TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Perilaku Khas untuk Menghindari Tanggung Jawab, Ada Sifat Pengecut

Bikin orang tidak suka dan bisa menghambat karier

ilustrasi karyawan muda (pexels.com/cottonbro)

Perilaku tidak bertanggung jawab selalu bikin orang lain kesal karena dirugikan. Ini sebabnya banyak pihak mensyaratkan sifat tanggung jawab dalam mencari karyawan atau partner kerja.

Bila kamu ingin mendapatkan kepercayaan besar dari orang lain, jujur saja tidak cukup. Coba tambah dengan kemampuan bertanggung jawab agar seandainya kamu melakukan kesalahan, dirimu siap menanggung kerugian atau memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Sebaliknya, strategi apa pun yang kamu gunakan untuk menghindari tanggung jawab tetap tak menyembunyikan perilaku khas berikut ini. Orang-orang sudah hafal, lho. Seperti apa bentuk perilakunya?

1. Pura-pura tidak tahu demi tak ditanya lebih jauh

ilustrasi senior junior (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika kamu punya sifat tidak bertanggung jawab yang kuat, dirimu pasti sering sekali berkata, "Aku tak tahu." Bahkan sekalipun kamu sebenarnya tahu, dirimu bersikap seakan-akan tidak menyaksikan atau mendengar terjadinya peristiwa.

Kamu tak mau direpotkan oleh lebih banyak pertanyaan tentang hal tersebut. Apalagi kalau ujung-ujungmu kamu ketahuan memiliki andil kesalahan dan harus mempertanggungjawabkannya. Jangan kira orang tak menghafal caramu menghindari tanggung jawab seperti ini.

2. Bilang bahwa apa yang dilakukan tidaklah sengaja

ilustrasi percakapan (pexels.com/Edmond Dantès)

Kalau hanya menelan bulat-bulat jawabanmu, kamu seolah-olah melakukan segalanya tanpa kesengajaan. Ini amat janggal mengingat sebagian besarnya mustahil dilakukan tanpa upaya sadar. Contohnya, memalsukan laporan keuangan.

Atau buat kamu yang seorang penulis, menjiplak karya orang lain. Perbuatan sejelas ini masa dibilang gak sengaja? Untuk memalsukan laporan keuangan, kamu perlu mengubah banyak angka bahkan meniru tanda tangan orang.

Begitu pula dalam menjiplak karya. Tulisan yang disalin tak cuma satu atau dua kalimat melainkan hampir semuanya.

Baca Juga: 5 Hal yang Bukan Menjadi Tanggung Jawabmu, Gak Usah Memaksakan Diri

3. Menjelek-jelekkan orang lain untuk mengharumkan nama sendiri

ilustrasi percakapan (pexels.com/Alena Darmel)

Dengan menjelek-jelekkan orang lain, kamu berharap rasa geram orang beralih padanya. Mereka yang semula mencurigai atau menyalahkanmu mulai percaya bahwa kamu tidak bersalah.

Perbuatan seperti ini tentu saja merugikan seseorang yang dikambinghitamkan. Kamu harus berhenti atau dia mengetahuinya dan kehilangan kesabaran terhadapmu.

Saat upayamu menghindari tanggung jawab sendiri dengan menjelek-jelekkan orang lain terbongkar, semua orang justru menjadi gak respek padamu. Kamu seperti tak punya satu pun kawan di lingkungan tersebut.

4. Terlalu banyak alasan demi membela diri

ilustrasi percakapan (pexels.com/RODNAE Productions)

Pikirmu, dengan banyaknya alasan yang dikemukakan, orang lain menjadi mampu memaklumi perbuatanmu. Tindakan yang semula dianggap jelas salah berubah menjadi tidak terlalu buruk. Namun, yang kerap terjadi gak demikian. 

Bukannya berhasil mengubah penilaian orang, banyaknya dalih yang diutarakan malah membuat mereka tambah sebal. Kamu membuang-buang waktu mereka dengan minta diberi kesempatan buat menjelaskan.

Bagus jika penjelasanmu apa adanya. Bila sekadar sibuk mencari pembenaran diri, ini artinya kamu cuma ogah mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri.

5. Tak mau menghadiri pertemuan yang mungkin akan membuatmu dimintai pertanggungjawaban

ilustrasi bercakap (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Setelah terjadi masalah, pihak-pihak yang dianggap tahu serta dirugikan atau merugikan pasti akan dipertemukan guna mencari titik terang. Apabila karaktermu penuh tanggung jawab, apa pun yang terjadi nanti tidak bakal membuatmu takut.

Akan tetapi dengan sikap tidak bertanggung jawab, kamu pasti ketakutan sekalipun hanya dimintai kesaksian. Terlebih, jika kamu memang melakukan kekeliruan dan dituntut supaya bertanggung jawab. Segala cara bakal kamu lakukan agar tidak perlu hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: 5 Hal yang Dirasakan Saat Berhasil Menyelesaikan Tanggung Jawab

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya