5 Perbedaan Kerja Keras dan Workaholic, Awas Terkecoh!
Pahami baik-baik, ya, agar tidak salah memahami!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kerja keras dan workaholic sekilas terlihat sama. Kamu sangat giat dalam bekerja. Bahkan mendorong diri sendiri agar meraih pencapaian optimal. Padahal jika dicermati lebih detail, antara kerja keras dan workaholic sebenarnya berbeda.
Sekarang mari kenali perbedaan tersebut. Ini penting agar kamu tidak salah memahami. Jangan sampai workaholic dianggap sebagai bentuk kerja keras. Agar tidak gampang terkecoh, berikut lima perbedaannya. Yuk, pahami dengan baik.
1. Batasan jam kerja
Seringkali kita menganggap workaholic sebagai bagian dari kerja keras. Bahkan mengikuti tren ini dan menganggapnya sebagai perilaku yang baik. Tapi tahukah kamu jika keduanya sangat berbeda?
Mereka yang bekerja keras masih kenal waktu istirahat. Tidak memforsir diri sendiri berlebihan saat sudah lelah. Berbeda dengan mereka yang workaholic. Tipe orang seperti ini menghabiskan seluruh waktunya untuk bekerja. Dengan mengabaikan diri sendiri yang sudah lelah.
Baca Juga: 5 Tips Manajemen Waktu di Kantor, Kerja Cerdas Bukan Kerja Keras!
Baca Juga: 5 Fakta Lucky Girl Syndrome, Merasa Beruntung tanpa Harus Kerja Keras
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.