5 Cara Shio Kuda Menghadapi Atasan yang Hobi Marah-marah, Kelas!

Punya atasan yang mudah terpancing emosi memang bikin suasana kantor tidak nyaman. Ada kesalahan sedikit saja, bos bisa langsung mengeluarkan urat di wajahnya. Jika kita tidak pandai membawa diri dan mengendalikan suasana hati, pasti bisa ikutan emosi.
Nah, shio Kuda punya beberapa tips menghadapi atasan yang hobinya marah-marah. Tak harus ditanggapi dengan emosi juga, Shio Kuda justru punya cara yang lebih elegan. Berikut kelima cara yang dimaksud, coba intip siapa tahu kamu bisa mengikutinya.
1. Diam dan tidak ambil pusing

Cara paling aman adalah dengan diam dan gak usah diambil pusing. Apalagi jika yang kena semprot itu orang lain. Meskipun kamu jadi turut mendengarkan ocehannya, tapi tanamkan pada dirimu bahwa yang dimarahi itu bukan kamu.
Shio Kuda selalu pasang tampang bodoh amat, kalau atasannya mulai marah-marah ke siapa pun. Bahkan jika yang dimarahi itu si Kuda, mereka tetap akan mencoba diam dan gak ambil pusing. Ibarat masuk kuping kanan, keluar dari kuping kiri. Cuek saja.
2. Mencoba mencerna kata-kata bos setelah suasana tenang

Tak dimungkiri, mendengarkan atasan marah-marah sepanjang hari itu pasti sangatlah menyebalkan. Apalagi di saat itu kita harus tetap fokus kerja. Kadang bisa bikin stres dan gak fokus bekerja. Tapi tentunya di antara ocehan atasan yang panjang lebar itu, ada satu dua hal yang penting.
Nah, shio Kuda selalu mencoba mencerna kata-kata bos setelah suasana tenang. Bagi si Kuda, selalu ada poin penting yang sebenarnya ingin disampaikan, tapi bercampur dengan emosi dan amarah. Jika kita bisa mendapatkan poinnya, itu dapat dijadikan bahan introspeksi agar kesalahan yang sama tak terulang lagi.
3. Sampaikan protesmu ketika atasan sudah tidak emosional lagi

Dimarahi atasan di depan umum, bukan berarti kamu harus diam saja dan gak boleh melawan. Hanya saja, coba cari waktu yang tepat, seperti ketika bos sudah tidak emosi lagi. Shio Kuda selalu menerapkan cara ini.
Mereka akan menahan diri untuk tidak langsung membantah ucapan atasannya. Karena percuma melawan orang yang sedang dikendalikan emosi. Setelah suasana tenang, barulah si Kuda akan menghadap atasan dan melakukan pembelaan. Cara ini lumayan efektif untuk menyampaikan protesmu.
4. Melawan jika sudah keterlaluan

Meskipun disarankan untuk banyak diam dan menunggu momen yang tepat untuk bertindak, tapi kesabaran orang tentu ada batasnya. Ditambah lagi, sikap bos sudah kelewat batas. Misalnya, marah-marah setiap hari dengan nada tinggi dan kata-kata yang kurang pantas. Kalau sudah begitu, jangan diam saja, tapi lawan!
Shio Kuda juga akan melakukan hal yang sama. Bagi si Kuda harga diri harus dibela dan dipertahankan. Mereka bukan tipe yang mudah terpancing emosi, tapi gak mau juga disudutkan terus, apalagi dipermalukan. Melawan bukan berarti membangkang, selama kamu berada di posisi yang benar.
5. Memberikan performa yang terbaik, setelah itu resign

Terakhir adalah gongnya. Jika sudah mentok gak bisa menahan sabar lagi, shio Kuda menyarankan untuk resign saja. Berada di lingkungan kerja dengan atasan toksik itu gak baik juga. Meskipun gajinya besar, tapi itu gak sebanding dengan kesehatan mentalmu.
Kalau memang dirasa sudah tidak nyaman sama sikap atasan yang sering marah-marah, mengundurkan diri dari pekerjaan adalah solusi. Namun sebelum itu, coba berikan performa kerja yang maksimal hingga akhir. Supaya image-mu tetap terjaga, dan mungkin saja bos akan merasa menyesal kehilangan karyawan teladan sepertimu.
Itu dia lima tips ala shio Kuda dalam menghadapi atasan yang gampang marah-marah. Tak selamanya emosi harus dibalas dengan emosi. Gunakan cara yang elegan untuk menyikapinya. Tapi kalau sudah mentok, ya tinggalkan saja. Masih banyak peluang kerja lain dengan suasana yang lebih kondusif.