TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri Mentor yang Baik, Serius Mendampingimu Belajar

Jangan sampai salah pilih!

ilustrasi belajar bermain gitar (pexels.com/Boris Pavlikovsky)

Kehadiran mentor kerap diperlukan saat kamu baru mempelajari sesuatu atau ingin memperdalam penguasaanmu atas suatu ilmu dan skill. Walaupun kunci utamanya tetap ada di kamu, mentor yang tepat memang dapat memuluskan impianmu.

Sebaliknya, keliru memilih mentor justru bisa membuatmu makin jauh dari pencapaian yang diharapkan. Sebagai pedoman, mentor yang baik di bidang apa pun pasti memiliki lima ciri kunci sebagai berikut.

1. Tidak minta macam-macam darimu

ilustrasi belajar dari mentor (pexels.com/RODNAE Productions)

Permintaan yang macam-macam misalnya, tambahan biaya di luar yang telah disepakati. Juga jika kalian lawan jenis, dia malah memintamu untuk berkencan dengannya.

Semua ini menunjukkan rendahnya profesionalitasnya. Bahkan dia memiliki kecenderungan hanya ingin memanfaatkanmu demi kepentingannya sendiri. Kalau begini, lekas cari mentor yang lain saja deh.

2. Tak membuatmu kewalahan dengan tugas-tugas yang diberikannya

ilustrasi stres karena mentor (pexels.com/RODNAE Productions)

Wajar untuk mentor memberikan sejumlah tugas pada orang yang sedang dididiknya. Ini bertujuan untuk mengukur kemampuan anak didik sekaligus keberhasilannya sebagai mentor.

Akan tetapi, tidak tepat juga apabila dia membanjirimu dengan begitu banyak tugas sampai kamu kewalahan. Mentor yang baik seharusnya tahu bahwa kamu membutuhkan konsentrasi tinggi untuk dapat menunjukkan kemampuan terbaikmu.

Bukan malah dia sendiri memecah fokusmu dengan tugas yang terlampau banyak. Jika ini dilakukannya, artinya dia sendiri tidak memahami tujuan dari pemberian tugas-tugas tersebut.

Baca Juga: 5 Mentor Ini Bakal Bimbing Peserta Every U Does Good, Siapa Saja?

3. Gak menjatuhkan mentalmu dengan dalih agar kamu lebih kuat

ilustrasi mentor berusaha menghibur (pexels.com/RODNAE Productions)

Benar, mentalmu memang butuh diuji dan dikuatkan. Sebab keberhasilan tak hanya ditentukan oleh seberapa banyak pengetahuanmu, melainkan juga seberapa kuat mentalmu.

Hanya saja, mentor yang baik pasti paham bahwa membentuk kekuatan mental itu seperti menyusun bata satu per satu untuk membuat dinding. Bukan malah berkali-kali menghancurkan dinding lalu berusaha menyusun kembali reruntuhannya.

Itu pekerjaan yang tidak berguna dan justru merusak. Apabila kamu mendapatkan mentor begini, kamu cuma akan putus asa dan akhirnya berhenti belajar.

4. Keahlian dan pengalamannya mumpuni

ilustrasi diskusi dengan mentor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jangan asal menjatuhkan hati pada mentor yang cuma jago sesumbar, menyebut dirinya ahli di bidang ini itu tanpa adanya bukti nyata. Contoh, seseorang mengaku dapat menjadi mentor untukmu belajar menulis.

Namun setelah dicek di mana-mana, karya tulisnya tidak ada atau terlalu sedikit. Kamu tidak akan mendapatkan bimbingan yang memuaskan dari mentor seperti ini. Dia mungkin hanya akan meniru materi dari mentor lain dan tak benar-benar memahami praktiknya.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Memahami Ilmu saat Belajar Langsung dengan Mentor Ahlinya

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya