TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kerja Keras Aja Gak Cukup, Terapkan 6 Langkah Kerja Cerdas Ini

Jangan sampai kamu memforsir diri

Pixabay.com/stokpic-692575

Pasti kamu sering mendengar perumpamaan bekerja keras bagai kuda, kan? Bekerja keras memang penting. Akan tetapi, bekerja keras saja tidaklah cukup untuk membuat kita eksis di tengah berbagai tantangan zaman. Bahkan kalau sekadar bekerja keras, bisa-bisa kita hanya akan memforsir diri dan akibatnya sangat buruk untuk diri kita sendiri.

Oleh karena itu, bekerja keras harus diimbangi dengan kerja cerdas supaya cara kerja kita menjadi lebih efektif dan efisien. Bagaimana sih, bekerja secara cerdas itu? Berikut 6 langkah kunci untukmu bekerja secara cerdas.

1. Manfaatkan teknologi

Unsplash.com/marvelous

Teknologi terus dikembangkan untuk mempermudah manusia. Jadi, kalau kamu ingin maju, kamu tidak boleh anti pada teknologi. Kamu harus bisa melihat sisi baik dari setiap teknologi dan memanfaatkannya untuk membantu pekerjaanmu.

Dengan teknologi informasi dan komunikasi, misalnya, kamu jadi bisa memperluas jangkauan produk atau karyamu supaya bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. Kamu juga bisa langsung mendengar atau membaca kesan mereka atas produk atau karyamu. Jika ada hal-hal yang perlu kamu perbaiki, kamu jadi bisa mengetahuinya lebih cepat.

2. Jaga hubungan baik dengan siapa pun

Pixabay.com/StockSnap-894430

Hubungan yang baik dengan siapa pun adalah kunci kalau kamu ingin sukses. Jangan suka cari masalah dengan siapa pun. Jangan jadi orang yang lebih menikmati pertikaian ketimbang hubungan yang harmonis.

Bila kamu bisa menjaga hubungan baik dengan siapa pun, saat kamu hendak mengajak mereka bekerja sama, rasanya mudah saja. Bayangkan jika sebaliknya. Tentu kamu akan merasa sungkan. Kalaupun kamu menebalkan muka demi urusan pekerjaanmu, merekalah yang telanjur malas sama kamu.

Baca Juga: 5 Tips Jitu dan Cerdas Menghadapi Rekan Kerja ‘Cari Muka’, Waspada!

3. Delegasikan tugas secukupnya

Pexels.com/fauxels

Kalau kamu merintis usaha sendiri, ketika pekerjaan makin banyak, kamu bisa mempekerjakan orang untuk membantumu. Jangan biarkan kamu larut dalam kekhawatiran bahwa mempekerjakan orang akan mengurangi pendapatanmu karena harus membayar gaji. Pekerjaan-pekerjaan yang selesai dengan lebih cepat dan lebih baik lebih utama untuk memajukan usaha yang kamu rintis.

Bila kamu bekerja di sebuah kantor pun, dalam kerja tim, kamu tidak perlu memosisikan diri sebagai petarung tunggal. Fungsi dibentuknya tim memang untuk berbagi tugas agar beban kerja tiap orang menjadi lebih ringan. Jangan sampai karena kamu selalu merasa kurang puas dengan kinerja teman-teman dalam timmu, kamu lantas berusaha mengerjakan semuanya sendirian.

Selain kamu bisa dianggap teman-teman satu timmu sebagai biang masalah dan tidak menghargai kerja mereka, kamu juga hanya akan membuat lelah dirimu sendiri. Tugas yang banyak dan coba kamu pikul sendiri bisa-bisa malah tidak terselesaikan dengan baik dan menimbulkan kekacauan. Berikan kepercayaan pada rekan kerjamu sebagaimana kamu juga ingin mendapatkan kepercayaan dari mereka.

4. Sesibuk apa pun, istirahat cukup tetap prioritas

Pixabay.com/Free-Photos-242387

Ini nih, pentingnya bekerja cerdas di samping bekerja keras. Kalau hanya menganut paham bekerja keras, kamu mungkin akan memforsir diri dengan sembarangan memangkas jatah waktu istirahatmu. Kamu bahkan mulai menganggap istirahat yang cukup hanya membuang-buang waktu atau malah salah satu tanda kemalasan.

Padahal, robot dan segala peralatan canggih pun bisa tiba-tiba gagal berfungsi jika terus dioperasikan, tidak diimbangi dengan istirahat dan perawatan yang memadai. Apalagi tubuh dan jiwa manusia.

5. Ketahui waktu produktifmu

Unsplash.com/avirichards

Ada orang yang paling bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya saat pagi sekali, ketika langit masih gelap. Namun bekerja sepagi itu mungkin tidak cocok untukmu karena kamu jadi lebih mudah sakit atau rasa kantuk yang menyerang kemudian justru melumpuhkan sisa harimu dan membuat suasana hatimu buruk. Kamu lebih cocok bekerja setelah jam delapan atau sembilan pagi, misalnya.

Jadi, penting untukmu mengetahui waktu produktifmu. Kerjakan tugas-tugasmu yang menjadi prioritas di jam-jam itu. Tidak ada gunanya memaksakan diri bekerja di waktu yang tidak sesuai untukmu karena hasilnya tidak akan maksimal. Sebaliknya, di jam-jam yang paling sesuai denganmu, waktu yang tidak seberapa panjang pun bisa membuatmu menyelesaikan lebih banyak tugas dengan lebih baik.

Baca Juga: 5 Langkah Jitu Hadapi Rekan Kerja yang Susah Diajak Kerja Sama

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya