5 Ciri Lingkungan Kantor yang Tidak Sehat, Bisa Mengganggu Pekerjaan

Pertimbangan untuk resign!

Berada di lingkungan kerja yang positif dan saling support pasti membawa dampak baik bagi hasil kerja para karyawannya. Begitu pula sebaliknya, bekerja di lingkungan yang toksik bakal memengaruhi kinerja bahkan mood para pekerjanya. Lantas apakah kamu merasa sedang berada di lingkungan kerja yang toksik?

Dikutip dari laman Themuse, lingkungan kerja yang beracun adalah lingkungan di mana perilaku negatif seperti manipulasi, perundungan, teriakan, dan sebagainya begitu intrinsik pada budaya organisasi. Sehingga menimbulkan kurangnya produktivitas dan kepercayaan diri, meningkatnya stres, terjadi pertikaian, dan diskriminasi. Nah, jika lima ciri berikut ada di kantormu, bisa dibilang saat ini kamu terjebak dalam lingkungan kerja yang tidak sehat.

1. Membuatmu merasa was-was tiap kali berada di kantor

5 Ciri Lingkungan Kantor yang Tidak Sehat, Bisa Mengganggu PekerjaanIlustrasi kerja di bawah tekanan (pexels.com/Yan Krukau)

Masih dilansir dari Themuse, seorang pelatih karier, Eli Bohemond, mengatakan bahwa salah satu ciri lingkungan kerja yang tidak sehat adalah selalu membuatmu merasa tidak aman secara psikologis. Ada rasa khawatir akan dihukum, dipermalukan, atau ditolak karena angkat bicara. Entah itu dalam rangka mengemukakan ide, pendapat, atau sekadar menyampaikan kegelisahanmu.

"Seiring berjalannya waktu, tempat kerja yang beracun dapat menyebabkan kecemasan atau depresi. Seorang karyawan bisa menangis sebelum bekerja, karena mereka merasa terjebak akibat menghadapi stres setiap hari, sekaligus masih membutuhkan pekerjaan tersebut." Lanjut Bohemond.

Tekanan ini bisa berasal dari atasan, senior, atau sesama karyawan. Bila kamu merasa berada dalam kondisi serupa, tentu tidak mudah untuk bertahan setiap harinya. Apalagi seperti disebutkan di atas tadi, tak jarang alasan seseorang bertahan di lingkungan kerja yang toksik semata-mata karena tuntutan ekonomi.

2. Kebiasaan bergosip atau membicarakan keburukan orang di belakang

5 Ciri Lingkungan Kantor yang Tidak Sehat, Bisa Mengganggu PekerjaanIlustrasi gosip di tempat kerja (pexels.com/an Krukau)

Mungkin sebagian orang beranggapan bergosip di tempat kerja adalah hal yang biasa. Itu dilakukan semata-mata untuk mencairkan suasana dan mengusir rasa jenuh. Tapi siapa sangka dampaknya bukan main-main, lho! Ketika karyawan saling membicarakan keburukan satu sama lain di belakang, itu berarti komunikasi di antara mereka buruk.

Hal ini bisa menimbulkan rasa curiga, tidak percaya pada rekan sendiri, drama, dan intimidasi. Seperti yang diungkapkan oleh Ryan Stolz, seorang manajer pemasaran dan ahli strategi konten, dilansir dari Workhuman, ia mengatakan demikian,

"Gosip menjadi beracun ketika menghalangi karyawan untuk berkomunikasi secara terbuka satu sama lain atau berubah menjadi jahat seperti, ketika karyawan menyebarkan desas-desus yang menyakitkan tentang orang lain."

Apapun alasannya, membicarakan keburukan orang di tempat kerja bukan hal yang bisa dianggap remeh, apalagi normal. Karena dampaknya bisa merusak psikologi seseorang. Tentu kamu juga bakal merasa kurang nyaman berada di lingkungan kerja yang seperti itu, kan?

3. Keluar-masuknya karyawan yang terlalu sering

5 Ciri Lingkungan Kantor yang Tidak Sehat, Bisa Mengganggu PekerjaanIlustrasi mengajukan resign (pexels.com/August de Richelieu)

Apakah di tempatmu bekerja sekarang memiliki perputaran karyawan yang tinggi? Misalnya saja, dalam kurun waktu tiga bulan, ada setidaknya 3-5 orang yang resign dan perusahaan langsung mencari orang baru lagi. Bila iya, bisa jadi ini tanda kalau lingkungan kerjamu itu tidak sehat. Ryan Stolz melanjutkan, 

dm-player

"Sementara karyawan meninggalkan perusahaan karena berbagai alasan, ketika perusahaan terus-menerus mengganti stafnya, itu bisa jadi tanda adanya masalah dengan tempat kerjamu."

Sejalan dengan Stolz, dikutip dari Themuse, seorang pelatih karier, Eli Bohemond, berpendapat bahwa dalam lingkungan kerja yang beracun, karyawan mulai menutup diri secara mental dan melepaskan diri dari pekerjaan. Seiring berjalannya waktu, mereka memilih untuk meninggalkan tempat kerja yang beracun ini dengan kecepatan tinggi. Itulah mengapa, banyak karyawan yang resign dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Baca Juga: 6 Tanda Atasanmu di Kantor Gak Menyukaimu, Hati-hati!

4. Perusahaan dipimpin oleh atasan yang tidak kompeten

5 Ciri Lingkungan Kantor yang Tidak Sehat, Bisa Mengganggu PekerjaanIlustrasi dimarahi bos (pexels.com/Alena Darmel)

Sebuah perusahaan pastinya memiliki pemimpin yang memegang kendali penuh. Tapi, tak semua pemimpin mampu membawa perusahaannya maju, serta membuat para karyawan merasa aman dan sejahtera. Seperti tindakan menekan dengan membuat aturan ketat yang tidak masuk akal, hingga sikap pilih kasih pada para karyawannya. Dikutip dari laman Bustle, pakar karier untuk Monster, Vicki Salemi mengatakan, 

"Saat kamu bekerja dengan bos yang suka menindas atau tiran dan tidak ada kepemimpinan yang cerdas, itu pasti beracun," ujar Salemi.

Bos yang baik seharusnya memberi contoh dan mendukung anak buahnya supaya dapat bersama-masa memajukan perusahaan. Bukannya menggunakan kekuasaannya dan memanfaatkan kemampuan karyawan demi kepentingannya sendiri, tanpa memperhatikan kesejahteraan mereka.

5. Kamu sering sakit-sakitan dan malas pergi ke kantor

5 Ciri Lingkungan Kantor yang Tidak Sehat, Bisa Mengganggu PekerjaanIlustrasi stres karena pekerjaan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ciri kelima yang menunjukkan lingkungan kerja yang tidak sehat adalah, kamu jadi lebih sering terserang penyakit dan malas pergi kerja. Masih dari Bustle, Salemi menerangkan bahwa kadang-kadang orang sakit bukan karena flu, melainkan akibat dari stres yang berkepanjangan. 

Dikutip dari Jobscan, seorang penulis dan blogger, James Hu menyarankan untuk memberi batasan khusus, jika dirasa lingkungan kerjamu sekarang tergolong toksik. Ini penting dilakukan demi menjaga kesehatan fisik dan mentalmu. 

"Salah satu area di mana batasan dapat membuat perbedaan adalah komunikasi. Kamu mesti terbuka, to the point, dan bersikap profesional dalam semua interaksi di tempat kerja. Komunikasi yang efektif bisa membuatmu lebih efisien dan meminimalkan peluang miskomunikasi," kata Hu.

Dengan begitu, jika keadaan memaksamu untuk tetap bertahan di lingkungan kerja toksik, mungkin karena terikat kontrak kerja atau masalah ekonomi, cara ini bisa dipakai sebagai pertahanan diri. Tetapi jika kamu merasa sudah tidak sanggup lagi, jalan terbaik adalah keluar dari sana.

Mau sebesar apa pun gaji yang didapatkan, berada di lingkungan kerja yang toksik, tidak akan membuatmu nyaman berlama-lama berada di sana. Lebih baik mendapatkan bayaran yang minim, tapi kamu gak perlu merasa tertekan setiap harinya. Jadi, apakah ciri-ciri di atas ada pada tempat kerjamu?

Baca Juga: 5 Tips Kurangi Tegang Saat Ingin Presentasi di Kantor

Topik:

  • Angel Rose
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya