TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Kerja Keras dan Workaholic, Awas Terkecoh!

Pahami baik-baik, ya, agar tidak salah memahami!

ilustrasi workaholic (pixabay.com/Lukasbieri)

Kerja keras dan workaholic sekilas terlihat sama. Kamu sangat giat dalam bekerja. Bahkan mendorong diri sendiri agar meraih pencapaian optimal. Padahal jika dicermati lebih detail, antara kerja keras dan workaholic sebenarnya berbeda.

Sekarang mari kenali perbedaan tersebut. Ini penting agar kamu tidak salah memahami. Jangan sampai workaholic dianggap sebagai bentuk kerja keras. Agar tidak gampang terkecoh, berikut lima perbedaannya. Yuk, pahami dengan baik.

1. Batasan jam kerja

ilustrasi workaholic (pixabay.com/Snapswiresnaps)

Seringkali kita menganggap workaholic sebagai bagian dari kerja keras. Bahkan mengikuti tren ini dan menganggapnya sebagai perilaku yang baik. Tapi tahukah kamu jika keduanya sangat berbeda?

Mereka yang bekerja keras masih kenal waktu istirahat. Tidak memforsir diri sendiri berlebihan saat sudah lelah. Berbeda dengan mereka yang workaholic. Tipe orang seperti ini menghabiskan seluruh waktunya untuk bekerja. Dengan mengabaikan diri sendiri yang sudah lelah.

Baca Juga: 5 Tips Manajemen Waktu di Kantor, Kerja Cerdas Bukan Kerja Keras!

2. Kepedulian terhadap lingkungan sosial

ilustrasi bertemu teman (pixabay.com/stocksnap)

Kita hidup bukan sebagai makhluk individu. Di lingkungan sekitar ada yang namanya masyarakat. Akan ada saatnya kamu dibutuhkan orang lain. Juga sebaliknya, kamu butuh pertolongan orang lain.

Di sinilah letak utama perbedaan antara sosok pekerja keras dan workaholic. Seorang pekerja keras masih peduli kehidupan sosial. Mereka menyempatkan berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Adapun sosok workaholic cenderung apatis dan tidak memperdulikan hal tersebut.

3. Cara mengatur jadwal

ilustrasi melihat papan rencana (pixabay.com/pexels)

Kehidupan yang kita jalani tidak bisa berat sebelah. Segala sesuatunya harus berjalan seimbang. Termasuk antara kehidupan pribadi dan kehidupan di dunia kerja. Semua harus berjalan sesuai porsinya.

Di sinilah kamu bisa memahami perbedaan antara workaholic dan kerja keras. Mereka yang bekerja keras masih mematuhi jadwal. Berbeda dengan orang workaholic yang mengabaikannya. Maka dari itu, kehidupan orang workaholic cenderung tidak teratur.

4. Bisa mengukur kemampuan

ilustrasi melihat laptop (pixabay.com/Concord90)

Kita boleh saja berusaha melakukan yang terbaik. Tapi sebagai manusia tetap ada keterbatasan. Dalam beberapa hal, kamu harus berdamai dengan batas kemampuan. Rupanya ini menjadi titik perbedaan antara orang pekerja keras dan workaholic.

Seorang pekerja keras masih tahu batas kemampuan dirinya. Ia tidak memaksakan diri atas hal yang tidak bisa dicapai. Sedangkan sosok workaholic memaksakan diri berlebihan. Ia rela menenggelamkan diri dalam pekerjaan demi ambisi.

Baca Juga: 5 Fakta Lucky Girl Syndrome, Merasa Beruntung tanpa Harus Kerja Keras 

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya