Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Resume kerja adalah kartu nama pertama kamu saat mencari pekerjaan. Itulah sebabnya penting untuk memastikan resume yang telah kamu kirim kepada perusahaan harus tampak menonjol dan memberikan kesan positif kepada HRD.
Namun, tidak semua resume bisa diterima dengan baik oleh HRD. Jika kamu sering mengalami penolakan, mungkin saatnya untuk merevisi kembali resume kamu dan memperbaikinya.
1. Relevansi konten
Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/Van Tay Media) Salah satu alasan umum mengapa resume ditolak adalah karena kurangnya relevansi konten. Pastikan resume kamu sesuai dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Tinjau kembali pengalaman, keterampilan, dan pencapaian yang sudah kamu tuliskan di dalamnya, dan fokuskan pada hal-hal yang relevan dengan pekerjaan yang kamu inginkan.
Jangan mencantumkan informasi yang tidak penting atau terlalu umum. HRD mencari kandidat yang cocok dengan kebutuhan perusahaan, jadi pastikan resume yang kamu ajukan menunjukkan mengapa kamu adalah pilihan yang tepat untuk perusahaan.
Baca Juga: 6 Detail Personal yang Tidak Perlu Ada Dalam Resume, Catat!
2. Tata letak dan desain yang profesional
Ilustrasi resume kerja di atas laptop (unsplash.com/João Ferrão) Tata letak dan desain resume juga memiliki peran penting dalam membuat kesan pertama yang baik. Pastikan resume kamu terstruktur dengan baik, mudah dibaca, dan memiliki tata letak yang profesional. Hindari menggunakan font yang terlalu mencolok atau gaya desain yang berlebihan.
Gunakan bullet points untuk membuat informasi mudah dipahami dan hindari penggunaan blok teks yang panjang. Resume yang rapi dan mudah dipahami akan meningkatkan peluang untuk diperhatikan oleh HRD.
3. Penggunaan bahasa yang jelas dan tepat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Ilustrasi resume (unsplash.com/Markus Winkler) Gunakan bahasa yang jelas, singkat, dan tepat dalam resume yang akan kamu kirim. Hindari penggunaan kata-kata ambigu atau frasa yang terlalu formal. Jelaskan pengalaman dan pencapaian secara konkret dan gambarkan kontribusi kamu di pekerjaan sebelumnya.
Gunakan tata bahasa yang benar dan periksa ejaan dan tata bahasa dengan cermat. Kesalahan tata bahasa dan ejaan dapat memberikan kesan buruk kepada HRD dan mengurangi peluang kamu dipanggil untuk wawancara.
4. Sertakan pencapaian yang signifikan
Ilustrasi HRD mengecek resume calon karyawan (unsplash.com/Sebastian Herrmann) HRD biasanya tertarik pada kandidat yang memiliki pencapaian signifikan. Sertakan detail mengenai proyek-proyek atau tugas-tugas khusus yang kamu tangani beserta hasilnya. Jika kamu memiliki pengalaman kerja sebelumnya, berikan contoh kontribusi spesifik yang telah kamu berikan kepada perusahaan atau tim.
Angka dan statistik dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pencapaian kamu. Misalnya, jelaskan bagaimana kamu berhasil meningkatkan penjualan produk tertentu atau mengurangi biaya operasional perusahaan sebelumnya. Pencapaian yang konkret akan membuat kamu tampak menonjol di antara pelamar lainnya.
Baca Juga: 6 Tips Menulis Resume Profesional dengan Mudah, Bisa Dilirik Rekruter!