TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Selamanya Baik, Ini 5 Tanda Kamu Terlalu Banyak Bekerja

Tetap prioritaskan kesehatan

unsplash.com/JESHOOTS.COM

Dalam kehidupan pekerja, ada garis tipis antara berdedikasi pada karier dan menjadi gila kerja. Ketekunan dan kerja keras memang bagus dan patut didukung, tapi tidak demikian dengan terlalu banyak bekerja.

Alih-alih menghasilkan lebih banyak kepuasan, sering kali bekerja secara berlebihan justru menyebabkan banyak masalah. Jadi, sudah sepatutnya kamu bekerja secara seimbang dan menghindari pekerjaan yang berlebihan.

Berikut adalah beberapa tanda jika kamu bekerja secara berlebihan.

1. Produktivitasmu terhenti

pexels.com/Anthony Shkraba

Jika kamu meningkatkan jam kerja tapi tidak memberikan hasil yang signifikan, artinya semakin lama jam kerja mungkin menurunkan produktivitas. Penelitian di Stanford menemukan bahwa pekerja yang bekerja 70 jam per minggu tidak menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada mereka yang bekerja 56 jam. Bisa dikatakan, ini karena manusia tidak diatur untuk menjadi produktif setiap menit setiap hari.

Alih-alih meningkatkan jam kerja, untuk menghindari kewalahan, hindari menangani semua pekerjaan sekaligus. Multitasking sebenarnya dapat membuat kamu menyelesaikan lebih sedikit tugas. Lebih baik fokus pada manajemen waktu dan organisasi, karena ini dapat membantu kamu dengan efisiensi dan produktivitas.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Sebaiknya Memilih Diam saat Emosional di Tempat Kerja

2. Fokus yang samar-samar

pexels.com/Andrea Piacquadio

Melakukan banyak hal yang berbeda dapat menyebabkan kamu mengalami kesulitan untuk fokus, yang kemudian akan membuat keseluruhan pekerjaanmu terganggu. Dijelaskan dalam laman Lifehack, ini akan membuat kamu melihat kurangnya antusiasme, kurangnya minat, dan kurangnya hasil yang berkualitas.

Jika kamu tidak dapat memberikan apa yang diharapkan klien atau atasan, artinya kamu mungkin mengambil terlalu banyak pekerjaan. Lebih baik, fokuslah pada apa yang kamu bisa dan harus lakukan.

3. Punggung dan leher terasa sakit

pexels.com/Karolina Grabowska

Temuan yang dilaporkan dalam jurnal Occupational & Environmental Medicine menunjukkan bahwa semakin tinggi jam kerja seseorang, maka semakin besar pula risiko mereka mengalami sakit punggung. Bagi perempuan, nyeri cenderung muncul di leher, sedangkan untuk laki-laki nyeri muncul di punggung bawah. Ini merupakan tanda umum stres yang disebabkan oleh ketegangan otot.

Jika kamu benar-benar berjuang melawan masalah ini, kemungkinan terapi dapat membantu kamu. Mengalami sakit punggung terus menerus atau kesulitan tidur bukanlah hal yang bisa dibiarkan.

4. Terus merasa sedih

pexels.com/cottonbro

Bekerja terlalu banyak dapat merusak kesehatan mental Anda. Satu studi dalam jurnal PLoS One menemukan bahwa pekerja yang bekerja 11 jam per hari lebih mungkin untuk terkena depresi daripada mereka yang bekerja tujuh hingga delapan jam.

Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba meditasi kesadaran. Cara ini bisa membantu kamu untuk fokus sehingga pikiran tidak pergi ke 100 arah. Kamu dapat menggunakan aplikasi meditasi atau bahkan bertemu dengan terapis.

Baca Juga: 7 Rutinitas Malam agar Besok Pagi makin Produktif

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya