TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Persoalan Keuangan dalam Pernikahan yang Dapat Memicu Perceraian

Salah satunya persoalan utang!

ilustrasi berpikir keras. (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ada banyak hal baik yang dapat dilakukan dengan uang. Namun, gak sedikit pula hal merusak yang terjadi karena uang. Salah satunya adalah renggangnya hubungan, bahkan sampai timbul perpisahan.

Berikut ini akan diulas mengenai beberapa persoalan keuangan dalam pernikahan yang dapat memicu perceraian. Seperti apa itu? Berikut penjelasannya!

1. Perbedaan karakter dalam mengelola uang

ilustrasi belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hal pertama yang kerap memicu permasalahan keuangan rumah tangga, adalah perbedaan karakter. Akan sulit hubungan berjalan harmonis, apabila kamu tipe yang hemat dan gemar menabung, tapi pasanganmu malah tipe spender. Senangnya menghabiskan uang!

Perbedaan ini, mungkin tampak sepele. Tapi, hal sepele ini yang membuat kamu dan pasangan jadi sering bertengkar. Dan pertengkaran yang terlalu sering, bisa mengikis rasa cinta kalian.

Baca Juga: 5 Tips Mengurangi Konflik Keuangan dengan Pasangan, Catat!

2. Gak adanya keterbukaan

ilustrasi pasangan bahas keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Penyebab lain kenapa permasalahan finansial bisa berujung perceraian, yakni gak adanya keterbukaan mengenai sumber penghasilan masing-masing. Memang, persoalan keuangan ini termasuk hal yang sensitif, sehingga bisa jadi membuat kalian canggung untuk membahasnya.

Akan tetapi, kalau sudah berumah tangga, maka penting dibahas. Selain bisa mencegah adanya praduga negatif, dengan keterbukaan, kalian jadi sama-sama tahu kondisi finansial masing-masing.

3. Tujuan keuangan yang berbeda

ilustrasi rumah impian (pexels.com/Kindel Media)

Inilah alasan pentingnya adanya keterbukaan mengenai kondisi finansial kalian. Supaya, jadi ketahuan apa yang menjadi tujuan keuangan pribadi, dan apakah nanti akan bertentangan dengan keuangan keluarga.

Bila ternyata berbeda, kalian bisa segera mendiskusikan dan mencari jalan tengahnya. Kalau gak, akan jadi sumber pertikaian.

Misalnya, pasangan menginginkan bisa segera mencicil rumah. Sementara, menurutmu belum terlalu perlu, mengingat, kalian masih bisa tinggal di rumah orangtua. Jika persoalan ini gak ada titik temunya, maka akan mudah memicu pertengkaran.

4. Ketidakseimbangan peran

ilustrasi ibu kewalahan (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika dalam hubungan ada satu pihak yang mendominasi, hal tersebut bisa jadi sumber masalah. Begitu pun dalam persoalan keuangan.

Sebagai contoh, pihak suami yang bertanggung jawab sebagai pencari nafkah keluarga, sementara istri jadi ibu rumah tangga penuh. Pembagian peran seperti ini riskan sekali membuat seorang suami jadi merasa paling penting, sehingga menimbulkan sikap acuh terhadap tugas-tugas domestik.

Sementara istri, yang merasa kalau jerih payahnya sebagai istri dan ibu, gak dihargai sama sekali, akhirnya lambat-laun timbul kebencian dalam hati terhadap suaminya tersebut. Hubungan rumah tangga pun akan sulit harmonis.

Baca Juga: Keuangan Membengkak saat Puasa? Coba 5 Tips Keuangan Ini 

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya