TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-Hati, 10 Sikap Ini Bisa Membuat Wawancara Kerjamu Berantakan

Hindari, biar segera dapat kerja!

pexels/@gustavo-fring

Kesempatan untuk melakukan wawancara kerja setelah menyebar puluhan CV, bagaikan oase di tengah gurun. Tentu kamu tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini dan harus mempersiapkannya dengan baik.

Keberhasilan wawancara akan membuat peluangmu untuk diterima, semakin terbuka lebar. Sayangnya, ada beberapa sikap yang dapat menggagalkan kesuksesan wawancara kerja, lho! Berikut ini merupaka sikap yang bisa membuat wawancara kerjamu berantakan.

1. Kamu tidak mengenakan pakaian yang sopan saat wawancara kerja

unsplash/@huntersrace

Walau HRD tidak menilai dirimu dari penampilan saja, namun ini juga merupakan faktor yang cukup penting untuk diperhatikan. Penampilan adalah indikator yang paling mudah untuk dinilai.

HRD dapat menganalisa secara cepat mengenai dirimu melalui penampilan. Ini karena penampilan juga merupakan cerminan diri.

Berpakaianlah dengan formal seperti mengenakan kemeja, celana kain, dan blazer. Selain itu, perhatikan kerapiannya. Jika pakaianmu kusut, jangan malas untuk menyetrikanya.

Meskipun kamu melamar di perusahaan yang tidak terlalu formal, jangan terjebak pada anggapan santai itu sendiri. Tetaplah gunakan outfit formal untuk wawancara kerja!

2. Kamu tidak menghargai HRD dengan bersikap tidak sopan di depannya

pexels/@olly

Sepintar atau sebanyak apa pun pengalamanmu, tidak akan membuat HRD terkesima jika kamu bersikap tidak sopan. Membuat ponselmu dalam keadaan senyap supaya tidak mengganggu proses wawancara, adalah sikap yang baik.

Jangan pula mengangkat telepon saat proses wawancara kerja, sebanyak apa pun orang itu meneleponmu. Hal ini hanya akan membuatmu terlihat tidak serius dan tidak bisa memprioritaskan suatu kepentingan. 

3. Kamu menceritakan keburukan atasan atau perusahaan tempatmu bekerja sebelumnya

unsplash/@johannabuguet

Bagi yang sudah pernah bekerja sebelumnya, HRD pasti akan menanyakan alasanmu resign dari perusahaan sebelumnya. Berhati-hatilah dalam menyampaikan jika alasanmu adalah ketidakcocokan dengan atasan atau sistem perusahaan.

Kamu tidak perlu menyampaikan secara detail soal itu. Terlebih, hingga menjelek-jelekkan perusahaanmu yang sebelumnya. Kamu tidak akan pernah tahu apakah HRD atau pewawancara mengenal atasan lamamu.

Selain itu, akan muncul kekhawatiran dari HRD jika kamu akan menceritakan keburukan perusahaannya ketika kamu resign dan wawancara di perusahaan yang baru.

4. Kamu menunjukkan bahasa tubuh yang mengganggu

unsplash/@wocintechchat

Selain memperhatikan apa yang disampaikan, jangan lupa memperhatikan bahasa tubuh. Duduklah dengan tegap karena bersandar akan membuatmu terlihat malas dan tak serius. Sebaliknya, kamu akan terlihat agresif jika duduk terlalu mendekat ke arah HRD.

Jika kamu suka membenarkan rambutmu, maka coba tahan dirimu untuk tidak melakukannya saat proses wawancara. Datanglah lebih awal supaya kamu bisa pergi ke toilet untuk berbenah diri.

Jika kamu duduk di kursi yang berputar, maka duduklah dengan tenang dan tidak memutar-mutar kursinya. Gerakan memutar-mutar kursi akan memperlihatkan bahwa kamu tidak profesional.

Baca Juga: 10 Pekerjaan Impian yang Sebelumnya Tak Pernah Terbayang Nyata Adanya

5. Kamu mengeluh

unsplash/@linkedinsalesnavigator

Sebelum memulai wawancara, HRD pasti akan memberikan salam dan bertanya mengenai kabarmu. Terkadang hal ini dilakukan bukan serta merta untuk bersikap ramah, namun untuk menilai dirimu.

Kamu mungkin saja harus menerjang hujan untuk datang wawancara, belum sempat sarapan, atau terjebak kemacetan. Akan tetapi, cobalah untuk tidak mengeluhkan hal ini kepada HRD.

Ini bisa merusak kesan pertamamu. HRD akan menganggap bahwa kamu adalah orang yang cepat mengeluh saat menghadapi kesulitan. Ini jelas bukan kriteria pegawai yang baik karena tidak selamanya semua pekerjaan berjalan dengan lancar.

Kamu boleh menyampaikan hal ini. Namun, cobalah untuk memberikan hal positif seperti, "Tadi, perjalanan saya ke sini cukup macet. Tapi, syukurlah saya bisa sampai di sini dengan selamat."

6. Kamu datang terlambat

unsplash/@andybeales

Usahakan untuk tidak terlambat di hari wawancaramu. Pertimbangkan jarak tempuh, lalu lintas, dan kemacetan untuk sampai ke tempat wawancara! HRD memiliki kesibukan tinggi sehingga kamu hanya akan membuang waktu mereka jika terlambat datang.

Dampaknya, HRD akan memberikan penilaian yang buruk tentangmu. Akan sayang sekali jika kamu ditolak hanya karena terlambat datang, padahal kamu memiliki potensi dan pengalaman yang luar biasa. 

7. Kamu tidak mencari tahu lebih lanjut mengenai perusahaan di tempatmu melamar

pexels/@divinetechygirl

"Apa yang kamu ketahui mengenai perusahaan kami?" Pertanyaan ini kerap diajukan oleh HRD kepada kandidat. Tujuannya untuk melihat sejauh mana kandidat memiliki ketertarikan kepada perusahaan yang dilamar. Semakin tertarik, semakin tahu kamu.

Jangan sampai kamu tidak bisa menjawabnya! Ini akan membuat HRD berpikir jika kamu tidak serius melamar. Cobalah untuk membuka website resmi perusahaan dan sosial medianya. Intinya, cari tahu sebanyak mungkin perusahaan tempatmu melamar.

8. Kamu menceritakan informasi pribadi secara berlebihan

pexels/@tirachard-kumtano

Kamu pasti akan diminta memberikan informasi mengenai pribadimu, seperti pengalaman kerja atau prestasi yang pernah kamu raih. Berhati-hatilah agar tidak menyampaikan informasi pribadi terlalu detail, apalagi jika HRD tidak menanyakannya padamu!

Ketika kamu terlalu banyak menceritakan kehidupan pribadimu, ini akan membuat proses wawancara menjadi kurang maksimal. HRD pasti juga merasa tidak nyaman untuk mendengarkan informasi yang terlalu pribadi beserta dengan permasalahan di dalamnya.

9. Kamu tidak menanyakan cukup pertanyaan

unsplash/@amyhirschi

Di akhir proses wawancara, biasanya HRD akan menanyakan apakah kamu memiliki sesuatu yang ingin ditanyakan. Meskipun kamu sudah mengetahui perusahaan tempatmu melamar, namun usahakan untuk bertanya.

Bertanya kepada HRD akan membuat kesan bahwa kamu tertarik dan telah melakukan riset yang cukup akan perusahaan serta posisi kerja yang kamu lamar. Cobalah untuk menanyakan hal yang lebih detail, selain yang bisa didapatkan dari situs perusahaan.

Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Paling Berisiko terhadap Virus Corona, Jaga Dirimu!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya