TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Gak Cocok Punya Pekerjaan Sampingan, Sulit Multitasking

Side-hustle bukan kewajiban, kok!

ilustrasi orang bekerja hingga larut (pexels.com/cottonbro studio)

Kekayaan, titel, dan popularitas sering kali menjadi tolok ukur kesuksesan. Gak heran jika hustle culture kian marak. Generasi muda berlomba agar bisa menghasilkan uang dan memperoleh popularitas sebanyak-banyaknya, bahkan jika harus mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, dan kesehatan.

Alhasil, memiliki dua atau lebih sumber pemasukan jadi hal biasa. Kerja setiap saat, bahkan merampas waktu istirahat sudah menjadi norma. Namun sejatinya hustle culture bukan suatu keharusan, kok. Kalau kamu merasakan hal-hal berikut ini, kamu mungkin gak cocok dengan gaya hidup hustle cultureAnd that's totally okay!

1. Lebih mengutamakan keseimbangan hidup

ilustrasi orang meditasi (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Jika kamu merasa ungkapan dari kalimat latin yang berbunyi mens sana in corpore sano ini ada benarnya, kemungkinan kamu gak cocok menjalani kehidupan hustle culture.

Bagimu, jiwa raga yang sehat jauh lebih penting dibanding mengabdikan diri untuk bekerja dan menghasilkan uang. Prioritasmu ialah menciptakan keseimbangan hidup. Sebab bagaimanapun, produktivitas membutuhkan tubuh yang sehat.

Memforsir tubuh untuk bekerja keras justru membuat tubuh jadi rentan sakit sehingga produktivitas terhambat. Selain itu, kamu juga gak bisa menikmati hasil kerja keras selama ini jika jatuh sakit. 

Baca Juga: 5 Alasan Kesibukanmu Bisa Merusak Hubungan Asmara, Hindari!

2. Kesulitan untuk multitasking

ilustrasi perempuan mengalami stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat harus mengerjakan lebih dari satu proyek, fokus yang tajam sangatlah diperlukan. Namun gak semua orang bisa melakukannya. Kalau kamu termasuk tipe yang hanya bisa fokus melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu, maka side hustle bukanlah hal yang harus dilakukan.

Sebab jika merasa overwhelmed atau bahkan burnout, takutnya kamu gak bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan optimal. Alhasil, performa kamu di kantor menurun dan klien gak puas dengan hasil kerjamu. Ini tentunya akan memengaruhi penilaianmu.

3. Gak selaras dengan nilai dan tujuan hidup

ilustrasi orang stres saat bekerja (pexels.com/Nataloya Vaitkevich)

Tujuan utama memiliki side hustle biasanya ialah menambah pundi-pundi cuan. Namun jika kamu merasa bahwa uang bukanlah segalanya, maka side hustle bukanlah sebuah keharusan. Sebab melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip dan nilai hidup berisiko membawa hasil yang gak optimal.

Sebagai gantinya, kamu bisa mengisi waktu luang dengan hal lain yang selaras dengan nilai dan tujuan hidupmu. Misalnya melakukan kegiatan volunteer, melakukan me time, atau fokus pada pengembangan diri.

4. Lebih memprioritaskan pekerjaan utama

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Burst)

Memiliki pekerjaan sampingan tentu akan menyita lebih banyak waktu, pikiran, dan tenaga. Karenanya coba tanyakan pada dirimu, apakah penambahan load kerja seperti ini masih okay dan bisa ditangani dengan baik?

Gak masalah jika kamu lebih memprioritaskan pekerjaan utama untuk mempertahankan performa. Dengan mengarahkan fokus pada satu hal, kamu memiliki bisa menyelesaikan pekerjaan dengan optimal sehingga kesempatan untuk naik jenjang karier bisa saja meningkat.

Baca Juga: 6 Jenis Pekerjaan yang Berhubungan dengan Bidang Sales

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya