TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal yang Dapat Membuat Penulis Insecure, Patut Dihindari!

Yuk, tetap semangat menulis

ilustrasi penulis yang insecure (unsplash.com/magnetme)

Pernah merasa insecure dengan tulisanmu? Insecure menjadi hal wajar yang dapat dialami oleh siapa pun, termasuk penulis. Tidak hanya penulis pemula, penulis dengan jam terbang tinggi pun dapat mengalaminya.

Meski tidak dapat menghilangkan perasaan insecure, tapi kamu bisa menguranginya. Sejumlah hal berikut ini dapat kamu hindari untuk mengendalikan perasaan insecure saat menulis.

1. Merasa ide tidak cukup baik

ilustrasi penulis (unsplash.com/punttim)

Sebelum mulai merangkai kata menjadi karya, penulis membutuhkan ide. Tidak dipungkiri bahwa mencari ide bisa menjadi hal sulit. Sekadar menjelajahi media sosial, melihat sekelilingmu, hingga mengungkapkan keresahan juga bisa menjadi ide tulisan.

Sayangnya, keraguan dan merasa bahwa ide yang kamu pilih tidak cukup baik dapat memicu rasa insecure. Selain dari diri sendiri, perasaan tersebut dapat muncul saat mendiskusikan idemu dengan orang lain. Terlebih, ketika orang lain memberikan feedback yang kurang berkenan di hatimu.

Baca Juga: Mau Banyak Ide buat Menulis? Coba 5 Tips Ampuh Ini

2. Perfeksionisme dengan mudah 'meracuni' pikiran

ilustrasi penulis (unsplash.com/jeshoots)

Kamu memiliki jiwa perfeksionis berlebihan? Sebaiknya dikurangi perlahan. Jangan sampai keinginan untuk menghasilkan karya yang sempurna justru membuatmu minder. Bisa jadi, kamu justru berhenti sebelum menyelesaikan atau memulai.

Tidak perlu menuntut untuk menghasilkan tulisan yang sempurna. Setiap tulisan tentu membutuhkan proses panjang untuk dapat dibaca. Proses berpikir, merangkai kata, hingga menyunting menjadi langkah yang cukup banyak menghabiskan energi. Jadi, jangan diperparah dengan perfeksionisme yang dapat menghambat proses tersebut!

3. Menulis tentang sesuatu yang belum diselidiki secara menyeluruh

ilustrasi berpikir setelah membaca (unsplash.com/ratushny)

Pernah berusaha keras menulis tentang trending  topic tapi tidak cukup kamu pahami? Ketika kamu ingin menulis topik tersebut, tapi belum menyelidikinya secara menyeluruh. Hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari percaya diri.

Tulisan yang alakadarnya justru menurunkan kualitas tulisanmu sebagai penulis. Kamu pun merasa bahwa tulisanmu tidak maksimal dan kurang berbobot. Karena kurangnya riset, dapat membuatmu menerima komentar negatif dari pembaca. Jika kamu tidak dapat menerimanya dengan rendah hati, justru bisa membuatmu insecure.

4. Selalu membandingkan dengan karya orang lain

ilustrasi riset untuk menulis (unsplash.com/giulia_bertelli)

Berniat melakukan riset dengan membaca tulisan orang lain, tapi justru membandingkan tulisanmu dengan karya mereka. Pernah merasa insecure di saat seperti itu? Ditambah pikiran bahwa referensi tersebut lebih baik dari karya yang sedang kamu tulis.

Rasa cemburu atau iri terhadap popularitas serta karya orang lain dapat membuat penulis insecure. Jangan biarkan hal ini terlalu lama mengendap dalam perasaan dan pikiranmu. Setiap penulis memiliki keunikan dan gaya bahasanya masing-masing.

5. Munculnya keraguan akibat tidak diterbitkan

ilustrasi menunggu tulisan terbit (unsplash.com/mindspacestudio)

Pernah menulis di media masa atau digital, tapi tidak kunjung diterbitkan? Hal tersebut tentu membuat penulis bertanya-tanya, tentang alasan yang membuat tulisannya tidak dipublikasikan. Apalagi tidak mendapatkan feedback dari media terkait.

Untuk sebagian orang yang overthinking, bisa saja berpikiran bahwa karyanya tidak layak dibaca. Sehingga, keraguan untuk menulis kembali semakin menjadi. Bahkan dapat kehilangan semangat dan memutuskan untuk tidak lagi menulis.

6. Merasa tidak akan ada yang membaca

ilustrasi tumpukan buku (unsplash.com/anniespratt)

Saat menulis, kadang muncul perasaan khawatir terhadap tulisan yang tengah kamu buat. Sekalipun sudah berhasil dipublikasikan, apakah nantinya akan banyak yang membacanya hingga selesai? Pertanyaan tersebut dapat menghantui pikiranmu.

Jika dibiarkan, tidak dapat dipungkiri bahwa kamu bisa berhati-hati secara berlebihan dalam pemilihan topik. Selain membuatmu semakin insecure dalam menulis, kebebasanmu saat menulis pun semakin terbatas.

Baca Juga: 5 Tips Menulis Puisi Keren untuk Diikutkan Lomba, Pasti Menang!

Verified Writer

Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya