TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Procurement? Ini Tugas, Prinsip, dan Skill Utama!

Job desc sebagai procurement

Ilustrasi procurement (pexels.com/Felicity Tai)

Setiap bisnis yang berjalan dalam perusahaan, pasti memiliki banyak pemegang peran untuk mendukung perkembangannya. Salah satu yang gak bisa dilupakan adalah procurement. Buat yang belum tahu, secara umum procurement adalah rantai pasok bisnis perusahaan yang diisi oleh staf kompeten dan berkualitas.

Dalam artikel kali ini kita akan membahas posisi ini secara lengkap, terutama buat kamu yang ingin berkarier di bidang ini. Berikut penjelasan mengenai definisi, prinsip, dan jobdesc procurement.

1. Mengenal devisi procurement

Ilustrasi berkerja (Unsplash/Mateus Campos Felipe)

Secara sederhana, procurement adalah salah satu kegiatan strategis untuk menganalisa kebutuhan perusahaan. Cakupan posisi ini cukup luas, mulai dari membuat permintaan pembelian, mengevaluasi pihak penyedia barang, melakukan pemesanan, sampai dengan tahapan akhir pencatatan aktivitas yang sudah dijalankan.

Lalu apa bedanya dengan purchasing? Jika procurement lebih bersifat kepada perencanaan, analisa, dan evaluasi. Sedangkan purchasing, lebih kepada transaksional, terutama ketika perusahaan memerlukan kebutuhan untuk proses produksi atau operasional.

Baca Juga: Apa Jobdesk Telemarketing? Ini Definisi hingga Jenjang Kariernya!

2. Prinsip utama sebagai procurement

Ilustrasi berkerja (unsplash/Austin Distel)

Untuk berkarier sebagai procurement, ada prinsip-prinsip tertentu yang menjadi pegangan kamu selama bekerja. Jika hal ini bisa kamu kuasai, maka tugas dan tanggung jawabmu akan berjalan dengan semestinya. Apa saja prinsip tersebut?

  • Kamu harus memiliki akuntabilitas yang baik, karena mewakili perusahaan saat berhubungan dengan supplier.
  • Sebagai procurement harus punya konsistensi, karena berkaitan erat dengan pembuatan aturan, kualitas produk, hingga jadwal pengiriman.
  • Memiliki value for money karena setiap pihak akan memberi penawaran terbaik dan kedua belah pihak harus saling diuntungkan.
  • Fair trading, maksudnya supplier harus diperlakukan secara adil tanpa diskriminasi, termasuk perlindungan kerahasiaan komersial.
  • Informed decision making. Jadi semua keputusan procurement dilakukan dengan dasar informasi yang akurat, sehingga semua kewajiban akan terpantau, dan kebutuhan supplier serta perusahaan dapat terpenuhi.

3. Skill sebagai procurement

Manajemen risiko dalam bisnis (pexels.com/christinamorillo)

Setelah mengetahui prinsip sebagai procurement, kamu juga harus tahu skill yang dibutuhkan untuk mendukungnya. Pasalnya posisi ini berkaitan dengan manajemen relasi, kecermatan finansial, dan adaptasi cepat jika terjadi perubahan. Berikut beberapa skill yang harus kamu kuasai:

  • Manajemen risiko: Terkait risiko yang mungkin dihadapi dan forecasting yang mungkin menyimpan potensi masalah.
  • Menjaga relasi: Antara supplier dan perusahaan harus punya relasi bagus, karena procurement harus bisa menjaga kualitas hubungan tersebut.
  • Adaptasi yang cepat: Zaman cepat berubah dan teknologi semakin maju, hal ini wajib bisa diadaptasi dengan cepat oleh procurement.
  • Pemahaman finansial: Hal ini terkait aturan, prinsip kerja, praktis penggunaan ilmu, serta perhitungan kebutuhan dan menentukan supplier yang paling menguntungkan.

Baca Juga: Jobdesk Operator Produksi, Kualifikasi dan Skill yang Harus Dikuasai!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya