Semua penulis pasti pernah mengalami hal serupa dalam memulai karirnya, jadi kamu tak perlu berkecil hati, ya. 

Lagi pula, pengalaman yang beragam akan membuatmu terus berkembang serta memiliki pelajaran baru dalam menulis artikel ke depannya. 

Baca Juga: 5 Alasan Seorang Penulis Harus Rajin Membaca Buku, Baik untuk Kariermu

Verified Writer

afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya